10 : laut

111 13 0
                                    

Beberapa hari berlalu akhirnya Margaretha bisa keluar dari rumah sakit, ia berharap ini pertama dan terakhir kalinya ia berada ditempat seperti ini.

"Garet" Ilona menghampiri Margaretha yang sedang bersiap pulang.

"Ilo kau datang"

"Tentu saja, aku kan ingin mengantar kau pulang"

"Kau ini repot sekali, aku bisa pulang sendiri"

"Pulang sendiri katamu, pasti naik bus kan"

"Ya iya, memang dengan apalagi aku bisa pulang"

"Kau ini baru sehat jadi harus naik mobil"

"Aku sudah sehat bukan baru sehat"

"Tapi kau baru sehat bagi ku, sudah ayo aku antar kau pulang"

Didepan gang rumah Margaretha mobil berhenti, kedua gadis itu turun dibantu supir yang membawakan barang-barang Margaretha.

"Terima kasih pak" ucap Margaretha pada supir.

"Sama-sama nona"

"Ah aku kangen nenek" ucap Ilona begitu melihat pintu rumah.

"Mampir dulu tidak?"

"Tentu saja, aku kan kangen nenek juga masakannya"

"Mari masuk" mempersilahkan Ilona masuk.

"Garet, rumah mu sepertinya sepi"

"Pasti nenek pergi ke laut lagi"

"Laut? Ya sudah kita ke sana saja, aku ingin ke laut"

"Baiklah"

Di laut nenek duduk di atas bebatuan sambil menatap pasang surutnya air laut.

"Itu nenek" tunjuk Ilona dan berlari menghampiri

"Nenek" teriaknya

"Ah Ilona, astaga cucu cantik ku" mencium kening lalu memeluknya.

"Nenek bisa saja"

"Garet kau sudah sehat?"

"Iya nek, aku jauh lebih baik sekarang"

"Syukurlah"

"Nek, kenapa kau disini?" Tanya Margaretha.

"Iya, kenapa kau di sini?" Sambung Ilona.

"Aku rindu ayahmu" ucap nenek menatap Margaretha.

"Setiap kali aku rindu ibumu juga kakek mu, nenek selalu pergi kesini" katanya lagi.

"Aku juga rindu mereka"

Ditempat lain, Ailles pria ini kini sedang menunggu panggilan telepon entah dari siapa.

"Kenapa dia belum menjawab juga?"

"Permisi tuan" masuk Hary membawa beberapa berkas.

"Ini beberapa berkas yang harus anda cek juga tanda tangani"

"Apa ada lagi?"

"Tidak tuan, kalau begitu saya permisi"

"Hary" mencegah pria itu keluar dari ruangan.

"Ya tuan"

"Minta seseorang mengawasi apa yang dilakukan Margaretha, setelahnya laporkan"

"Baik tuan"

"Kau boleh pergi" Hary menunduk setelahnya ia keluar.

Kembali ke kediaman Margaretha bersama neneknya, mereka yang baru kembali dari laut dan pasar segera pulang.

Di rumah mereka masak bersama dengan Ilona yang kebetulan main, usai memasak mereka menikmati hidangan yang dibuat bersama-sama.

"Uuhm... Ini enak, nenek resep mu yang terbaik" puji Ilona.

"Haha, kau ini bisa saja. Ayo nambah lagi"

"Tentu aku akan makan banyak dan melupakan soal diet"

"Kau diet?"

"Tentu aku diet, aku ini sudah terlalu gemuk"

"Ilona, kau sekurus ini masih mau berdiet?"

"Garet, semua pria suka wanita langsing jadi sebaiknya kau juga berdiet agar ada pria yang mau dengan mu"

"Aku sibuk dan tidak ada waktu untuk itu"

"Dasar kau ini"

"Uuhhkk..." Nenek terbatuk-batuk.

"Nenek kau baik-baik saja?"

"Iya aku baik-baik saja"

"Akan ku ambilkan air" Ilona bergerak menuangkan segelas air, memberikannya pada nenek.

"Terima kasih"

"Nek badan mu hangat, kau sakit ya"

"Bagaimana kalau kita ke rumah sakit" usul Ilona.

"Ah tidak perlu, nenek hanya kelelahan"

"Nenek istirahat saja ya" Margaretha dan Ilona menuntut nenek ke kamarnya.

Beberapa jam kemudian Ilona pamit pulang karena orang tua sudah mencari ia.

"Aku pamit ya, jika sesuatu terjadi segera telepon aku"

" Iya dan terima kasih ya"

"Tentu, kau itu sahabat ku jadi jangan sungkan ya" memeluk Margaretha yang tampak khawatir dengan neneknya.

"Sampai jumpa, jaga dirimu juga ya" Ilona menaiki mobil dan mobil pergi meninggalkan pekarangan rumah.

Begitu Ilona pulang, Margaretha langsung membersihkan rumah sambil terus mengecek keadaan nenek.

Beberapa hari berlalu nenek masih saja demam bahkan wajahnya semakin pucat, ia khawatir sesuatu terjadi sepertinya nenek harus diperiksa agar tahu apa yang terjadi.

"Aku telepon Ilona saja, dia pasti akan membantu" memeriksa ponselnya untuk mencari kontak Ilona.

"Tidak, aku tidak boleh merepotkan nya lagi"

"Aku harus bagaimana ini?"

Tok... Tok....

Seseorang mengetuk pintu depan, ia keluar untuk mengecek siapa yang datang.

"Siang nona"

"Siang, ada apa?"

"Kami akan mengantar nenek anda ke rumah sakit?"

"Tapi kalian siapa?"

"Kami utusan tuan Ailles, tuan meminta kami mengantar nenek anda ke rumah sakit"

"Tuan Ailles? Tapi kenapa dia bisa tahu?"

"Soal itu saya tidak bisa jelaskan"

Orang-orang utusan tuan Ailles itu masuk ke rumah dan membawa nenek pergi ke rumah sakit.

Sampai di rumah sakit, nenek segera ditangani pihak medis dengan cepat juga banyak dokter yang ikut terlibat di sana.

"Nona, anda bisa ikut saya sebentar"

"Nenek bagaimana?"

"Biar mereka menjaga nenek anda"

"Baik" Margaretha ikut pergi bersama Marry.






Next>>



Jangan bosen vote ya

My Beloved DEVIL • JiHo (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang