Part 25 - Demam

2K 172 13
                                    

     Hari sudah larut malam, namun Azka tampak semakin rewel dan tidak seperti biasanya. Ia tidak bisa tertidur pulas dan malah merengek.

• KAMAR ANDIN
Pukul 23.45 WIB
'Kamu kenapa sih nak, kok daritadi rewel terus? Kangen kakak ya? Hm?' ucap Andin sambil menepuk-nepuk bokong Azka.

Andin merubah posisi tidurnya dan tidak sengaja memegang lengan Azka.

'Loh kok badan kamu anget nak? Kamu demam?' ucap Andin cemas.
'Astagfirullah, badan kamu panas banget nak. Sebentar ya mama ambil termometer dulu.'

Andin menggeledah nakasnya untuk mencari benda kecil itu. Ia langsung meletakkan benda itu ke sela-sela ketiak Azka.

'39,2 derajat celcius.'

'Ya Allah, ternyata Azka demam pantesan daritadi rewel terus, suhunya tinggi banget lagi.' ucap Andin sambil mengambil Azka dari tempat tidur kemudian menggendongnya.

'Gimana ini? Papa mama pasti udah tidur dan aku nggak mungkin bangunin, mereka pasti capek.'

'Ssttt, ssstt, sayang mama..'
'Bentar ya nak, mama ambil paracetamol dulu.'

Beruntung, kemanapun Azka pergi, sang mama selalu siap sedia dengan membawa tas kecil berisi obat-obatan. Jadi tidak perlu khawatir jika terjadi hal yang tidak diduga seperti ini.

'Minum obatnya dulu ya nak, aduh pinter banget si anak mama ini.' ucap Andin sambil menyuapi Azka.
'Udah sekarang mimi aja ya, abis itu bobo lagi.'

Andin menyusui anaknya itu sambil duduk di tepi ranjangnya. Azka sudah lebih tenang, meskipun sesekali masih terlihat rewel.

'Cup.. cup.. cup.. bobo ya sayang, biar besok pagi demamnya udah turun.'

'Ini kali pertama Azka demam, tapi justru disaat seperti ini, kamu malah nggak ada mas. Kita bertengkar hebat bahkan aku sampai pergi dari rumah.' batin Andin.
'Aku tau ini mungkin kekanak-kanakan mas, aku egois. Tapi satu hal yang harus kamu inget mas, perselingkuhan adalah hal yang paling nggak bisa aku maafin dalam sebuah pernikahan.'

Andin menghela napasnya.

'Maafin mama ya sayang, gara-gara mama kamu jadi demam begini.'

Setengah jam sudah Andin menyusui Azka, tapi makin kesini Azka malah kembali rewel dan menangis.

'Hey, kenapa nak? Ada yang sakit? Kok nangis? Ssttt, ssstt, sayangg..' ucap Andin sambil bangkit dari tempat tidurnya dan kembali menggendong Azka.

Ketika sedang menimang Azka, handphone Andin tiba-tiba berbunyi. Sebuah notifikasi pesan baru dari kontak yang ia beri nama 'Suamiku'.

'Mas Al?'
'Ada apa dia chat aku malem-malem gini.'

Andin mengambil ponsel itu dari nakas yang terletak di sebelah ranjangnya. Namun, pada saat hendak membukanya, tangis Azka mendadak reda. Ia malah menunjuk-nunjuk layar ponsel itu sambil berceloteh 'Papapapapapa' karena wallpaper yang dilihatnya.

 Ia malah menunjuk-nunjuk layar ponsel itu sambil berceloteh 'Papapapapapa' karena wallpaper yang dilihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bersenyawa 2 -Aldebaran & Andin-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang