Part 8 - Roti Cokelat

1.8K 243 6
                                    

     Pagi ini keluarga Alfahri sedang melakukan kegiatan rutinnya bersama, yaitu sarapan pagi. Tidak seperti hari-hari biasanya, kali ini formasi mereka lengkap. Semuanya sudah siap di kursinya masing-masing.

• RUANG MAKAN RUMAH ALDEBARAN
Pukul 07.15 WIB
'Papa tumben sarapan dirumah, biasanya udah kayak bang toyib aja, pergi pagi pulang pagi.' ucap Al memulai obrolan.
'Sarapan di rumah dibilang tumben, sarapan di kantor dibilang nggak inget rumah. Aneh deh kamu Al.' jawab Papa Gunawan.
'Ya Allah pah, apa susahnya jawab pertanyaan sih.'

'Udah-udah, masih pagi jangan buat suasana jadi nggak enak ya.' ucap Mama Rosa mencairkan suasana.
'Iya mah, maaf ya.'

'Lo nggak kuliah hari ini, Roy?' tanya Al kepada adiknya itu.
'Gue kuliah siang Al, pagi ini mau nge-band dulu.' jawab Roy sambil meneguk minumannya.
'Lo enggak nge-band dirumah kan? Jangan berisik ada anak gue!' tegas Aldebaran.

'Gila ya lo! Mana mungkin lah gue nge-band dirumah, lagian gue juga inget kali punya ponakan.' jawab Roy tidak terima.
'Ya udah bagus.'

'Om Roy aku boleh ikut nge-band nggak?' tanya Lea polos.
'Emm, boleh nggak ya? Coba tanya papa dulu.' jawab Roy.
'Papa, Lea boleh ikut Om Roy nge-band nggak?'
'Lea sayang, Lea harus sekolah  jadi kapan-kapan aja ya nak.' jelas Aldebaran.
'Ya udah deh besok aja, maaf ya om Roy, aku nggak jadi ikut.'
'Nggak apa-apa sayang, nanti om janji bakal ajak Lea ya.'

'Kalo Lea ikut sekarang nanti om dimarahin papa, papa kan galak kayak macan rawwrrr.' bisik Roy sambil menghibur Lea.

Aldebaran hanya menatap sinis adiknya itu.

'Oiya ndin, Azka mana?' tanya Mama Rossa kepada menantunya itu.
'Tidur dia mah, padahal tadi pagi udah bangun, tapi cuma minum susu doang terus tidur lagi dia.' jelas Andin.

'Bener-bener anaknya Aldebaran sih dia ndin.' celetuk Papa Gunawan.
'Kok gitu pah?' tanya Andin penasaran.
'Ya mirip banget kayak Al, sama-sama tukang tidur.' jawab Papa Gunawan dengan santai.
'Hahaha papa bener juga.' ucap Andin dan Mama Rossa.

Tidak perlu menunggu waktu yang lama akhirnya Mirna dan Kiki mengantarkan sarapan untuk keluarga Alfahri itu. Hanya membutuhkan waktu 15 menit, makanan yang tersedia di meja makan sudah dimakan habis oleh mereka.

Papa Gunawan sudah berangkat ke kantornya, Lea juga sudah berangkat ke sekolah bersama Mirna dan Mama Rossa, tidak ketinggalan Roy juga sudah bersiap untuk nge-band bersama teman-temannya.

Sedangkan Aldebaran, dia malah kembali ke kamarnya. Semenjak ada Azka, ia memiliki kebiasaan baru sebelum berangkat ke kantor. Ia selalu berpamitan pada anak bayinya itu, walaupun belum paham apa-apa tapi Azka selalu merespons tindakan Aldebaran dengan baik.

'Mas kamu hati-hati dijalan ya.' ucap Andin sambil membenarkan jas Aldebaran.
'Iya ndin.'

'Papa berangkat dulu ya sayang, kamu jangan rewel, jangan ngerepotin mama ya.' ucap Aldebaran sambil mencium anaknya yang masih tertidur itu.
'Iya papa, aku kan pinter.' jawab Andin mewakili Azka.
'Ya udah ndin, saya berangkat dulu, assalamualaikum.'
'Waalaikumssalam.'

• KAMAR AL & ANDIN
Pukul 10.15 WIB
     Setelah Aldebaran berangkat ke kantor, Andin pun menghabiskan waktunya dengan bermain bersama Azka. Bocah berumur setengah bulan itu sudah sering mengeluarkan tingkah dan celoteh yang sangat menggemaskan.

'Anak mama udah bangun ya, ngompol nggak nih tidurnya?' tanya Andin kepada putranya itu.
'Gemes banget sih kamu sayang.'

Tok tok tok...

'Mamaa..' ucap Lea pelan karena takut membangunkan adiknya itu.
'Masuk aja sayang, ini adeknya udah bangun kok, mau main sama kakak Lea.' jawab Andin dari balik pintu.

Bersenyawa 2 -Aldebaran & Andin-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang