Jangan lupa Vote & Comment ya!
Selamat Membaca🐣.
.
.
.
"Tuan?" Panggil Win ketika melihat kedua mata Miunie sedikit bergetar.
Perlahan Miunie mengerjapkan mata, melirik Win dan sekeliling hingga berakhir menatap langit kamar.
"Tuan, bagaimana perasaan anda saat ini?"
"Sangat buruk" Lirih Miunie tanpa melepas pandangan matanya.
Win menghela nafas kecil sebelum ia duduk di atas ranjang, sisi Miunie.
"Tuan, bisa berdiri dan jalan? Kalau tidak, mari saya bantu"
"Mau membawaku kemana?"
"Ke dapur untuk sarapan pagi"
Shock, "s--s--sarapan? Maksudmu mungkin, makan malam? Kan aku baru dapat makan siang beberapa saat yang lalu"
"Hah?" Win ikut shock ketika Miunie mengatakan hal yang aneh. "Ini sudah waktunya sarapan pagi karena anda tidak sadarkan diri selama 2 hari"
"APAAAAAAA---AKKHHHHH??!" Miunie tiba-tiba bangkit dan langsung merasakan nyeri di seluruh tubuhnya, terutama pada bagian lubang.
"Tuan, ada apa?"
Miunie menutup erat kedua mata, "pergi dari kamarku. Aku bisa urus diriku sendiri"
Win kembali menghela nafas.
Sejak kedatangannya dari Manila, Win menjadi lebih sering keluar masuk rumah sakit hanya untuk check up tekanan darahnya. Ia takut tiba-tiba kena darah tinggi atau serangan jantung ketika menghadapi Tuan manis, Miunie, di usianya yang masih terbilang balita, menurut Win.
Win menyentuh kening Miunie tiba-tiba lalu menghembuskan nafas lega. "Demam Tuan sudah sedikit turun. Kemajuan yang baik"
Miunie bingung, "demam? Aku?" Win hanya mengangguk sebagai jawaban dan Miunie memegang keningnya sendiri. "Kau yang merawatku?"
"Saya tid-----"
"Terima kasih. Kau memang bodyguard yang bisa diandalkan, seperti Max" Tersenyum.
Mengerutkan kedua alis, *Tuan Miunie salah paham*
"Win, aku kebelet buang air kecil. Bisa bantu aku berdiri?" Merentangkan kedua tangan pada Win, seperti anak 5 tahun yang ingin digendong oleh Ibunya.
Win cepat-cepat membantu Miunie untuk berdiri dan menuntunnya ke depan pintu kamar mandi. Di saat itu lah, Win mengeluarkan 2 botol obat dan ia serahkan pada Miunie. "Tuan, pakaikan obat ini di area lebam dan luka, sedangkan satunya lagi untuk Tuan minum agar demam Tuan benar-benar sembuh"
Miunie bisa lihat bila kedua botol obat itu tidak ada merek, menandakan obat itu adalah hasil racikan seseorang. "Kau meracik obat ini untukku? Terima kasih sekali lagi, Win. Aku tidak sangka kalau kamu mengerti tentang cara meracik obat" Miunie melangkah masuk ke dalam kamar mandi.
Terkejut. "Hah? Tuan, yang meracik obat itu adalah-----"
.
BRAKKKK
.
Pintu kamar mandi ditutup oleh Miunie sebelum Win menyelesaikan ucapannya.
"----- Tuan Gulf" Win menggigit kepalan tangannya, gemas pada Miunie yang terus salah paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia & Dokter 🔞⚠️ || GULFMEW {END}
Fiksi Remaja🔞 AREA ♦ BXB ♦ 21+ Mature Content ⚠️ BANYAK ADEGAN KEKERASAN Siapkan mental kalian 🤪 . Menceritakan hidup seorang dokter cantik nan manis bernama Miunie. Bekerja di salah satu rumah sakit paling bergengsi di negaranya. Disukai banyak kalangan, na...