Oh, He's

2.8K 146 9
                                    

Jangan lupa Vote & Comment ya!
Selamat Membaca🐣

.

.

.

.

Miunie POV ON

.

Aku membuka kedua mataku lalu menatap atap kamar yang tampak seperti langit biru asli, sesuai permintaanku pada Max untuk di cat, 2 hari yang lalu.

Kemudian aku bergerak untuk menyamping, menatap deretan lemari dan meja mahal milik orang gila tersebut. "Tenang sekali hari ini" Ucapku tanpa sadar.

Sudah 3 hari, orang gila itu tidak menyentuhku sama sekali. Jangankan menyentuh, bahkan saat mataku tidak sengaja menatap matanya, dia pasti akan menghindar dan pergi begitu saja, seolah tidak melihat keberadaanku. Aneh memang. Tapi, apa peduliku? Justru bagus, kan? Aku tidak tersiksa dan Ibuku terus hidup.

Aku jadi ingat saat terakhir kali dia menyetubuhiku di malam itu. Semua dimulai ketika aku sudah tidur nyenyak. Pria itu masuk ke kamarku, mengendus leherku sambil membuka seluruh pakaianku seperti kerasukan setan. Karena gerakannya yang brutal, aku jadi terbangun. Tapi aku sengaja tidak memberontak seperti biasa yang ku lakukan. Aku hanya menutup mata dan diam layaknya orang yang masih terlelap.

Aku menahan semua suara seperti desah dan erangan ketika penisnya mendorong paksa masuk ke lubang ku yang masih bengkak. Aku benar-benar kesakitan. Aku menahan semua rasa sakit itu dengan mencengkram selimut. Aku tidak tahu harus berbuat apa. Kalau aku melawan, dia pasti akan mengancam memakai nama Ibuku lagi. Jadi, aku hanya diam dan melihat apa yang dia lakukan selanjutnya pada tubuhku, persis seperti boneka sex's yang patuh saat dipakai pemiliknya.

Dimulai dari memasukkan penis yang besar ke dalam lubang ku yang masih bengkak tanpa perasaan, menghentakkan tubuhku dibawahnya, sampai mendapatkan pelepasan yang pertama, dia tidak bicara sama sekali. Yang ku dengar hanya desahannya yang mengerikan itu. Jujur, aku sangat takut. Tapi aku berhasil menyembunyikannya dengan baik, sampai dia akhirnya pergi begitu saja tanpa sepatah katapun.

'Tumben' Kata ini lewat tiba-tiba di pikiranku. Aku pikir dia akan menyetubuhiku sampai besok pagi, seperti yang biasa ia lakukan. Tapi ternyata tidak. Dia pergi setelah mencapai pelepasannya yang pertama. Aku terkejut sampai berpikir, 'Ada apa dengannya?' Tapi aku membuang semuanya jauh-jauh dari pikiranku. Kenapa aku harus memikirkan alasannya? Kenapa aku harus bingung ketika dia menyetubuhiku begitu cepat? Seharusnya aku senang karena aku tidak tersiksa lama-lama. Aku pikir, aku sudah gila sekarang.

Aku bangun dari tempat tidur. Mulai menuju kamar mandi untuk bersiap-siap turun ke dapur dan memulai sarapanku seperti biasa.

Ku akui, aku sudah tidak peduli dengan masa depanku lagi. Aku merasa, hidup sebagai boneka di mension ini sedikit lebih baik karena aku bisa makan apa yang ingin ku makan tanpa harus memikirkan biaya dan mendapat apa yang aku inginkan tanpa harus bersusah payah.

Ya! Kupikir itu semua tentu harus aku dapatkan karena orang itu sudah merusak tubuhku. Anggap saja ini bayaran yang harus ia terima. Huh!

.

Miunie POV OFF

.

Miunie membuka pintu kamar dimana Max sudah berdiri, menunggunya seperti biasa. "Selamat pagi, Tuan Miunie"

"Pagi" Menutup pintu kamar lalu melangkah sambil melompat kecil ke arah dapur. Dan Max, mengikuti dari belakang.

"Yang anda pesan kemarin sudah tersedia semua di meja makan"

Mafia & Dokter 🔞⚠️  || GULFMEW {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang