• Bab 02 - [ BMC ] Bale, Mona dan Cici

310 27 121
                                    

Warning! Bahasa baku/tidak baku. Harap bijak dalam membaca; terimakasih💓

02. BMC [ Bale, Mona dan Cici ]

“Dek, Enggak sarapan dulu?” Royan menahan lengan Jelly. Adiknya itu melengos pergi saja tanpa menghampirinya atau meja makan. Royan tahu, adiknya itu sedang marah akibat semalam ia bermain bukan menemani Jelly.

“Aku sarapan disekolah,” jawab Jelly menghempaskan tangan Royan kasar.

“Enggak ada waktu sayang ... ini udah jam berapa coba. Kamu bekal aja ini ya, udah kakak siapin,” ucap Royan. Sembari memberikan kotak bekal yang sudah ia siapkan tadi.

“Aku enggak mau!” Jelly tetap menolak. Mengingat tadi malam saat dirinya ketakutan, membutuhkan Royan disampingnya tapi kakak nya itu justru tidak ada.

“Jangan keras kepala, Jelly!” bentak Royan akhirnya.

“Kepalaku memang keras, Tapi jangan ngatain juga!” jerit Jelly terisak. Langsung berlari keluar rumah.

“Jelly maafin kakak—Jelly!" Telat, Jelly sudah masuk kedalam mobil dan mobil itu sudah keluar dari pekarangan rumah.

***

Jelly berjalan santai dikoridor. Sesekali ada yang menyapanya, hanya ia balas dengan senyuman. Jelly juga sebenarnya takut, karena sepanjang koridor ini banyak berbagai macam bentuk hantu yang bergentayangan dan bahkan ada yang mengganggu siswa-siswi. Padahal ini masih pagi lho!

Tidak sengaja matanya menangkap sosok Tuyul yang ingin mengambil dompet dikantung seragam celana cowok. Reflek Jelly berteriak.

“HEH TUYUL!”

Jelly langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan. Kini ia menjadi bahan sorotan dikoridor, terlebih lagi cowok tadi yang merasa Jelly teriaki berjalan dengan langkah lebarnya menghampiri Jelly.

“Lo teriakin gue apa tadi?” tanya cowok itu menantang. Sudah berada dihadapan Jelly.

Jelly menggeleng sambil cengengesan, “Oh itu, Enggak kok. Tadi——”

“Dia manggil lo Tuyul, Ky. Parah enggak tuh teriak-teriak pula,” kompor teman cowok tadi; Juni.

Jelly mendelik tidak terima. “Kamu jangan asal nuduh ya, Junet!”

“Enggak nuduh ya, Jelly Jelly Nyoi,” ucap Juni balik mengejek.

“Junet! Junet! Junet!” balas Jelly.

Oky Dermaga. Nama cowok yang tadi dompetnya hampir dicuri oleh Tuyul. Tersenyum sinis menatap Jelly. “Lo mau cari perhatian gue?” Katanya pede.

Jelly membelalak, Cowok itu terlalu percaya diri rupanya. “Jangan kepedean kamu ya. Seharusnya kamu itu berterima kasih sama aku, aku udah gagalin tuyul itu buat ambil dompet kamu!”

“Tu—tuyul? HAHAHAHA ...”

Tawa kedua cowok itu pecah membuat Jelly jengkel. Yaiyalah, mereka kan enggak bisa lihat.

“Serem iiih ... ada Tuyul,” ucap Juni dengan wajah yang membuat Jelly semakin kesal.

Jelly memilih untuk pergi namun Oky langsung menahan lengannya, Jelly menyentak tidak terima. “Jangan pegang-pegang!”

Hello, Jelly! [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang