Jangan lupa Vote & Comment ya!
Selamat Membaca🐣.
.
.
.
Malam Harinya,,,
.
Miunie berjalan ke arah dapur dengan riang, diikuti oleh Win dan tiba-tiba, Miunie berhenti mendadak lalu membalikkan tubuhnya ke belakang, membuat Win hampir menabrak bibir Miunie dengan bibirnya sendiri. "Astaga dragon" Kaget Win. "Kenapa tiba-tiba berbalik? Hampir saja bibirku ternodai" Menutup bibir dengan kedua tangan.
Kesal, "makanya jangan mengikutiku terus. Aku tidak kabur, kok" Gerutu Miunie.
"Sudah menjadi tugas saya untuk terus mengikuti anda, Tuan Meow" Ujar Win sambil ogah-ogahan untuk menunduk hormat.
"NAMAKU MIUNIE!" Cemberut. "Dengar, kau sudah salah menyebut namaku 17X!! 1X lagi kau salah sebut, siap-siap saja kau"
"Hmm. Akan hamba ingat, Tuanku" Kembali menunduk hormat dengan tidak ikhlas.
Berbalik, "Ah,, sudahlah. Malas bicara denganmu" Kembali melanjutkan perjalanan ke dapur.
"Selamat malam, bibi-bibi sem-----" Sapa'annya terhenti ketika mata Miunie tidak sengaja berpapasan dengan kedua mata elang tajam Gulf, yang sedang menikmati makanannya di meja makan. ----Gulf?" Cicit Miunie lalu menutup mulut dengan kedua tangan karena reflek.
Gulf mengalihkan perhatiannya kembali pada makanan dalam diam.
Suasana tiba-tiba hening.
Miunie masih mematung di tempat dan Win baru memasuki dapur. "Selamat malam, Tuan Gulf" Menunduk hormat.
Gulf hanya melirik Win sekilas sebelum ia mengusap mulut dengan tissue. "Aku sudah selesai" Bangkit berdiri dan pergi begitu saja, melewati Miunie yang hanya terus menatapnya dalam diam.
Jujur, di lubuk hati yang paling dalam, Miunie sedih karena Gulf kembali mengabaikannya. Padahal tadi siang, mereka sempat berpelukan dan sedikit menggoda satu sama lain. "Kenapa jadi asing lagi?" Lirihnya hampir tidak terdengar sambil menunduk lesu.
Gulf berbalik lalu bersuara, "hei kau!"
Miunie langsung berbalik dengan semangat saat Gulf memanggilnya, "?"
"Besok kau akan mulai latihan pegang senjata bersama Win. Jangan membantah dan terima apa yang Win ajarkan padamu. Aku tidak ingin mendengar kau menolak atau sejenisnya. Sampai kau berani membantah, kau akan tahu akibatnya" Ujar Gulf dengan nada datar serta penuh peringatan kemudian membalikkan badan dan benar-benar pergi.
Miunie yang sudah lesu dengan sikap Gulf, melirik Win, "senjata? Kenapa aku?"
Win hanya mengendikkan kedua bahu. "Saya hanya mengikuti perintah"
Miunie menghela nafas kecil. Ingin sekali menolak tapi takut karena ancaman Gulf tidak pernah main-main. Ia pun melangkah jauh dari area dapur sebelum tangannya ditahan oleh Win.
"Mau kemana? Tidak jadi makan malam?" Tanya Win.
"Aku sudah tidak mood buat makan. Aku mau ke kamar saja" Menepis tangan Win dan berlalu.
Win menatap punggung Miunie sambil menggeleng kecil, "bertahanlah dengan sekuat tenaga, karena dia sudah memilihmu"
Di kamar, Miunie menatap bintang dan bulan dari jendelanya yang terhalang oleh tirai besi. Sesekali ia berkedip dan berhasil menumpahkan cairan bening yang kemudian membasahi pipi tembemnya. Tiba-tiba mengusap mata sambil tertawa, "aku nangis? Ha---hahahahahahahahahahahahaha---" Mengelap ingus, "aku nangis karena si brengsek itu--ah,, hahahahahhaha--aku sudah hilang akal dan tidak bisa berkata apa-apa lagi pada diriku yang bodoh ini!!!" Mengusap air mata & ingus dengan baju secara kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia & Dokter 🔞⚠️ || GULFMEW {END}
Ficção Adolescente🔞 AREA ♦ BXB ♦ 21+ Mature Content ⚠️ BANYAK ADEGAN KEKERASAN Siapkan mental kalian 🤪 . Menceritakan hidup seorang dokter cantik nan manis bernama Miunie. Bekerja di salah satu rumah sakit paling bergengsi di negaranya. Disukai banyak kalangan, na...