"I love it"

3.9K 163 23
                                    

Jangan lupa Vote & Comment ya!
Selamat Membaca🐣

.

.

.

.

Membuka kedua manik indahnya, "ngghh,,," Perlahan melirik sekeliling ruangan yang tampak kotor, lembab, dan gelap dalam kebingungannya. "Aku dimana?"

 "Aku dimana?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bingung. "Kok aku bisa ada disini?" Mulai berpikir sampai kepalanya sakit. "Oh iya! Terakhir ada yang memukul leherku dari belakang. Brengsekk!!" Bangkit berdiri dan mendekati ventilasi besi itu untuk melihat keluar. "Hutan??" Mulai panik. "Aku harus keluar dari sini" Berjalan menuju pintu besi dan berhenti. "Oh iya. Aku harus lepasin tali ini dulu. Ck. Bodohnya" Meronggoh sesuatu di saku belakang celana dan mengeluarkan pisau lipat kecil dari sana. Tadinya pisau itu ia siapkan untuk menyerang anak buah Gulf jika ia ketahuan kabur. Tak pernah ia sangka, pisau itu dia pakai dalam keadaan yang berbeda.

Berusaha menyilet tali yang mengikat tangannya dengan susah payah, saking kencangnya tali itu, membuatnya susah disilet karena tangan Miunie sering kram. "Hah,, brengsek,, sialan! Kencang banget sih?" Ia terus menyilet, tidak perduli akan pergelangan tangannya yang lecet akibat terus bergesekkan dengan permukaan tali kasar itu.

Selang 10 menit, akhirnya tali berhasil terlepas, membuat kedua tangannya bebas. "YES!" Langsung berjalan menuju pintu yang tidak dikunci itu dan keluar dengan mengendap-ngendap. Melirik kanan kiri dengan mata elangnya, takut seseorang memergokinya kabur dan menangkapnya lagi. Beruntung keadaan sedang sepi dan tidak ada orang berjaga, jadi Miunie bisa menuruni tangga ke lantai dasar dengan sedikit tenang dan lancar.

Saat sudah sampai dibawah dan sedang mencari jalan keluar, ia dikejutkan dengan sekumpulan orang berbaju hitam, memandang lurus ke depan, dimana seseorang memakai baju putih sedang menganiaya seorang wanita disana.

Entah ada angin apa, bukannya bersikap cuek dan kabur, Miunie justru mengintip di celah pintu dan ikut menonton, penasaran dengan apa yang terjadi.

"Ampunn,, hikksss,, ampun. Aku bisa jelaskan. Dia bukan kekasihku, sayang. Dia hanya kak----"

"OMONG KOSONG!!!" Berteriak lantang lalu menyeringai. "Tidak ada ampun untukmu, jalang!"

.

TSKK

TSSK

.

"AKHHH,,, SAKIT,,, AMPUNNNN!!!!" Pria itu terus menusukkan pisau ke tubuh wanita itu hingga darah menyiprat ke baju putihnya. Seolah tidak peduli, pria itu terus menusuk wanita itu hingga tidak bergerak lagi.

Mafia & Dokter 🔞⚠️  || GULFMEW {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang