Pagi ini setelah semuanya sarapan,anak2 keluarga Jeon sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah.Hanya Seokjin seorang yg tidak masuk hari ini.Kemarin nyonya Jeon sudah meminta izin pada wali kelas Seokjin.
"Eomma,Appa kami berangkat Nee,," pamit Yoongi pada orang tuan nya.
"Nee,,Hati hati sayang,," ucap nyonya Jeon.Dan mobil yg mengantarkan anak2 tadi sudah pergi meninggalkan kediaman.
Di kamar Seokjin sekarang,si empunya kamar masih memejamkan matanya,dan belum ada tanda tanda kalau dia akan bangun.Sampai akhirnya nyonya Jeon masuk sambil membawa sarapan untuk anak sulung nya itu.
"Seokjin?Nak?Bangun sayang,,Sudah pagi,," ucap nyonya Jeon sambil mengelus kepala anaknya.
"Ehhmm,,," hanya suara itu yg keluar dari mulut Seokjin.
"Lihatlah,matahari sudah tinggi,mau sampai kapan kau tidur terus Jin?" Lanjut nyonya Jeon gemas.
"Eugh,,Eomma,,," ucap Jin dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"Sayang nya Eomma Appa,,,Bangun nak,makan dulu.Eomma sudah membawa nya untuk mu,," lanjut nyonya Jeon sambil mendekatkan nampan di atas kasur Seokjin.
Tanpa ucapan berarti,Seokjin bangun dan membenarkan posisi duduknya.Kimi dia saling berhadapan dengan nyonya Jeon.Dilihatnya dengan sangat intens wajah Eomma nya yg kini tengah sibuk mengaduk bubur Seokjin dan mebyiapkan obat untuknya.Merasa di perhatikan,nyonya Jeon lantas bertanya pada Jin.
"Eeyy,,Kenapa kau melihat Eomma seperti itu nak?" Tanya nyonya Jeon heran.
"Ani,,Eomma terlihat cantik pagi ini,," jawab Seokjin asal sambil tersenyum.
"Hanya hari ini?" Tanya nyonya Jeon lagi. "Berarti,Eomma tak cantik di hari hari sebelumnya?" Lanjut nyonya Jeon.
"A-Ani,,Eomma begitu cantik hari ini dan juga hari sebelumnya,," jawab Seokjin kikuk.
"Kau bisa saja,,Lihat,telingamu memerah,," Goda nyonya Jeon.
"Eomma,,Sudahlah,,Jangan menggoda q,," lanjut Seokjin.
"Kau sangat menggemaskan sayang,,Eomma tak tahan kalau tidak menggodamu,," tawa nyonya Jeon yg kini mulai menyuapi Seokjin.
Di balik pintu kamar Seokjin,terlihat tuan Jeon yg sedang memperhatikan interaksi istri dan anak nya itu.Tuan Jeon kembali mengingat saat pertama kali Seokjin kecil datang di rumah keluarga nya.
--Flashback On--
6 bulan yg lalu
"Usia pernikahan kalian sudah memasuki 10 tahun.Tapi kenapa sampai sekarang kau belum ada tanda tanda hamil Bae?" Ucap nenek Jung suatu malam.
"Eomma,aq dan Jeon sudah berusaha dan memeriksakan diri ke dokter.Dan hasil pemeriksaan dokter,kami berdua normal dan baik baik saja,," jawab nyonya Jeon.
"Kalau kalian berdua normal,kenapa sampai sekarang kau belum hamil?Lihat semua teman dan keluargamu yg lain.Mereka sudah memiliki bayi mungil di keluarga nya." Lanjut nenek Jung.
"Eommonim,,Maafkan kami,,Kami berdua juga sudah berusaha.Dan mengikuti semua saran dokter" Ucap tuan Jeon membela istrinya.
"Kalau kalian sudah berusaha,maka akan ada hasilnya kan?Sudahlah,,Aq tak mau berdebat lagi dengan kalian,," lanjut nenek Jung yg kemudian pergi meninggalkan pasutri tersebut.
Hiks,,Hiks,,Hikss,,
"Chagi,,Mianhe,," ucap nyonya Jeon menangis sambil menutup mukanya.
"Tak apa chagi,,Kita akan berusaha Nee,," sambung tuan Jeon menenangkan istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brothership (Telepathy) JinKook
Rastgele"Mereka tidak tahu siapa Jin sebenarnya.Selama hampir 20 tahun ini,yang di ketahui adik adiknya Jin adalah kakak tertua mereka anak kandung dari Appa dan Eomma nya."