Hari weekend yang seharusnya dinikmati orang-orang tapi tidak dengan diriku, aku harus melakukan sesuatu.
Yah kini Marry sudah menunggu diruang tamu, ia datang menjemput ku untuk persiapan menjelang pertunangan kami.
"Jelas jelas dia dan aku yang membuat kontrak bersama tapi mengapa aku yang repot sendiri" keluh Margaretha sembari merapikan rambutnya.
"Saya sudah selesai, kita berangkat? katanya begitu selesai.
"Mari nona, kita berangkat sekarang" balas Marry.
Kami menuju perjalan ke butik untuk mencoba beberapa pakaian yang sudah dipersiapkan, setelah selesai di sana kami pergi mencari cincin tunangan serta beberapa suvenir kecil untuk para tamu nanti, tidak sampai disitu saja kami lanjut menuju tempat gedung dan membahas bagaimana dekorasi yang diinginkan serta memilih menu makanan yang nantinya akan di hidangkan.
"Ah aku lelah" keluhku begitu didalam mobil.
"Nona lelah? Apa mau ke tempat pijat?"
"Ah tidak perlu, lagipula aku hanya butuh beristirahat sebentar saja"
"Baiklah nona, kita jalan sekarang ya?"
Mataku perlahan mulai terpejam akibat kelelahan sepanjang hari, ditambah kaki ku yang lecet karena sepatu yang terlalu lama dipakai.
Tring.... Tring...
Bunyi dering ponsel Marry"Iya tuan"
"Semua selesai?"
"Iya tuan, kini kami perjalanan mengantar nona Margaretha"
"Bawa dia pada ku"
"Baik tuan"
Tuttuttt...
"Pak ambil jalan ke rumah tuan" ucapnya pada supir.
"Baik Bu"
Mobil berputar menuju jalan ke kediaman Ailles yang berada di arah berlawanan dari apartemen Margaretha.
Sampai didepan pintu rumah, sudah berdiri Ailles yang menanti kedatangan mereka. Marry turun lebih dulu tanpa membangunkan gadis yang terlelap didalam mobil.
"Nona tidur tuan, apa perlu saya--"
"Tidak perlu, biar saya yang urus" Ailles bergerak membuka pintu mobil lalu membopong tubuh kecil Margaretha di atas gendongannya.
Ia berjalan membawa masuk gadis itu kedalam rumahnya, kemudian membawanya kedalam kamar pribadi miliknya yang berada dilantai tiga.
Sampai dikamar, diletakkannya tubuh Margaretha secara perlahan agar gadis itu tidak terbangun dari tidurnya.
"Marry bilang pada semua pelayan untuk pulang dan kembali lagi lusa, setelahnya kau boleh pulang"
"Baik tuan" Marry keluar dan menutup pintu kamar.
"Kenapa kau lupa pada ku, padahal aku mencari mu selama beberapa tahun" menyelimutinya dan mengecup lembut kening gadisnya.
"Mimpi indah sweet heart" melangkah pergi dari kamar.
Keesokkan paginya, Margaretha bangun dari tidur nyenyaknya.
"Huuuaa... Kenapa kasurku dua kali lebih empuk ya" dengan mata masih terpejam.
"Tunggu, kapan aku sampe dirumahnya" pikirnya sejenak.
"Aku dimana? Ini Kamar siapa?" Ucapnya begitu bangun dari tidur.
Dengan jelas Margaretha mendengar suara air yang berasal dari kamar mandi, karena penasaran ia perlahan menghampiri untuk memastikan siapa itu.
Tiba-tiba suara air mati, yang membuatnya terkejut lalu bersembunyi.
"Keluar kau" kata seseorang.
"Kok dia bisa tahu ya" lirihnya lalu keluar dari persembunyian.
"Kau, kau menculik ku ya" tunjuk Margaretha.
"Tidak ada untungnya untuk saya, cepat mandi lalu bersiap"
"Ta-----pikan aku tidak ada pakaian"
"Semuanya sudah saya siapkan dikamar mandi"
10 menit kemudian....
Margaretha keluar dari kamar mandi dan pergi menuju ruang makan yang entah dimana tapi ia yakini pasti dilantai bawah.
"Ini rumah besar sekali tapi hanya ditinggali seorang bujang"
"Sini kau"
"Iya iya, bisa lembut sedikit tidak sih memanggil seorang gadis"
"Duduk" perintahnya di kursi sebelahnya.
"Kau disini sendiri saja?"
"Tidak"
"Tidak? Tapi kok sepi sekali"
"Sebentar lagi juga akan ramai, karena kita akan punya lima belas anak" bisik Ailles ditelinga Margaretha.
"Dasar mesum, menikah saja belum sudah bahas anak"
"Kenapa memangnya, itukan hal wajar"
"Bagiku tidak sama sekali"
"Pagi tuan, sarapan Anda siap" ucap koki rumah.
Sarapan mewah dihidangkan di atas meja makan ini, dengan takjub Margaretha terus melongo ketika satu persatu hidangan diletakkan.
"Makanlah"
"Selamat makan" ucap riang Margaretha yang langsung menyantapnya.
"Dasar anak kecil" batinnya.
"Hari ini kita akan foto prewed, apa kau ikut?" Kata Maragretha disela-sela makannya.
"Tidak bisa, kau sendiri saja"
"Sendiri? Bagaimana jadinya? Menikah itu kan antara dua orang bukan satu"
"Bagian diriku akan diedit"
"Dasar egois" lirih pelan Margaretha yang masih bisa didengar Ailles.
Setelah selesai makan, Ailles bersiap untuk kekantor sedangkan Margaretha asik melihat-lihat sekeliling rumah.
"Pagi tuan, ini jadwal anda hari ini" kata Hary.
"Terima kasih Hary, tolong antar gadis itu ke kampusnya nanti dengan mobil lain"
"Baik tuan"
"Ayo" Ailles berjalan menuruni anak tangga, yang dibawah sudah ada Margaretha.
"Kau sudah mau pergi?" Tanyanya
"Menurut anda"
"Ya mau pergi, tunggu" Margaretha mendekat kearah Ailles lalu membenarkan posisi dasi serta jasnya.
"Sudah selesai, sampai jumpa dan hati-hati" ucap Margaretha.
Ailles berjalan keluar rumah dan masuk kedalam mobilnya, Margaretha ikut mengantar ke depan rumah lalu melambaikan tangan selama mobil melaju meninggalkan pekarangan rumah.
Next>>
Ayo di vote dong, biar semangat nih
🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved DEVIL • JiHo (COMPLETED)
RomanceSeorang mahasiswi bernama Margaretha (Kim Jisoo) yang terpaksa melakukan kontrak pernikahan dengan tuan kaya raya bernama Walliam Ailles Thata (Kim Jun-Myeon/Suho). Akankah Margaretha (Kim Jisoo) mampu bertahan menjalani kehidupan palsu ini? Atau ia...