"I love it"

8K 283 14
                                    

Jangan lupa Vote & Comment ya!
Selamat Membaca🐣

.

.

.

.


BBUUGGHHHH

BBUUGGHHHH

.

Suara bogeman mentah terus memenuhi ruangan yang tampak kosong itu. Memukuli seseorang yang sudah 80% penuh darah dan luka. Orang itu hanya bisa terbaring pasrah di lantai yang kotor dan dingin, sambil sesekali melingkarkan tangannya didepan dada lalu menutup wajahnya dari bogeman. Sedangkan di sisi lain, pria itu tampak memukulinya terus menerus, seolah tak berniat untuk berhenti.

.

TOK TOK TOK
.

Menghentikan kegiatannya lalu mengusap keningnya yang penuh keringat, diikuti menatap tubuh tak berdaya di bawahnya dengan ekspresi wajah yang bergairah. "Masuk"

.

CEKLEKK

.

Membuka pintu lalu menunduk hormat. "Permisi, Tuan. Tuan Vicento sudah menunggu anda untuk makan malam" Mengeluarkan sapu tangan dari balik jas lalu disodor ke hadapan Tuan mudanya dengan penuh kesopanan.

"Hm" Hanya berdeham singkat lalu mengambil sapu tangan tersebut untuk mengelap tangannya yang sudah penuh darah. "Panggil Earth dan suruh obati lukanya. Saya mau nanti malam semua lukanya sudah mengering" Memberikan sapu tangan berlumuran darah ke tangan pelayan dan berlalu pergi.

"Baik, Tuan" Menunduk hormat sekali lagi lalu menatap tubuh Miunie yang sudah tidak berdaya di lantai. Mulai berlutut lalu menyentuh lengan tangan Miunie dengan penuh hati-hati. Walau ia sudah lama mengikuti dan melihat semua kebengisan yang dilakukan Tuan nya, Max, pelayan sekaligus tangan kanan Gulf, tetaplah berhati lembut. "Anda masih sadar?" Membalikkan tubuh Miunie yang menyamping untuk telentang.

"Engh,,, sshh,, hik" Rintihan lemah Miunie lolos dari mulutnya, membuat Max semakin tidak tega.

"Bisa berdiri?"

",,,,,,,,,,,,,,,,"

"Mari saya bantu. Anda harus segera ke kamar untuk diobati" Mulai mengangkat lengan tangan Miunie dengan lembut dan menggendongnya ala bridal menuju kamar yang sudah disiapkan khusus untuk tawanan. Sesampainya di kamar, Max menidurkan Miunie dengan posisi telentang diatas ranjang yang bernuansa putih itu lalu menutupnya dengan selimut. Segera meraih ponsel lalu menelfon Earth, dokter kepercayaan keluarga Gulf.

"Halo?"

"Tuan, Earth. Ini saya, Max. Bisakah anda kemari segera? Tuan Gulf melakukannya lagi"

Seolah tahu apa maksudnya, Earth mulai mendesah kasar. "Hahh,, baiklah. 10 menit lagi"

"Baik, Tuan"

Tuttt tuttt tuttttt

Melirik ke arah Miunie yang masih memejamkan mata. "Tunggu disini sebentar. Saya akan ambilkan makan dan minum untuk anda" Saat akan beranjak berdiri, tanpa sadar Miunie meraih pergelangan tangannya, membuat Max terkejut lalu kembali meliriknya.

"Hikkkkssss,, kumohon jangan pergi,,,,, hikkkkssss,,, saya takut,, hikkkkssss,,," Mulai menangis sambil meringis kesakitan, masih dengan matanya yang tertutup.

Mafia & Dokter 🔞⚠️  || GULFMEW {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang