EIGHT

2.4K 160 13
                                    

Jangan lupa Vote & Comment, ya!
Selamat Membaca🐣

.

.

.

.

Keesokkan Harinya,,,

Gulf mendatangi salah satu rumah sakit terkenal milik keluarga Trai, tepatnya rumah sakit Bangkok Hospital, yang di perintahkan secara langsung oleh sang Ibu negara sektor keluarga, Prae Kho.

Gulf diantar oleh supir sampai lobby dengan membawa CV serta fotocopy dokumen lain seperti KTP, KK, dan Ijasah SMA di tangan kanannya.

Tepat saat ini, terlihat Gulf tengah duduk berdesakan di antara para pelamar lain, menunggu nomor antirannya di panggil sambil menggerutu. "Mama ada-ada saja. Kenapa aku harus ikut interview? Padahal kan aku penerus sekaligus pemilik rumah sakit ini nanti. Mana panas banget disini--fuhhh" Mengipas-ngipas dirinya di tengah keramaian calon dokter lain.

"Kepada nomor antrian 93, 94, 95, 96 & 97 silahkan masuk ke ruangan"

Gulf yang memegang nomor 97 pun masuk, berbarengan dengan 4 orang lainnya.

Ketika Gulf lewat, tatapan mata dari calon-calon dokter di ruang tunggu terus mengikutinya hingga tidak tampak lagi di balik pintu.

"Kau lihat pria yang barusan lewat? Tampan & tinggi sekali"

"Benar! Aku belum pernah lihat pria setampan dia"

"Itu sih sudah pasti diterima. Lihat saja wajahnya"

"Mudah-mudahan aku diterima, jadi bisa lihat pria itu terus"

"Husst! Ada-ada saja kau" Menggelengkan kepala.

Di sisi lain,,

"Kenapa kamu mau jadi dokter?" Tanya salah satu dari 3 juri yang ada di depan pada ke-5 kandidat.

"Aku ingin membantu pasien yang kesakitan" - Calon pertama.

"Aku ingin menyelamatkan orang" - Calon kedua.

"Aku ingin menjadi kepala di rumah sakit terkenal ini" - Calon ketiga.

"Aku ingin cari pengalaman" - Calon ke-empat.

Semua calon dokter menjawab yang bisa diprediksi. Tapi hanya satu yang tidak.

Dia malah mengatakan ini.

"Nenek menyuruhku" Tersenyum manis.
"Begitu juga dengan Ibuku" Lanjutnya.

"Jadi, Neneknya adalah pimpinan yayasan rumah sakit, dan Ibunya adalah ketua dewan?" Tanya salah satu juri sambil membaca biodata di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi, Neneknya adalah pimpinan yayasan rumah sakit, dan Ibunya adalah ketua dewan?" Tanya salah satu juri sambil membaca biodata di tangannya.

"LULUS" Para Juri satu per satu menandatangani surat persetujuan penerimaan kandidat milik Gulf kemudian tutup buku.

Mafia & Dokter 🔞⚠️  || GULFMEW {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang