Saat ini semua penghuni Pondok Pelita telah selesai makan malam bersama. Semua sudah kembali ke kamarnya masing-masing untuk beristirahat.
Merasa belum terlalu kenyang, Mama Rossa mengambil satu buah pisang lalu kembali ke dapur untuk sekedar membuang kulitnya. Namun ketika ia hendak membuka tempat sampah, ia merasa janggal karena ada box plastik di tempat sampah tersebut.
'Apa ini? Kok ada box?' gumam Mama Rossa.
Mama Rossa mengambil box plastik itu perlahan. Dilihatnya ada logo durian diatasnya. Ia pun merasa heran, siapa yang telah memakan durian ini. Mengapa dibuang padahal masih ada sisa lumayan banyak.
'Durian? Siapa yang habis makan durian? Masih sisa banyak banget lagi ini.'
'Ki.. Kiki..' panggil Mama Rossa.
'Iya bu, ada yang bisa Kiki bantu?' balas Kiki dari arah meja makan.'Durian punya siapa ini Ki? Kamu habis makan durian?'
Kiki bingung harus dengan jawaban apa ia menjawab pertanyaan Mama Rossa. Pasalnya, ia telah berjanji pada Andin untuk tidak memberitahukan hal ini kepada siapapun.
'Aduh Kiki harus jawab apa ini. Kiki ndak tega kalau bohongin ibu.' batin Kiki.
'Ki? Kenapa diem? Siapa yang habis makan durian?' tanya Mama Rossa kembali.
'Emm, i-itu bu, si Uya yang tadi makan durian.' jawab Kiki gelagapan.'Uya?'
'Tumben sekali Uya makan durian disisain sebanyak ini, dia kan suka sekali durian kayak Al.' batin Mama Rossa.'Ki, kamu nggak bohong sama saya kan? Kamu kan tau kalau saya paling nggak suka sama orang yang bohong.'
Mungkin mulutnya bisa berbohong begitu saja, namun tidak dengan perasaan Kiki. Tak dapat dipungkiri, raut wajah Kiki berubah menjadi ketakutan dan tangannya yang sedikit gemetar.
'Ki? Bisa jawab pertanyaan saya dengan jujur?'
'Emm, ma-maaf bu, sebenernya bukan Uya yang makan durian. Tadi mba Andin yang suruh Kiki buat beli durian, tapi Kiki ndak boleh bilang kalau itu buat mba Andin.''Andin nyuruh kamu beli durian? Untuk apa? Nyium bau durian aja dia nggak bisa kan.' ucap Mama Rossa heran.
'Kalau soal itu, Kiki kurang tau bu. Tadi mba Andin cuma suruh Kiki buat beli durian terus kayak buru-buru gitu bu.''Kenapa Andin suruh Kiki buat beli durian? Sejak kapan dia suka durian. Coba deh besok aku tanya, sekarang pasti Andin udah istirahat.' batin Mama Rossa.
'Ya udah terimakasih ya Ki, makasih udah mau jujur sama saya.'
'Sama-sama bu.'~~~~~
Pagi ini setelah sarapan, Azka diajak main oleh Mirna. Walaupun hanya sekedar keliling rumah, bocah itu sangat senang dan menikmatinya.
Seperti biasa, Andin sedang membantu Aldebaran merapikan bajunya yang hendak berangkat ke kantor.
• KAMAR AL & ANDIN
Pukul 08.00 WIB
'Hari ini jadwal kamu apa aja mas?' ucap Andin sambil merapikan jas suaminya.
'Cuma meeting aja nanti jam 11 di kantor.'
'Oh ya udah, semangat ya sayang.''Oiya ndin, nanti rencananya saya mau ajak Azka jalan-jalan.'
'Jalan-jalan kemana?'
'Ya paling muter-muter aja sih naik mobil, nggak ada tujuan juga, yang penting Azka seneng.'
'Oh gitu, ya udah ajak aja mas.'
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersenyawa 2 -Aldebaran & Andin-
Ficción General"Ketika hidup memiliki ribuan alasan untuk menangis, aku memiliki satu alasan untuk tetap bertahan dan tersenyum, yaitu kamu. Terimakasih, kamu." *** Merupakan kelanjutan dari cerita 'Bersenyawa' yang berakhir cukup memilukan. Namun setelah hujan le...