4 : model dadakan

175 20 2
                                    

"kalian mau pesan apa?" Tanya Lio setibanya kami di kantin.

"Mie ayam dengan es teh"

"Bakso"

"Oke tunggu ya" Lio pergi membeli pesanan kami

"Garet aku pinjam catatan mu tadi, boleh?"

"Tentu, ini" memberikan buku catatan ku.

"Besok akan ku kembalikan, terima kasih"

"Terima kasih kembali"

"Garet"

"Ya"

"Bagaimana pekerjaan mu? Apa berjalan baik? Apa orang-orang disana memperlakukan mu dengan baik?" Lontar beberapa pertanyaan dari Ilona.

"Semuanya berjalan lancar, dan mereka memperlakukan dengan sangat baik"

"Baguslah kalau begitu, jika terjadi sesuatu cepat beritahu aku dan jangan sampai lupa"

"Haha, iya aku tidak akan lupa lagi dan akan memberitahu mu secepatnya"

"Janji"

"Janji" kami berdua saling mengaitkan kelingking.

"Kalian bahas apa?" Datang Lio dengan nampan berisi makanan.

"Kau ingin sekali tahu, ini urusan antara dua teman wanita tahu"

"Kau selalu saja bilang begitu"

"Sudahlah kalian selalu saja berdebat. Mari makan, aku sudah lapar"

Kelas akhirnya berakhir cepat, ternyata dosen memiliki rapat penting jadi jam pelajaran selesai lebih awal.

"Akhirnya selesai juga, aku sungguh lelah" keluh Lio sambil merenggangkan pinggangnya.

"Untungnya dosen ada rapat jadi kelas membosankan ini berakhir cepat"

"Kau senang ya"

"Tentu, siapa yang tidak senang"

"Hey para gadis, ayo kita makan ice cream"

"Ide bagus, kau yang belikan kan?"

"Ya ya, aku yang belikan deh"

"Baiklah, ayo Garet"

"Kalian duluan saja, aku ingin ke loker sebentar nanti aku menyusul"

"Baik, cepatlah sebelum ice mu meleleh"

Lio dan Ilona pergi lebih dulu ke taman universitas karena di sanalah penjual cemilan berada.

Selesai dengan urusan ku di loker, aku segera menghampiri kedua temanku itu.

Sebuah kerumunan kini memenuhi tengah taman, ria riuh suara mahasiswa terutama mahasiswi terdengar.

"Ada apa ini?" Pikirku sejenak.

Aku menyela ditengah kerumunan untuk melihat apa yang terjadi disana.

"Ah ternyata pemotretan" kataku

Aku pergi dari kerumunan dan menghampiri Lio dan Ilona yang duduk tidak jauh dari tempat kerumunan berada.

"Kau lama sekali" kata Lio memberi ice cream.

"Terima kasih. Tadi loker ku sedikit macet"

"Astaga pria itu tampan sekali apa usianya 20 ya" puji Ilona yang terpesona.

"Siapa?"

"Dia, pria disana itu loh" tunjuk Ilona dimana kerumunan berada

"Biasa saja tuh, masih lebih tampan aku" ucap Lio.

My Beloved DEVIL • JiHo (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang