Setelah beberapa minggu menghabiskan waktu di negara luar, kini keduanya kembali pada aktivitas masing-masing seperti biasa.
"Aah... Aku lelah" menggeliatkan badan ketika keluar bandara
"Nona sepertinya kau tampak lelah"
"Hehe, iya"
"Biar saya bantu nona" Hary mengambil alih koper yang dipegang Margaretha.
"Terima kasih"
"Antarkan dia ke rumah"
"Rumah? Rumah tuan?"
"Iya, saya akan ke kantor sebentar"
"Baik tuan"
"Hary, ayo"
"Baik tuan"
Hary pergi dengan Ailles ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaan yang tertinggal selama dirinya pergi, sedangkan Margaretha bersama MaRry pulang ke rumah
"Kemana dia?" Tanya Margaretha yang baru sadar pria itu menghilang
"Tuan ke kantor nona, apa ada sesuatu?"
"Ah tidak, apa dia selalu seperti itu?"
"Maksud nona?"
"Tergila-gila dengan pekerjaan nya, kenapa dia tidak menikahi saja pekerjaan nya itu"
Marry yang mendengar perkataan calon istri bos nya hanya bisa terkekeh, memang ada benarnya bos nya itu sedikit gila jika menyangkut pekerjaan.
"Mari kita pulang nona"
"Let's go" ucap margaretha.yang memasuki mobil.
"Ah iya Marry" menahan Marry yang hendak masuk ke mobil tepatnya di kursi samping pengemudi.
"Iya nona?"
"Duduklah di samping ku, aku benci duduk sendiri"
"Baik nona" menutup pintu mobil depan, lalu melangkah.nundur dan membuka pintu mobil belakang.
Selama perjalanan pulang, Margaretha dan Marry saling berbincang membahas Ailles yang merupakan topik yang cukup menarik.
Menarik untuk dijadikan cemohan (ejekan) bagi Margaretha yang kadang kesal dengan sikap aneh pria itu yang entah tidak tahu apa yang diinginkan pria itu.
"Marry, boleh aku tahu sesuatu?"
"Tentu nona, apa itu?"
"Kira-kira kapan pernikahan kami akan diadakan?"
"Soal itu tuan bilang kapan pun waktu yang nona inginkan"
"Dia berkata begitu? Benarkah?"
"Benar nona. Tuan tidak mau nona terbebani karena baru saja kehilangan"
"Ternyata dia punya hati juga, ku kira dia benar-benar orang berhati dingin"
"Tuan memang terlihat seperti itu nona, tapi sebenarnya dia hangat hanya saja dia tidak tahu harus bersikap bagaimana"
"Marry kenapa bukan kau saja yang menikahi Ailles, kau sepertinya tahu banyak soal dia. Oh iya sudah berapa lama kau berkerja untuknya?"
"Sekitar 10 tahun nona, dimasa awal tuan baru saja membangun usahanya"
"Pantas saja kau mengenalnya dengan baik, aku salut pada mu bisa bertahan dengan orang sepertinya"
"Kita sampan nona" ucap supir memutuskan topik.
"Ini bukannya rumah"
"Benar nona, tuan meminta anda untuk tinggal bersamanya dan melatih kebiasaan sebelum nanti kalian menikah"
"Seperti biasa, dia bersikap semaunya"
"Baiklah, terima kasih Marry. Ah iya kau boleh pulang dan beristirahat"
"Baik nona, saya pamit"
"Hati-hati, sampai besok" melambaikan tangannya didepan pintu rumah.
"Rumah besar namun diselimuti kesunyian" menatap pintu rumah yang cukup tinggi tersebut
Skip>>
Beberapa hari berlalu begitu cepat, hingga tepat hari ini adalah pernikahan mereka. Semuanya orang tampak sibuk mempersiapkan segalanya agar sempurna.
Hary dan Marry juga terlibat dalam persiapan tersebut bahkan mereka lebih sibuk karena harus memperhatikan setiap inci jangan sampai ada yang tertinggal.
"Hary tolong cek apa tuan sudah siap"
"Oke" Hary pergi keruangan Ailles, sedangkan Marry ke ruangan Margaretha.
"Kau cantik sekali Margaretha" puji Ilona dalam ruangan dengan Lio yang bersamanya.
"Terima kasih, andai nenek ada disini"
"Nenek pasti juga senang melihat mu, percayalah"
"Iya aku harap juga begitu"
"Kau tenang saja, aku dan Ilona yang akan mengantar mu ke altar"
"Benar kata Lio, kami ini kan keluarga mu juga"
"Terima kasih kalian selalu ada untukku"
"Tentu saja" memeluk sahabatnya.
"Sudah jangan menangis, nanti wajahmu berantakan" kata Lio.
"Hahaha, iya sudah sudah" mengibas tangannya untuk mengipas air matanya.
"Permisi nona"
"Ah iya Marry?"
"Apa semuanya siap?"
"Tentu saja"
"Baiklah, dalam 10 menit acara akan berlangsung nona"
"Baiklah terima kasih Marry"
"Tentu nona, saya permisi dulu" dibalas anggukan kepala oleh Margaretha.
"Garet apapun yang terjadi kedepannya teruslah berhubungan dengan ku, aku akan mendukung mu selalu. Oke?"
"Tentu saja, aku pasti memberi tahu mu"
"Ayolah girls, kita harus happy jangan sampai hari ini kacau karena tangisan"
"Ah Garet, aku pasti akan bosan jika hanya dengan pria ini saja" menunjuk Lio dengan dagunya.
"Haha, jangan begitu kalian terlihat cocok kok"
"Apa? Cocok? Kurasa cocok menjadi kucing dan tikus"
"Dan kau tikusnya, karena aku akan menerkam kau"
"Enak saja, aku yang kucing karena akan ku cabik-cabik dirimu"
"Kau tidak akan bisa" sombong Lio.
"Bisa, aku bisa. Lihat saja nanti"
"Sudah sudah jangan berdebat seperti ini"
"Oh iya, kita harus pergi sekarang" membantu Margaretha dengan gaun putihnya.
Next>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved DEVIL • JiHo (COMPLETED)
RomanceSeorang mahasiswi bernama Margaretha (Kim Jisoo) yang terpaksa melakukan kontrak pernikahan dengan tuan kaya raya bernama Walliam Ailles Thata (Kim Jun-Myeon/Suho). Akankah Margaretha (Kim Jisoo) mampu bertahan menjalani kehidupan palsu ini? Atau ia...