38 : pemakaman

84 14 2
                                    

"bagaimana pencarian nya?"

"Sedikit terhambat pak, sepertinya ada seseorang yang menutupi identitas nya"

"Menutupi?"

"Iya pak, ada seseorang yang berusaha menyembunyikan semuanya dari jangkauan orang lain yang ingin mencari tahu"

"Terus cari, secepatnya saya harus menemukan nya dan bagaimana pun caranya"

"Baik tuan"

"Harus kemana lagi aku mencari, kenapa sulit sekali aku menemukan mu. Sayang ku" mengusap bingkai foto di pegangannya.


Skip>>

"Dimana Marvin?" Tanyanya kepada pelayan rumah.

"Di kamarnya tuan"

"Panggilkan dia"

"Baik tuan"

Setelah pergi memanggil tidak berapa lama Marvin pergi menemui sang ayah yang memanggil dirinya.

"Ada apa ayah?"

"Ayo sarapan bersama" meminta anaknya untuk duduk.

"Baik Ayah"

"Bagiamana?"

"Belum Ayah" seperti paham betul apa yang ayahnya tanya atau maksud.

"Kenapa?"

"Terlalu sulit, tapi aku janji Ayah. Aku akan membawanya kepada Ayah tepat sebelum Ayah operasi"

"Jika kali ini gagal, Ayah akan menyerah"

"Tidak, Ayah tidak boleh menyerah. Bersabarlah sebentar lagi" menepuk telapak tangan sang ayah dan memberikan kekuatan.

"Marvin, ayo ke makam kakek dan nenek mu hari ini"

"Hari ini?"

"Iya, Ayah rindu mereka"

"Tentu Ayah, aku akan menemani mu"

Di lain tempat, kini Margaretha berada di makam sang nenek dengan Ailles yang menemaninya.

"Ini" sebuket bunga serta air mawar diberikannya.

"Terima kasih, aku hampir lupa soal ini" katanya lalu menerimanya.

Keduanya berjalan mencari blok tempat nenek di makamkan.

"Ini makam nenek?" Katanya

"Iya, apa kau suka?"

"Tentu, ini rapih dan cantik. Aku yakin nenek akan suka" setetes air mata haru keluar dari mata tipis cantiknya.

Ailles yang melihat gadisnya menangis langsung merangkul dirinya seraya menepuk punggungnya.

"Terima kasih Ailles, kau pasti kerepotan apalagi kau ini sibuk"

"Tidak masalah, bagaimanapun beliau juga nenek ku"

Margaretha memeluk Ailles lalu mengecup pipinya sebagai ucapan terima kasih karena sudah membuat tepat istirahat nenek tampak cantik juga rapih

Bukannya marah ia malah seakan ingin Margaretha melakukan itu lagi untuknya, Ailles yang mendapat perlakuan tersebut tersipu malu hingga pipinya terasa panas seperti terbakar.

"Ah, maaf" menyadari apa yang telah ia lakukan (melanggar perjanjian kontrak)

"Ah ti--dak apa" ucapnya terbata-bata.

Keduanya tampak malu dan canggung karena perbuatan Margaretha yang tiba-tiba mengecup pipi Ailles.

"Kau lapar?" Tanyanya mengalikan kecanggungan.

My Beloved DEVIL • JiHo (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang