37 : tempat magang

68 10 0
                                    

"ayah, aku pulang" ucapnya begitu dirumah.

Setelah tiga bulan lamanya pergi ke luar kota untuk urusan perusahaan akhirnya pria itu kembali ke kediamannya.

"Kau sudah kembali" keluar sang ayah dari ruang kerjanya.

"Ini" memberi sekantung besar yang berisi hadiah

"Apa ini?"

"Untuk ayah, katanya ini bagus untuk kesehatan"

"Terima kasih. Bagiamana pekerjaan mu di sana?"

"Semua beres. Ah iya Ayah, aku bertemu seorang gadis dia sangat manis"

"Lalu?"

"Namun dia sudah menikah, dia kesana untuk berbulan madu"

"Carilah gadis lain, dan segeralah menikah sebelum Ayah mu ini meninggal"

"Kau ini bicara apa, tentu saja kau akan umur panjang"

"Dasar anak nakal, ayo kita makan malam bersama"

"Baiklah"

Keesokan harinya, pria itu pergi ke perusahaan untuk bekerja.

"Pagi pak direktur"

"Pagi"

"Ini pak, data mahasiswa/mahasiswi yang akan magang disini"

"Tolong taruh di meja saya. Apa ruang rapat sudah siap?"

"Sudah pak"

"Baik, kita mulai sekarang"

"Baik pak"

"Wah besar juga tempat magang kita" takjub Ilona melihat luasnya dan megahnya perusahaan tersebut.

"Benar, aku beruntung bergabung dengan mu" ucap Nia salah satu anggota kelompok magang kami

"Ilo, kau yakin ini tempatnya" bisik Margaretha sedikit ragu.

"Tenang saja, aku yakin ini tempat kita magang. Percayalah"

"Oke"

Kelima mahasiswa/i itu berjalan menuju ruang tunggu, sebelum mereka mulai magang ada beberapa aturan yang harus dijalankan.

Kelimanya diberi arahan serta pembagian divisi sebagai tugas mereka selama magang.

"Maaf Bu, saya ijin ke toilet" sela Margaretha ditengah penjelasan.

"Baik, silahkan"

Margaretha keluar ruangan untuk pergi ke toilet, dari arah berlawanan seseorang menabrak dirinya dengan berkas-berkas yang berterbangan di udara.

"Maaf maaf" menunduk untuk meminta maaf, lalu ikut membantu pria itu membereskan berkas-berkas tersebut.

"Sedang apa kau disini?" Tanya pria itu.

"Ah?" Mengangkat kepalanya dan menatap wajah pria yang berbicara dengan nya.

"Ailles. Harusnya aku yang bertanya tahu"

"Urusan bisnis, anak kecil tidak perlu tahu" ucapnya dengan dingin

"Lalu mana bu Marry dan pak Hary?"

"Mereka ada urusan"

"Begitu rupanya"

"Jawab pertanyaan ku"

"Aku magang disini"

"Magang? Kenapa tidak di perusahaan saya?"

"Karena aku tidak mau jadi topik hangat"

"Kita bisa berpura-pura"

"Sayangnya aku menolak"

Disisi lain...

My Beloved DEVIL • JiHo (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang