Pagi ini Aldebaran dan Andin akan menemani Lea untuk membeli kostum. Pesta kostum yang diselenggarakan oleh sekolah Lea mengharuskan dirinya mengenakan kostum terbaik. Rencananya mereka akan pergi ke salah satu mall yang ada di daerah Jakarta Selatan.
'Mas, kalau udah selesai langsung turun kebawah aja ya. Aku sama Azka tunggu di meja makan.' teriak Andin dari luar kamar mandi.
'Kita nggak usah sarapan dirumah ndin, disana aja sekalian.'
'Ini masih jam tujuh loh mas, ya pasti belum buka.'
'Nanti kita cari tempat lain yang udah buka lah ndin.''Udah lah mas, sarapan dirumah aja. Lagian kasihan kalau mama sarapan sendiri, apalagi papa udah berangkat, Roy juga masih tidur kan.'
'Ya udah nanti saya nyusul kebawah.'Di meja makan, Lea dan Mama Rossa sudah menunggunya.
'Mamaa.. adek...' teriak Lea.
'Good morning sayang.' ucap Andin.
'Morning mah.''Loh ini Al mana, kok nggak kelihatan?' tanya Mama Rossa.
'Masih mandi mah.''Oh tumben, kalo ini cucu oma udah mandi belum sih?'
'Yeah oma!' jawab Azka.
'Pinter banget sih cucu oma ini.''Papaa.' ucap Lea saat melihat papanya yang baru saja datang.
'Hai sayang, semangat banget sih yang mau jalan-jalan.'
'Iya dong pah, aku seneng banget mau jalan-jalan.''Ya udah kita sarapan dulu ya, habis itu langsung berangkat.'
'Siap pah!'Sekitar 15 menit mereka sudah menghabiskan makanannya masing-masing.
'Mama nggak mau ikut? Nggak apa-apa dirumah sendiri?' tanya Andin.
'Enggak apa-apa ndin, nanti mama juga ada acara sama temen-temen mama kok, jadi kalian nikmatin aja family time kalian.''Ya udah mah kalau gitu aku sama Andin pergi dulu, ini Lea juga kayaknya udah nggak sabar.'
'Sebentar ya mas, aku gantiin baju Azka dulu. Ini tadi ketumpahan susu.'
'Dasar bocah kebanyakan gerak.' gumam Al.'Papa di.. am...' balas Azka.
'Hahaha rasain dibales sama anaknya.'~~~~~
Kini mereka berempat sudah dalam perjalanan menuju mall. Mungkin karena hari ini adalah hari libur, jalanan tampak sangat macet yang akhirnya membuat Azka sangat manja kepada Andin, sepanjang perjalanan ia hanya meminum ASI sang mama.
'Nak, udah ya mimi nya. Nanti kamu muntah loh kalau kebanyakan mimi.'
Bukannya menjawab, Azka malah menggelengkan kepala sambil menutup mulut Andin dengan tangan kanannya.
'Azka kok gitu sih sama mama, nggak boleh ya, nggak sopan.' tegur Aldebaran.
Seolah mengerti dengan teguran sang papa, bocah itu langsung melepas tangannya yang menutup mulut Andin.
'Nah gini kan pinter, sekarang duduk ya dipangku mama, kita lihat jalan sama mobil tuh.' ucap Andin sambil menunjuk sekelilingnya.
'No mama.' jawab Azka.'Lihat tuh dek, ada mobil warna merah bagus banget, mobilnya kayak punya Azka dirumah.' celetuk Lea dari kursi belakang.
Saat mendengar ucapan sang kakak, Azka langsung bergegas untuk duduk di pangkuan Andin. Ia melihat dan menunjuk beberapa mobil yang berwarna merah. Entah mengapa saat mendengar ajakan Lea, Azka langsung mengikutinya.
Aldebaran dan Andin sangat bersyukur atas kehadiran Lea dalam hidup mereka, pasalnya Lea selalu berhasil membantu menenangkan adiknya disaat kedua orang tuanya sudah mulai kewalahan.
'Nah gitu dong nak berhenti mimi nya, nanti kalau kamu mimi terus habis jatah papa.' bisik Aldebaran.
'Mas! Inget ada anaknya, nanti kalau ditanya bingung jelasinnya!' ucap Andin lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersenyawa 2 -Aldebaran & Andin-
General Fiction"Ketika hidup memiliki ribuan alasan untuk menangis, aku memiliki satu alasan untuk tetap bertahan dan tersenyum, yaitu kamu. Terimakasih, kamu." *** Merupakan kelanjutan dari cerita 'Bersenyawa' yang berakhir cukup memilukan. Namun setelah hujan le...