Part 30 - Berjalan

1.5K 284 16
                                    

Hari demi hari telah dilalui keluarga kecil Aldebaran dan Andin. Bagi mereka saat ini, hal yang paling berharga dan membahagiakan adalah melihat tumbuh kembang sang anak. Seperti halnya saat usia Azka menginjak 4 sampai 7 bulan, dirinya sudah bisa duduk tanpa harus dipegangi, walaupun seringnya bocah itu terjatuh.

Atau disaat menginjak usia 7 sampai 10 bulan Azka sudah bisa merangkak, hal ini yang membuat Aldebaran dan Andin harus ekstra dalam mengawasi putranya itu.

Seperti akhir-akhir ini, bocah tampan itu sudah mulai berpegangan pada benda sekitar dan mencoba berdiri. Hal ini yang membuat Aldebaran menjadi super protektif dengan anaknya, bahkan ia membuatkan pagar didekat anak tangga rumahnya agar Azka tidak tiba-tiba turun tanpa sepengetahuannya.

Saat ini usia Azka sudah 11 bulan, sekarang ia sudah bisa berdiri tanpa berpegangan pada apapun tapi belum untuk waktu yang lama dengan satu atau dua langkah walaupun masih dengan dipegangi. Pengucapan 'mama' dan 'papa' pun kini semakin jelas terdengar, ia juga semakin sering meniru suatu bunyi dan mengoceh.

Kedua tangannya juga sudah bisa memegang benda secara bersamaan kemudian memukulnya. Lucunya, di usianya saat ini Azka juga sudah mulai tersenyum tiba-tiba saat berkomunikasi dengan orang lain, bahkan bocah itu juga sudah bisa memekik kencang membuat setiap orang gemas dibuatnya.

Kini Azka dan Andin sedang bermain di ruang tengah ditemani oleh Roy.

• RUMAH ALDEBARAN
Pukul 08.30 WIB
'Kamu nggak kuliah Roy?' tanya Andin.
'Gue kelas siang kak, jadi lumayan lah sekarang bisa santai-santai dulu.'

'Nggak latihan band hari ini?'
'Libur dulu kak, temen gue ada yang sakit.'
'Oh gitu.'
'Ooh.. oh..' celoteh Azka.

'Apa sayang? Ini Om Roy.' jelas Andin sambil menunjuk kearah Roy.
'Oh.. oh..'
'Mungkin maksudnya om kali ya kak.' ucap Roy.
'Hahaha iya kali Roy.'

'Haus nggak kak? Gue mau ambil minum biar sekalian.'
'Boleh Roy, aku nitip ya.'

Saat Roy hendak beranjak dari tempat duduknya, tiba-tiba saja bocah itu langsung merangkak kearah Roy dan mencoba berdiri dengan berpegangan pada kaki Roy.

'Eh, ini anak ganteng mau ikut ke dapur ya?'
'Yah..' balas Azka.
'Gimana kak, boleh nggak?'

'Boleh aja kalau kamu mau, pegel loh gandeng Azka.'
'Nggak apa-apa, santai kak. Yuk Az, kita ke dapur ambil minum buat mama.'

Dengan semangat Azka pun langsung menarik tangan Roy, Andin yang melihat keakraban antara anak dan adik iparnya ini merasa senang. Selama menjadi anak tunggal, dirinya sangat ingin sekali memiliki seorang adik, beruntung saat ini ia bisa mendapatkan seorang adik ipar yang bisa mengerti dirinya.

Setelah menunggu kurang lebih 15 menit, akhirnya Azka dan Roy kembali ke ruang tengah dan menghampiri Andin.

'Loh ini habis dari mana? Kok arahnya dari atas.' tanya Andin kepada Roy.
'Huft, iya kak ini tadi mau ke dapur malah tangan gue ditarik ke atas.' jawab Roy sambil ngos-ngosan.
'Ya Allah nak, kasihan om kamu sampe ngos-ngosan begitu.'

'Mungkin dia tau kali kak kalau om nya ini jarang olahraga, jadi diajak keliling rumah.'
'Pantesan kok lama banget, aku pikir kalian di dapur lagi makan sesuatu, eh nggak tau nya lagi keliling rumah.'
'Ya udah aku ambilin minum dulu ya Roy, kamu pasti haus kan.' lanjutnya.

'Ini kenapa jadi kakak ipar yang mau ambilin minum, padahal awalnya gue yang nawarin.'
'Hahaha nggak apa-apa, sekarang kamu yang capek kan Roy.'
'Seneng ya udah buat om nya capek.' ucap Roy kepada Azka yang sedang berdiri didepannya itu.

Andin pun beranjak ke dapur dan kembali dengan 2 gelas air putih.

'Ini Roy, minum dulu.' ucap Andin sambil memberikan segelas air kepada Roy.
'Makasih kak.'

Bersenyawa 2 -Aldebaran & Andin-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang