Screamin

2.5K 142 13
                                    

Jangan lupa Vote & Comment, ya!
Selamat Membaca🐺

.

.

.

.

Pagi harinya, Miunie bangun lebih dulu. Mengerjapkan kedua mata lalu menatap wajah Gulf yang jaraknya hanya 7CM dari hidung pesek Miunie.

Tersenyum, "tampan juga kalau dilihat dari jarak dekat seperti ini" Dengan berani, Miunie mencolek usil hidung mancung Gulf.

Biarpun terbilang berani, Miunie tetap tidak berlebihan ketika mengusili seseorang, apalagi pada Gulf.

Gulf membuka kedua mata elangnya, menatap Miunie yang tengah memberi tatapan horor padanya saat ini.

Seketika Miunie cepat-cepat menarik tangannya dari wajah Gulf. "M--Maaf"

"Untuk?"

Bola mata Miunie melirik kesana kemari, berupaya menghindari tatapan Gulf. "Menyentuh wajahmu tanpa izin" Menutup kedua mata erat-erat, *apa yang kau lakukan, Miunie? Kita baru berdamai semalam dan sekarang sudah cari mati?!* Merutuki keberaniannya yang bodoh itu.

Gulf menatap Miunie dengan tatapan datar kemudian bergerak untuk duduk.

Miunie cepat-cepat ikut duduk. "K-Kau mau kemana?"

"Membersihkan diri dan sarapan"

"Baik, aku akan bantu dan kita sarapan bersama"

Saat Miunie hendak bangkit berdiri, "kau pergilah dulu ke meja makan. Tidak perlu bersama denganku" Saat Gulf coba berdiri, seluruh tubuhnya terasa sakit. Rintihan kesakitan pun lolos dari mulutnya, "akh"

Buru-buru Miunie memegang Gulf. "Jangan bandel. Jahitanmu masih belum kering. Kau duduk disini saja dan biarkan aku membantumu membersihkan diri lalu sarapan bersama" Menuntun Gulf kembali duduk di atas ranjang.

Dengan sigap, Miunie mengambil air hangat & mengelap tubuh Gulf yang tidak tertutup kain kasa dengan handuk secara perlahan.

Pada satu bagian tubuh Gulf membuat Miunie penasaran. "Boleh aku bertanya?"

"Apa?"

"Di sini" Menunjuk ke area punggung dimana sudah terbungkus oleh kain kasa. "Ada bekas cakaran lumayan panjang dan sedikit dalam. Itu, kenapa?"

Gulf langsung mendengus kasar, "kau tidak ingat telah menyakarku saat aku tengah memberimu hukuman di ruang kerjaku?"

Deg

Mata Miunie melotot lebar, "aku? Menyakarmu?"

"Siapa lagi jalang ku di mansion ini? Win?"

Miunie shock hingga tidak bisa berkata apa-apa.

Jujur, Miunie tidak sadar telah menyakar punggung Gulf begitu dalam karena yang ia tahu hanya bagaimana cara untuk menyebarkan kesakitan yang dia dapat di lubang kepada benda sekitarnya, tidak terkecuali punggung Gulf.

"Maaf" Miunie merasa bersalah. "Aku tidak sengaja melakukannya. Kenapa kau tidak bilang saat itu kalau aku telah menyakar punggungmu?"

"Sudahlah. Itu tidak penting" Gulf meraih piyama di sisinya kemudian ia pakai lalu bangkit berdiri. Melirik Miunie yang masih menundukkan kepala karena merasa bersalah, "jadi sarapan, tidak? Aku tidak punya banyak waktu untuk melihatmu diam disana"

 Melirik Miunie yang masih menundukkan kepala karena merasa bersalah, "jadi sarapan, tidak? Aku tidak punya banyak waktu untuk melihatmu diam disana"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mafia & Dokter 🔞⚠️  || GULFMEW {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang