Seminggu berlalu, kini Azka berumur 14 hari. Tepat hari ini juga, Aldebaran dan Andin akan mengadakan tasyakuran aqiqah untuk Azkanio.
Acara ini dibuat di rumah Aldebaran. Hanya mengundang beberapa keluarga, kerabat, dan anak yatim. Tidak lupa, Aldebaran juga mengundang asisten pribadi dan sekretarisnya sebagai perwakilan karyawannya di kantor.
• KANTOR ALDEBARAN SEJAHTERA
Pukul 09.00 WIB
'Pagi Pak Rendy.' sapa Felice ketika berpapasan dengan Rendy.
'Pagi Fel.' jawabnya sambil tersenyum.'Oiya Fel, kemarin kata Pak Al kamu juga diundang ke acara aqiqah Azka ya?' ucap Rendy.
'Oh iya pak, ini sebentar lagi saya mau pesen taxi.'
'Sekalian sama saya aja, kebetulan saya juga diundang kesana.'
'Nggak ngerepotin pak?'
'Ya nggak lah, satu tujuan juga kan..'
'Ya udah pak, kalau gitu saya ambil tas dulu ya.'
'Iya, saya tunggu disini ya.'• RUMAH ALDEBARAN
Pukul 09.45 WIB
Semua tamu tampak sudah hadir dan acara pun dimulai. Dibuka dengan pembacaan ayat-ayat Al-Quran dan sambutan dari Aldebaran.'Bismillahirrahmanirrahim, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh tamu yang sudah bersedia hadir dalam tasyakuran aqiqah putra kami. Semoga dengan kehadiran putra kami ini, dapat menambah keberkahan bagi keluarga kami.' ucap Al.
'Kami juga mohon keikhlasan dari Bapak/Ibu sekalian, untuk memanjatkan doa khususnya bagi putra kami agar kelak bisa menjadi anak yang sholeh, selalu sehat, dipanjangkan umurnya, dimudahkan rezekinya, dan berguna bagi nusa dan bangsa, amin.' sambungnya.
Acara dilanjutkan dengan pencukuran rambut dan diikuti pengesahan nama anak, lalu ditutup dengan pengajian dan makan bersama.
.
Semua rangkaian acara sederhana ini telah berjalan dengan lancar. Selama acara, Azka sama sekali tidak rewel, ia hanya tertidur sepanjang acara.
'Aduh anak mama ini pules banget sih tidurnya..' ucap Andin sambil menimang Azka.
'Pinter banget sih cucu oma ini, nggak rewel sama sekali ya sayang.''Ya iya lah, dia kan anak saya jadi pinter.' sahut Al.
'Maksud kamu aku nggak pinter gitu mas?!' sahut Andin.
'Bukan gitu..'
'Ya terus?!' potong Andin penuh penekanan.'Hmm, siap-siap nggak dapet jatah ya kamu Al.' sahut Papa Gunawan.
'Hahaha, ada yang panik tuh kayaknya pah.' ucap Roy meledek.
'Apaan sih pah?! Lo lagi ngapain ikut-ikutan!' ucap Al kesal.'Jatah? Jatah itu apa opa?' ucap Lea polos.
Semua yang ada di ruangan itu hanya saling memandang tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Sementara Papa Gunawan, dia terlihat gelagapan sendiri.'Ya Allah, hamba lupa kalo disini ada Lea. Aduh Lea, kamu kecil banget sih kayak penghapus makanya nggak kelihatan.' batin Papa Gunawan.
'Alhamdulilah ya Allah, untung yang ditanyain Papa, bukan gue..' batin Roy sambil tertawa penuh kemenangan.
'Emm, Lea sayang kita bobo siang aja yuk. Lea pasti capek kan?' ucap Mama Rossa mengalihkan perhatian.
'Ayo oma.' jawab Lea.Lea pun pergi ke kamar diantar Mama Rossa.
'Makanya pah, besok-besok kalau ngomong itu liat situasi dulu..' ucap Al meledek.
'Berisik kamu Aldebaran! Belum aja mulut kamu papa olesin freshcare.'Roy tertawa.
'Ketawa kamu Roy! Puas?! Masih untung kamu bukan kamu yang ditanyain tadi, huft.' ucap Papa Gunawan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersenyawa 2 -Aldebaran & Andin-
General Fiction"Ketika hidup memiliki ribuan alasan untuk menangis, aku memiliki satu alasan untuk tetap bertahan dan tersenyum, yaitu kamu. Terimakasih, kamu." *** Merupakan kelanjutan dari cerita 'Bersenyawa' yang berakhir cukup memilukan. Namun setelah hujan le...