• Bab 15 - Kelas disantet?

157 17 63
                                    

Akibat tragedi yang menimpa Bunga kemarin, pihak sekolah akan mengadakan pengajian berjamaah setiap hari, dari habis Maghrib sampai Isya dalam rangka meminta perlindungan kepada Allah swt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akibat tragedi yang menimpa Bunga kemarin, pihak sekolah akan mengadakan pengajian berjamaah setiap hari, dari habis Maghrib sampai Isya dalam rangka meminta perlindungan kepada Allah swt. juga sekaligus membawakan doa untuk ketenangan Bunga. Jadi seluruh murid akan datang untuk ikut termasuk Jelly, Cemara, Oky dan Juni.

Jelly sudah siap dengan pakaian gamis coklat gelap serta hijab pasminanya. Ia akan pergi bersama Royan dan Sinta. Yang kebetulan mereka berdua ikut serta dikarenakan Sinta sebagai catering makanan untuk para siswa-siswi sehabis mengaji.

Suasana sekolah sudah ramai, waktu menunjukkan pukul 18.40 WIB yang mana mereka pun memulai acara, mengaji disertai sedikit Tausiyah. Disana tertata bangku sekolah diarea lapangan untuk mereka singgahi. Mengundang beberapa ustad dan warga sekitar juga.

"Jelly, Masyaallah ... lo cantik banget, gue pangling liatnya," ucap Cemara lalu terkekeh gemas melihat penampilan Jelly malam ini. Gadis yang dipuji itu hanya tersenyum malu.

"Kamu juga cantik, Cemara."

"Liat tuh, Oky sampe ngeliatin lo terus. Kaya nya dia suka sama lo deh, Jel." Cemara menunjuk Oky yang duduk disebrang kanan mereka. Kebetulan untuk kursi laki-laki dan perempuan memang dipisah.

Jelly melihat arah tunjuk Cemara, benar. Disana Oky terus memandanginya sambil tersenyum penuh arti. Jantung Jelly berdebar, merasakan pipi nya yang memanas. Ia seperti salah tingkah.

"Aku malu ... ngapain sih Oky kaya gitu," ucap Jelly hampir menangis.

Cemara menepuk jidatnya gemas. Ia melotot kepada Oky agar cowok itu berhenti menggoda Jelly.

"Mata lo mau gue colok, Ky. Jaga pandangan lo ya," sentak Cemara pada Oky.

Oky hanya memberikan wajah mengejek. Disampingnya Juni sejak tadi diam sembari memperhatikan sekitar. "Jun lo jangan ngelamun, kalau lo kesurupan kan nggak lucu," ucap Oky.

"Bukan anjir, lo ngerasa nggak sih hawanya jadi serem, mana duduk paling belakang lagi." Juni bergidik ngeri sambil mengusap-ngusap belakang lehernya.

"Iya juga sih, ih gue takut ... pindah yuk," ajak Oky mulai berdiri. Sengaja sebenarnya agar bisa lebih dekat dengan Jelly.

Juni mengikuti Oky berpindah yang dimana ternyata mereka duduk dikursi tepat dibelakang Cemara dan Jelly yang kebetulan masih kosong. Juni mendelik sinis dan memukul pelan kepala Oky.

"Dasar lo ya, mau modus kan sama Jelly. Udah keliatan otak-otak lo," cerca Juni dibalas senyum lebar oleh cowok itu.

"Hai, Jelly ... " Oky tersenyum manis.

Reflek Cemara dan Jelly menoleh kebelakang dan melotot melihat keberadaan mereka. Cemara hanya geleng-geleng kepala, sudah tau akal bulus Oky.

Jelly tersenyum tipis, namun tatapannya segera teralihkan dengan kehadiran sosok perempuan dengan seragam sekolah yang berdiri tepat dibelakang Juni dan Oky. Jelly berusaha tenang dan berpura-pura tidak melihat keberadaannya. Justru sosok itu berpindah menjadi dibelakang Cemara yang kebetulan sahabatnya itu tengah menghadap kearahnya.

Hello, Jelly! [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang