MARGARETHA POV
Lagi dan lagi melakukan hal yang melelahkan sendirian, sebenarnya ini pernikahan atau apa sih. Kenapa harus aku yang melakukan semuanya sendiri sementara dia hanya menerima hasil saja.
"Selamat datang nona, apa anda sudah buat janji" sambutan dari pelayan toko pakaian.
"Sudah, atas nama nona Margaretha"
"Baik silahkan menunggu sebentar" pelayan mengantar kami ke sofa untuk menunggu.
"Marry, dimana tuan Ailles?" Tanya ku.
"Tuan sedang rapat penting nona, ada perlu apa? Jika ada sesuatu biar saya"
"Tidak ada"
"Maaf atas nama nona Margaretha, silahkan" datang pelayan toko.
Aku dibawa kelantai atas yang di sana terdapat banyak sekali gaun-gaun cantik, seketika mataku bersinar melihat keindahan gaun-gaun tersebut.
"Wah.... cantik sekali"
"Mari nona kita ukur dulu" dipersilahkan masuk ke sebuah ruangan.
Beberapa menit setelah selesai mengukur, aku diberi sebuah buku yang berisi bahan-bahan kain untuk gaun serta berbagai warna.
Setelah selesai memutuskan, aku kembali kebawa menemui marry dan kami melanjutkan perjalanan ke tempat prewed sekaligus foto untuk undangan pertunangan.
"Terima kasih atas kedatangannya, dan hati-hati dijalan" kata pelayan toko mengantar kami ke depan toko.
"Terima kasih" ucapku lalu masuk kedalam mobil, disusul Marry yang duduk di samping kursi pengemudi.
Sampailah kami di studio foto prewed sesuai pesanan, begitu sampai aku langsung diminta untuk make up juga berganti pakaian rasanya seperti dejavu saja.
"Wah nona sangat cantik" puji sang perias.
"Ah tidak kok"
"Benar nona, anda cantik sekali" puji sih penata rambut.
"Kalian ini terlalu berlebihan"
"Apa kalian sudah selesai?" Ucap asisten fotografer dibalik pintu setengah terbuka.
"Tentu"
"Ayo nona" ucap penata rias membantu ku berdiri.
Sebuah set cantik sudah dipersiapkan, aku berdiri diantara set yang sudah diatur. Tidak lupa juga fotografer juga asistennya memberikan arahan kepada ku bagaimana aku harus berpose.
"Siapa dia?"
"Dengar-dengar calon dari pria tampan kaya raya"
"Siapa memangnya? Jangan bilang pria yang membunuh keluarganya sendiri itu"
"Sepertinya iya, kasihan sekali gadis itu nantinya"
"Lihat saja calon prianya saja tidak datang berfoto padahal mereka akan menikah"
"Benar juga"
Bisikkan beberapa orang di sana yang saling bergosip tentang pria iblis itu.
"Marry" panggilku.
"Iya nona, apa ada yang anda perlukan?"
"Tentu, kali ini tolong bekerjasama denganku"
"Bekerjasama untuk apa nona?"
Aku mulai membisikkan sesuatu ke telinga Marry, responnya tidak sesuai harapan ku karena nampaknya ia ragu untuk melakukan apa yang ku minta.
"Maaf nona, saya tidak berani melakukan itu"
"Ayolah Marry, ini juga demi nama baik tuan Ailles. Jika terjadi sesuatu aku yang akan bertanggung jawab penuh"
"Ba---baiklah nona"
"Terima kasih Marry"
Disisi lain...
"Sekian pembahasan presentasi saya, tuan"
"Ide anda bagus, nanti akan saya bicarakan lagi dengan Hary. Baiklah sekian dulu rapat hari ini, terima kasih semuanya"
Semua karyawan yang berada di ruang rapat satu persatu keluar hingga tersisa Hary dan Ailles didalamnya.
"Maaf tuan, Marry baru saja mengirim pesan katanya nona Margaretha pingsan"
"Pingsan? Bagaimana bisa?" Katanya panik.
"Benar tuan"
"Siapkan mobil, kita ke lokasi"
"Siap tuan"
Ailles berjalan cepat turun ke lobby dan bergegas masuk kedalam mobil untuk melihat kondisi Margaretha yang sedang pemotretan untuk foto mereka.
Didepan studio sudah ada Marry yang menunggu kedatangannya, Ailles yang baru keluar dari mobil bergegas pergi untuk melihat Margaretha.
Sampainya di sana, ternyata Margaretha sedang duduk manis sambil bermain ponsel. Ailles menghampiri gadis itu dengan keringat yang bercucuran membasahi kemeja putihnya.
"Kau baik-baik saja?"
"Tentu saja, aku ini sehat tahu"
"Bukannya kau?" Pikirnya sejenak lalu ia tahu alasan semuanya terjadi.
"Cepat ganti pakaian mu kita akan berfoto sekarang" menuntun pria itu keruang ganti pria yang didepan pintu sudah ada penata rias serta busana.
Tidak sampai sepuluh menit Ailles keluar dengan jas pink yang tampak menawan ditubuhnya, sedangkan Margaretha cantik dengan gaun berwarna ungu.
Akhirnya kami melanjutkan pemotretan yang tertunda karena menunggu kedatangan Ailles.
"Kau berani membohongi ku" bisik kecil Ailles ditengah pemotretan.
"Ini demi nama baik mu, harusnya kau berterima kasih pada ku" balas Margaretha.
Tiga jam berlalu dan semuanya sudah selesai, Margaretha dan Ailles yang telah berganti pakaian turun kelantai dasar.
"Hary kunci" minta Ailles.
"Maaf tuan ta-----pi" Ailles merampas kunci yang dipegang Hary.
"Kalian boleh pulang dengan mobil satunya, saya akan menyetir"
"Ta-----pi tuan, apa kau?"
"Saya akan baik-baik saja"
"Baik tuan, kami permisi. Nona, kami pamit" sahut Marry lalu menarik pergi Hary.
"Hey tunggu aku" Margaretha berlari kecil menyusul Ailles yang meninggalkannya.
Next>>
Hai hai, penasaran engga sama hasil foto mereka
Klau iya, yuk vote dlu
Klau udah nanti dikasih deh
Yuk vote
.
.
.Thanks gais 😍
⭐ 🌟 ⭐

KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved DEVIL • JiHo (COMPLETED)
RomansaSeorang mahasiswi bernama Margaretha (Kim Jisoo) yang terpaksa melakukan kontrak pernikahan dengan tuan kaya raya bernama Walliam Ailles Thata (Kim Jun-Myeon/Suho). Akankah Margaretha (Kim Jisoo) mampu bertahan menjalani kehidupan palsu ini? Atau ia...