Beberapa bulan berlalu setelah resmi menjadi tunangan tuan Ailles secara kontrak, Margaretha masih menjalani hidupnya seperti biasa namun keadaan berbeda.
Yah mau bagaimana lagi, ia selalu diawasi oleh beberapa bodyguard walau tidak bersampingan tapi Margaretha tahu betul bahwa ada seseorang yang selalu mengawasinya.
Semuanya itu atas dasar perintah Ailles, pria kejam yang selalu melakukan apapun secara sepihak.
"Garet, kenapa aku merasa seperti ada yang mengawasi kita ya" ucap Ilona ditengah makannya.
"Aku tidak, mungkin hanya perasaan mu saja" ucap ku untuk menyakinkan.
"Kau ini terlalu banyak berhalusinasi makanya jangan kebanyakan nonton drama" sahut Lio.
"Iya kali ya, yasudah"
"Wah ada film terbaru. Garet lihat ini, bukannya ini kesukaan mu?" Lio menunjukkan trailer film yang ditontonnya.
"Iya benar, apa ini akan tayang?"
"Iya, hari ini perdana"
"Aku ada ide, bagaimana jika hari ini kita nonton. Sudah lama kita tidak jalan bersama" ucap Ilona semangat
"Ta-----pi"
"Tidak ada tapi tapi, kau ini beberapa bulan kemarin selalu sibuk. Apa ada yang kau rahasiakan?"
"Ah tidak ada"
"Baiklah kita nonton ya? Ku mohon, ku mohon" Ilona memohon penuh pada Margaretha, hingga dirinya tidak lagi bisa menolak.
"Bagus, baiklah akan ku traktir kalian hari ini" Lio langsung memesan tiket untuk tiga orang.
"Asik kita nonton" ucap riang Ilona.
"Dasar bocah" Lio menggeleng melihat tingkah Ilona.
Sore harinya ketika semua kelas telah selesai, mereka memutuskan untuk langsung pergi menonton. Begitu keluar gedung ada kerumunan mahasiswa-mahasiswi entah apa yang mereka lihat.
"Itu ada apa ya?" Kata Ilona penasaran.
"Paling ada yang menyatakan perasaan"
"Kau tahu darimana, hah"
"Hanya menebak"
"Ayo kita lihat" Ilona menyeret Margaretha dan Lio untuk melihat bersamanya.
Terkejutnya Margaretha melihat siapa yang menjadi sorotan para mahasiswa-mahasiswi, ternyata itu Ailles yang tengah berdiri dengan menyadarkan tubuhnya ke mobil.
"Wah tuan Ailles, untuk apa dia kesini?" Pikir Ilona.
"Dasar pria pamer"
"Apa kau bilang? Dia pamer, itu bukan pamer, tapi dia memang kaya raya tahu"
"Ya ya ya"
"Ilo ayo pergi" bisik Margaretha yang tidak mau ketahuan, ia yakin bahwa pria itu akan mencari masalah dan menjadikannya pusat perhatian banyak orang.
"Ah kemana?" Tanpa aba-aba Margaretha langsung membawa pergi Ilona, diikuti Lio dibelakangnya.
"Hey kau" ucap tegas serta lantang seseorang.
"Jangan panggil aku, ku mohon" batin Margaretha.
"Garet, ku rasa yang dimaksud kau" lirih pelan Ilona.
"Kau, Margaretha" Perlahan pria itu mendekat dan meraih tangannya.
"Bisa tidak kita bicara ditempat lain" lirih Margaretha didekat pria itu.
Setelah berpindah tempat
"APA JADI KALIAN MAU MENIKAH?" Kata Ilona terkejut hingga mendobrak meja.
"Kau ini sabar dulu" Lio menenangkan gadis disampingnya.
"Ya begitu"
"Jadi kemarin kemarin kau sibuk mengurus pernikahan mu, dan kalian sudah bertunangan? Tanpa mengundang kami"
"Iya, maaf"
"Aku kecewa dengan mu, aku ini kan sahabat mu masa tidak diundang sih"
"Awalnya aku pikir ingin merahasiakan, tapi malah begini"
"Kenapa memangnya?"
"Karena ko---" Margaretha menutup mulut Ailles sebelum pria itu membocorkan semuanya.
"Kau bisa diam tidak" bisiknya.
"Kenapa harus dirahasiakan?" Tanya Ilona.
"Karena aku malu, ia malu. Karena kan tuan Ailles ini adalah pria idola di kampus kita jadi aku malu dan tidak suka menjadi pusat perhatian, kau tahu itu kan"
"Benar juga" kata Lio.
"Iya ya, maaf aku tidak peka soal itu" kata Ilona.
"Tidak apa, tapi kalian berdua bisa merahasiakannya bukan?"
"Tentu saja, iya kan Lio?" Menyenggol siku pria disampingnya.
"Iya, kau tidak perlu khawatir soal itu"
"Terima kasih"
"Sudah selesai? Ayo ikut saya"
"Kemana?"
"Tidak boleh, kami sudah ada janji lebih dulu dengan Margaretha" Ilona menahan tangan satunya.
Berganti tempat, kini mereka berempat berada di bioskop untuk menonton film. Yah berempat karena Ailles ikut dengan mereka karena paksaan Ilona bukan lebih tepatnya karena ia memang ingin bersama dengan Margaretha.
"Ini tiketnya" Lio membagikan satu persatu tiketnya.
"Lio beli popcorn juga" rengek Ilona.
"Dasar kau ini" pergi membeli.
"Biar saya" Ailles menyusul Lio.
"Jangan lupa minumannya" teriak Ilona dari tempat.
"Kau beruntung mendapatkan tuan Ailles" bisik Ilona.
"Aku? Beruntung? Kurasa tidak"
"Kenapa tidak. Dia kan tampan, kaya juga cerdas yah walau terlihat sangat kaku sih"
"Ku harap aku beruntung seperti kata mu"
"Maaf, kau Margaretha kan?" Datang seorang pria bersama dua temannya menghampiri Ilona dan Margaretha yang duduk menunggu.
"Iya, kau ini?"
"Ini aku Eyden, Kau lupa?"
"Oh Eyden, astaga maaf aku lupa. Apa kabar?"
"Baik, kau?"
"Baik juga"
"Mau menonton ya?"
"Iya nih, kalau kau?"
"Aku juga tapi sudah selesai"
"Begitu ya"
"Hhm... Boleh minta nomor mu untuk saling mengabari jika ada reuni, ku lihat kau keluar grup ya"
"Ah soal itu, karena hape ku rusak jadi semua datang hilang. Sini ponsel mu" mengetikkan nomornya di ponsel Eyden.
"Terima kasih, nanti ku kabari ya"
"Tentu"
Setelah pria itu pergi, Ilona menyenggol siku Margaretha dengan senyum
"Siapa dia? Ternyata kau populer"
"Tidak juga, dia itu teman semasa SMP ku"
"Jangan jangan pria yang diam-diam menyukai mu"
"Jangan sembarangan bicara"
Next>>
Vote dulu yuk sebelum meninggalkan cerita
Gomawoo
⭐❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved DEVIL • JiHo (COMPLETED)
RomanceSeorang mahasiswi bernama Margaretha (Kim Jisoo) yang terpaksa melakukan kontrak pernikahan dengan tuan kaya raya bernama Walliam Ailles Thata (Kim Jun-Myeon/Suho). Akankah Margaretha (Kim Jisoo) mampu bertahan menjalani kehidupan palsu ini? Atau ia...