20 : bazar tahunan

82 13 0
                                    

"Margaret"

"Senior, kau sudah datang"

"Tentu. Kau mau kemana?

"Mengambil sesuatu"

"Biar ku bantu"

"Tidak perlu aku bisa"

"Ayolah, biar aku membantu mu"

"Baiklah"

Sampai di ruangan khusus untuk mahasiswa/i menaruh barang-barang persiapan stan mereka.

"Ini saja" kata Kyler.

"Iya itu saja, ah iya aku ke loker sebentar" Maragretha pergi kebagian loker pria untuk mengambil kamera Lio.

Ditengah itu ia mendengar suara pria yang sudah tidak asing di telinganya.

"Terimakasih pak Ailles sudah mau hadir dan menjadi tamu spesial kami"

"Tentu saja, terima kasih juga atas undangan anda"

"Mari saya antar keruang tunggu"

"Margaret" panggil Kyler yang menghampiri.

Ailles yang mendengar nama gadisnya disebut langsung menoleh, ia melihat gadis itu bersama seorang pria.

Tunggu apa yang baru saja Ailles sebut, gadisnya. Tidak dua hanya gadis yang dikontraknya untuk menghentikan kakek yang terus memintanya menikah.

"Pak Ailles ada apa?"

"Dimana toilet?"

"Sebelah sana, biar saya antar"

"Tidak perlu, saya akan segera kembali. Pergilah lebih dulu"

"Baik pak" semua orang pergi lebih dulu keruangan.

Ailles mendekat kearah loker dimana gadis yang ia kenal berada bersama seorang pria.

"Kau, kenapa disini?" Ucapnya ketika melihat wajah Ailles.

"Siapa dia?" Tanya pria disampingnya.

"Cucu direktur utama" bisik Margaretha.

"Tapi kenapa kau bersikap seperti itu"

"Sudah biasa, memang pantas"

"Ikut saya"

"Tidak bisa, saya ini sibuk lagipula saya yakin anda sibuk tuan muda Ailles" tolaknya lalu pergi membiarkan Ailles sendiri.

Beberapa jam kemudian acara pembukaan bazar tahunan dibuka dnegan meriah, banyak mahasiswa/i terlibat dalam memeriahkan pembukaan acara.

"Garet, itu tuan Ailles kan?"

"Ya"

"Benar-benar keajaiban dia ada disini"

"Memang kenapa? Lagipula dia kan cucu direktur utama jadi pantas saja disini"

"Kau tahu aku dengar dari beberapa senior bahwa dia selalu menolak hadir di acara ini, tapi sekarang dia hadir"

"Mungkin dia sedang tidak sibuk"

"Tidak mungkin, pasti ada sesuatu yang membuatnya tertarik dan akhirnya dia hadir".

"Hey kalian, ayo bekerja" kata Lio membubarkan percakapan kami.

"Iya iya, bawel sekali sih" cetus Ilona.

"Dia memang pria yang sulit ditebak" batin Maragretha.

Bazar tahunan berlangsung dengan lancar, bahkan hari semakin gelap semakin ramai dikunjungi orang-orang juga mahasiswa/i yang menjadi penikmat.

"Saya ingin jalan-jalan sendiri, kau bisa nikmati waktu mu juga" ucap Ailles pada Marry, Marry mengangguk lalu pergi memberi waktu sendiri sesuaikan keinginan sang atasan.

Ailles berkeliling melihat setiap stan yang dibangun mahasiswa/i di universitas ini, semuanya ramai dikunjungi orang-orang.

Hingga ada satu stan yang membuatnya tertarik berkunjung yaitu stan foto yang dibangun Margaretha dan teman-temannya.

"Sore tuan, mau berfoto?" Tawa Ilona dengan ramahnya.

"Ya, dengan dia" menunjuk Maragretha yang sibuk membingkai foto hasil jepretan.

"Tentu saja, apapun keinginan anda tuan"

Ilona menghampiri Margaretha yang sibuk dengan pekerjaannya, lalu membisikkan sesuatu hingga wajahnya terkejut bukan main.

Setelah beberapa kali bujukan Ilona akhirnya ia mau menuruti keinginan sahabatnya itu, hanya karena ada stan mereka lebih ramai karena hadirnya pria tampan itu semua kata Ilona.

"Mari tuan" panggil Ilona.

Margaretha dan Ailles berdiri bersampingan dengan jarak diantara mereka, wajahnya keduanya tampak suram seperti dipaksa yah walau kenyataannya memang Margaretha terpaksa.

"Garet, senyum dong" arah Lio.

Dari belakang Ilona dan Kyler memperhatikan kedua orang yang kini menjadi pusat diantara banyak orang yang berada di stan mereka.

Tiba-tiba saja Ailles menarik Maragretha mendekat lalu merangkulnya, setelah satu jepretan berhasil diambil keduanya kembali menjauhkan diri.

"Ini hasil fotonya" memberikannya kepada Ailles.

"Berapa?"

"Tidak perlu tuan, ini khusus untuk tuan"

"Terima kasih" Berlalu begitu saja.

"Lain kali jangan minta aku melakukan itu lagi" kata Margaretha.

"Iya iya, kan hanya kali ini saja" merangkul sahabatnya.

Kini hari semakin malam, beberapa stan mulai tutup dan bersih-bersih. Stan milik kami pun juga selesai dengan pelanggan terakhir.

"Ahk... Pinggang ku" keluh Lio yang seharian duduk didepan kamera.

"Nih minum dulu" memberi sebotol minuman dingin.

"Makasih" langsung meneguknya hingga setengah.

"Lio boleh foto sekali lagi?" Ucap Kyler.

"Senior mau foto, tentu saja boleh"

"Margaret, sini" memanggil gadis yang sibuk memasukkan barang-barang ke dalam box.

"Iya"

"Ayo berfoto"

"Fo---foto dengan senior?

"Iya lalu kita foto berempat"

"Setuju" teriak Ilona dari tempatnya.

"Ayo cepat Garet"

"Iya iya tunggu"

Satu jepretan diambil oleh Lio, kemudian Ilona dan Lio ikut bergabung dalam frame dan mereka foto bersama sebagai kenangan bahwa tahun ini mereka sukses membuka stan pertamanya.

"Ini akan jadi kenangan paling menyenangkan"

"Disitu aku belum siap tahu"

"Kau mau siap pun tetap akan jelek"

"Enak saja, aku ini tampan"

"Kata siapa?"

"Mama ku siapa lagi"

"Semua ibu diseluruh dunia pasti memuji anaknya"

Perdebatan kecil antara Lio dan Ilona selalu saja terjadi dan tidak akan ada habisnya.

"Untuk mu" Kyler memberikan Margaretha sebuah kotak berukuran sedang dengan warna favoritnya yaitu putih dan emas.

"Ini apa?"

"Buka saja, tapi nanti ketika dirumah"

"O--oke, terima kasih"





Next>>


Kembali update lagi nih

Aduh senengnya banyak dukungan

Tapi jangan lupa vote juga yak

Yuk vote ⭐

Thanks ❤️

My Beloved DEVIL • JiHo (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang