43 : Ailles

86 18 0
                                    

CUP!

"Mari memulai semuanya dari awal" ucap Ailles setelah satu kecupan singkat di bibir Margaretha

"Kita bangun kehidupan keluarga seperti apa yang kau impikan, ayo kita mulai semuanya dari awal" katanya lagi menatap dalam mata Margaretha yang kini menatapnya balik.

"Aku rasa, aku mulai menyayangi mu. Apa kau bersedia?" Tanyanya lagi lembut.

Malam terasa berat, bahkan Margaretha sulit untuk memejamkan mata sejak perkataan Ailles yang membuatnya terkejut.

Ailles terlihat nyenyak dengan tidurnya, bahkan dirinya tampak biasa saja seperti tidak terjadi apapun

"Pagi" sapanya

"Aaa... Iya, pagi" ucapnya terbata-bata lalu bangun

"Kemana?" Menarik kembali tubuh Margaretha agar tertidur.

"Aa.... Itu, aku bukan saya mau..." Ucap Margaretha terbata-bata karena tangannya yang ditahan Ailles agar ia tidak bisa bangun atau bergerak

"Tuan muda Ailles, Nona Margaretha. Tuan besar sudah menunggu diruang makan" ketukan dari luar kamar menyelamatkan Margaretha.

"Kakek sudah menunggu, ayo kita keluar" Margaretha melepaskan tangan Ailles, lalu berlari keluar kamar

"Apa dia malu?" Lirihnya lalu tersenyum mengingat wajah Margaretha ketika ia mengecup sekilas bibirnya.

Dimeja makan kini semuanya berkumpul untuk sarapan bersama. Margaretha yang duduk tepat dihadapan Ailles hanya berusaha menghindari tatapan pria itu

"Sayang ku, apa kau tidur nyenyak?" Tanya Kakek menggenggam tangan Margaretha.

"Tentu saja Kakek, apa anda juga tidur nyenyak?"

"Aku ini sudah tua, tentu saja sulit tidur. Tapi berkat teh yang kalian bawakan, itu membantu ku untuk bisa tidur"

"Syukurlah jika begitu"

"Apa sarapannya sesuai dengan selera mu?"

"Sesuai Kakek, aku suka sarapan ini"

"Benarkah? Baguslah kalau begitu, aku takut kau tidak suka. Untung saja Ailles memberi tahu koki untuk membuatnya sesuai selera mu"

Ucapan kakek tadi membuat Margaretha tersedak saat sedang makan, Ailles memberikan segelas air untuk diminumnya.

Margaretha mengambilnya dan meminumnya dengan cepat.

"Lain kali pelan-pelan jika makan" membantu gadis itu dengan menepuk pelan punggungnya.

"Kau tidak apa?" Tanya Kakek sedikit cemas.

"Tidak apa Kakek" balasnya, Ailles kembali duduk ke kursinya.

Siang harinya keduanya pamit pulang, Thata mengijinkan mereka untuk pergi karena Margaretha yang memohon jadi ia tidak bisa menolak padahal ia ingin cucu dan cucu menantunya lebih lama disana.

"Kakek, kami pamit dulu. Jaga kesehatan Kakek"

"Tentu, sering-seringlah datang bermain"

"Iya Kakek, jika ada waktu ulang kami akan datang"

"Aku pamit Kek, jaga diri anda"

"Iya iya. Sudah pergi sana, istri mu sudah menunggu"

"Aero titip Kakek"

"Tentu tuan"

Mobil melaju meninggalkan pekarangan rumah Thata, sepanjang perjalanan keduanya bungkam dengan pikiran masing-masing.

"Aduh aku harus jawab apa jika ia bertanya soal kemarin" batin Margaretha.

"Apa dia menolak? Ku harap ia menerimanya walau terpaksa" batin Ailles.

"Kau mau mampir membeli sesuatu"

"Ah iya boleh, bisakah kita ke supermarket aku harus membeli bahan makanan"

"Tentu"

Margaretha dan Ailles tiba di sebuah mall, berjalan menyusuri mall dengan langkah canggung.

"Hey, berjalan di samping ku" menarik Margaretha agar dekat dirinya.

"Ah iya"

Keduanya masuk kedalam lift, karena banyak orang yang terburu-buru dan memaksa masuk akhirnya lift penuh.

Ailles berdiri menutupi Margaretha dengan tubuhnya agar ia tidak tersentuh beberapa pria yang berdiri dekat mereka, Ailles berusaha menjaga gadis itu.

Beberapa lantai dilewati lift itu sampai satu persatu orang keluar lift dan menyisakan mereka dan sepasang kekasih lain.

"honey, what do you want eat?"

"Steak?"

"Sounds good, let's eat it"

Ailles dan Margaretha hanya bisa menonton sepasang kekasih yang tampak mesra didalam lift hingga mereka keluar dan diikuti keduanya.

"Kau ingin makan apa? Biar aku memasakan untuk mu" bertanya sambil mendorong troli.

"Apa saja"

"Oke" mengangguk paham.

Bunyi dering ponsel terdengar.

"Sepertinya ponsel mu berbunyi" ucap Margaretha memberitahu.

Saat Ailles mengeluarkan ponsel dari sakunya tidak sengaja Margaretha melihat nama sih penelepon.

"Aku akan mengangkatnya" pergi menjauh dari Margaretha.

"Dia ingin memulai semuanya, atau mengakhirinya" lirih Margaretha yang otaknya dipenuhi tanda tanya.

Setelah selesai berbelanja keduanya langsung ke parkiran dan pulang kerumah.

Sampai dirumah Ailles terlihat sibuk bahkan ia langsung pergi menuju ruang kerjanya tanpa berkata apapun.

Margaretha, gadis itu sibuk di dapur untuk merapikan semua belanjanya dibantu dengan pelayan rumah.

"Dia sibuk ya?" Lirihnya sendiri yang bisa didengar pelayan.

"Tuan Ailles memang seperti ini Nona" kata pelayan yang berada didekat Margaretha.

"Heem... Boleh aku tahu sesuatu?"

"Tentu nona, ada yang bisa saya bantu?"

"Apa Ailles pernah menjalin hubungan"

"Pernah nona, dengan seorang gadis cantik. Mereka sangat dekat bahkan gadis itu sering menginap disini"

"Siapa gadis itu?"

"Gadis itu"

"Margaret" panggil Ailles yang keluar ruangan.

"Iya. Bisa tolong urus sisanya" minta Margaretha.

"Tentu nona"

"Terima kasih" pergi menemui Ailles yang memanggilnya






Next>>









Hai hai

Maafkan nona yang baru Update yak

Jangan lupa vote

Terima kasih

My Beloved DEVIL • JiHo (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang