3 : hari pertama bekerja

192 22 1
                                    

"Ilona maafkan aku" aku langsung membungkukkan badan begitu dihadapan Ilona

"Kau ini kenapa?"

"Aku melakukan kesalahan, maafkan aku"

"Iya aku maafkan, tapi tolong tegakkan badanmu"

"Maafkan aku ya, aku janji akan ganti rugi"

"Ganti rugi apa? Memang apa yang kau perbuat?"

"Gaun mu ini robek karena tidak sengaja ada paku di kursi"

"Astaga, itu bukan masalah besar kok. Lagipula gaun ini sudah tidak bisa aku pakai lagi, jadi tenang saja"

"Tapi tetap saja aku salah, pasti gaun ini mahal"

"Tidak juga, itu hanya 500 ribu saja"

"500 ribu saja! Itu mahal tahu, itu bisa jadi uang makan ku dan nenek sebulan tau"

"Hahaha, kau ini"

"Tapi aku benar-benar minta maaf"

"Iya iya, sudah jangan terlalu berlebihan begitu"

"Aah... Sayang Ilona, kau yang terbaik" aku memeluk Ilona senang, rasanya lega.

"Aku tau, aku kan memang yang terbaik"

"Kalian ajak aku juga dong kalau pelukan" muncul Lio yang memeluk kami.

"Minggir kau, siapa juga yang mau mengajak mu"

"Kenapa aku tidak diajak juga?"

"Karena kau bau, lagipula ini urusan wanita tau"

"Emangnya laki-laki tidak boleh ikut"

"Tentu saja tidak, karena laki-laki tidak akan paham"

"Kalian ini kenapa mulai lagi sih" ucap ku.

"Dia yang mulai"

"Enak saja, kau"

"Ish... EMILIO JANGAN SENTUH WAJAHKU" suara lantang Ilona keluar untuk kesekian kalinya.

Akhirnya semua kelas hari ini telah usai, waktunya pergi bekerja untuk pertama kalinya.

Berharap semuanya berjalan dengan lancar dan baik, aku harus berusaha agar bisa membantu nenek mencari uang.

"Garet, hey" sapa Lio.

"O hai"

"Kau mau kemana? Kau terlihat terburu-buru"

"Aku harus pergi bekerja"

"Bekerja? Sejak kapan kau mulai bekerja? Kau tidak bilang pada ku"

"Sejak hari ini, maaf soal itu aku lupa bilang pada mu juga Ilona"

"Tidak apa, aku mengerti"

"Maaf Lio aku buru-buru, kita bicarakan lagi nanti" aku segera berlari untuk mengejar waktu.

Sampai di restoran

"Kau datang lebih awal" kata manager.

"Kebetulan kelas ku selesai lebih awal"

"Pakai celemek itu dan mulai bekerja"

"Siap pak"

Berlangsung hingga malam, akhirnya restoran tutup. Sungguh hari melelahkan, belum lagi ada tugas yang harus ku selesaikan.

Saat duduk dan mengistirahatkan tubuh, tidak sengaja aku melihat salah satu pekerja sedang membereskan semua sisa makanan yang lebih.

"Maaf, apa makanan itu boleh ku bawa?" Tanyaku, sangat sayang jika itu dibuang.

My Beloved DEVIL • JiHo (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang