Jam kini sudah menunjukkan pukul 2 siang,namun mobil Seokjin belum terlihat memasuki halaman sekolah anaknya.
Lee Dam dan Lee Roowon yg masih setia menunggu kedatangan Appanya tiba2 merasa lapar karena saat jam makan siang,mereka tidak pergi ke kantin."Hyung,lapar,,," rengek Roowon.
"Nee,,, Hyung juga lapar,," ucap Lee Dam. "Ehmm,,,Apa kita beli makanan saja,sepertinya di dekat sini ada kedai kecil." Usul Lee Dam.
"Tapi,kalau nanti Appa datang?" Tanya Roowon ragu.
"Benar juga!Kalau begitu kita tunggu di sini sebentar lagi Nee,," ujar Lee Dam.
"Kruyuuukkk,,,"
Bunyi suara perut 2 bocah itu.Mereka memang tak bisa menyembunyikan rasa laparnya yg sudah di tahan sejak tadi.
"Kajja!Ayo kita beli makanan sebentar,setelah itu kita kembali ke sini lagi,," ajak Lee Dam dan Roowon pun menyetujuinya.
Mereka berdua akhirnya berjalan ke kedai yg tempatnya tak jauh dari sekolah mereka,setelah sampai mereka berdua saling berpandangan bingung mau bicara seperti apa nanti.
"Hyung,bagaimana ini?Aku tidak tahu mau bilang apa?" Ucap Roowon.
"Aiisshh,,,Hyung juga 🤦🏻 Ini karena kita belum pernah beli makanan di luar sendiri,,Appa kadang menyuruh maid untuk membelikan kita makanan." Jawab Lee Dam.
Saat mereka berdua sedang kebingungan,dari arah dalam muncul pemilik kedai yg tak lain adalah nyonya Jeon.
--------------------------------------
Seokjin masih berkutat dengan pasien kecilnya yg kali ini sangat manja saat bersama dengan nya.
"Uisa-Nim di sini saja,,,Tunggu sampai aku tidur ya,,"
"Sayang, Uisa-Nim sangat sibuk nak,,Kan di sini ada Eomma yg menemani,,"
"Ani,,Aku mau Uisa-Nim,,,"
"Putri kecil Eomma,biarkan uisa pergi,Nee,, Beliau sedang sibuk nak,,"
"Ani!!Pokonya Uisa harus di sini sampai aku tidur!"
Begitulah permintaan pasien kecilnya hari itu,dan mau tak mau akhirnya Seokjin meng-iyakan permintaan pasien nya.
"Baiklah,Uisa akan di sini sampai kau tidur,jadi sekarang pejamkan matamu." Ucap Seokjin lembut.
"Mianhe Uisa,,,Maafkan anak saya,,," ucap orang tua pasien.
"Tidak apa nyonya,,,Selama dia tidak rewel,saya akan di sini,," lanjut Seokjin sambil terus melihat arlojinya.
"Mianhe Dam-ah,, Roowon-ah,,,Appa akan telat hari ini nak,,"
Batin Seokjin cemas ketika memikirkan 2 anaknya itu.15 menit kemudian,si pasien kecil sudah terlelap saat Seokjin melihatnya,dan kesempatan itu pun akhirnya di gunakan untuk pergi dari ruangan itu.
Nyonya Jeon yg baru saja datang sambil membawa nampan berisi kue lantas bertanya pada dua bocah di depan nya.
"Permisi,,,Ada yg bisa Ahjumma bantu?" Tanya nyonya Jeon lembut.
"I-Ini a-aku dan adik ku mau beli sesuatu,,," jawab Lee Dam terbata bata.
"Silahkan,,,Kalian mau beli apa?" Tanya nyonya Jeon yg masih fokus pada kue yg ada di etalase.Beliau tak sempat melihat wajah 2 bocah di depan nya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Brothership (Telepathy) JinKook
De Todo"Mereka tidak tahu siapa Jin sebenarnya.Selama hampir 20 tahun ini,yang di ketahui adik adiknya Jin adalah kakak tertua mereka anak kandung dari Appa dan Eomma nya."