Part 17

283 141 81
                                    

Hai selamat datang di kisah MarKir jangan lupa vote ya.

Happy Reading🤗

Kirana telah pergi meninggalkan kediaman Marco di sisi lain Marco hanya diam dengan tatapan yang kosong.

Dedi ayah Marco yang tidak tega melihat anaknya seperti ini,dia menyuruh mata mata untuk mencari informasi tentang keluarga Selina.

"Gimana nak acaranya?"tanya sari yang melihat kedua anaknya sudah pulang.

"Lancar kok mah"jawab Kirana sembari tersenyum kepada sari.

"Tunggu,kamu kenapa kok mata kamu sembab nak?"tanya sari karena melihat mata Kirana sembab.

Kirana sudah tidak tahan lagi dan lolos air mata Kirana turun lagi membasahi pipinya.

"Hiks Kirana di khianati sama Marco mah"Isak Kirana sambil memeluk mama nya.

Sari yang kaget masih bingung "gimana mama enggak ngerti?"ucap sari dengan bingung.

"Tadi Kirana ke rumah Marco hiks untuk hiks melihat Marco tunangan ma hiks"ucap Kirana yang masih nangis di dalam pelukan mamanya.

"Tega banget Marco udah nyakitin anak mama,udah nak jangan nangis lagi air mata mu terlalu berharga"ucap sari membalas pelukan Kirana.

"Gue bakal kasih perhitungan sama Lo Marco"batin farel sambil mengepal kedua tangannya dengan nafas yang menggebu.

"Mah Abang pergi dulu"ucap farel lalu pergi entah kemana

"Ma Kirana masuk ke kamar dulu ya"ucap Kirana lalu pergi ke kamarnya.

Kirana tidak tenang setelah melihat abangnya pergi dari rumah akhirnya Kirana menyuruh orang suruhannya untuk mencari di mana abangnya dan apa yang di lakukanya.

"Abang Lo di mana gue khawatir"monolog Kirana sembari mondar mandir tidak jelas.

Yanto

Tuan farel sedang berada di kantor dan sedang menyuruh sekertaris nya untuk membatalkan kerja sama dengan perusahaannya tuan Marco Alexander

Terimakasih atas infonya

Baik nona

Orang suruhan Kirana sudah memberitahu info akhirnya Kirana berangkat dengan membawa mobil ke kantor abangnya itu.

"Tolong segera kamu urus pembatalan kontrak kerja sama perusahaan tuan Marco Alexander"ucap farel kepada sekretarisnya.

"Baik tuan"ucap sekertaris nya itu.

"STOP"ucap Kirana dengan ngos ngosan dan membuat farel dan sekretarisnya terkejut.

"Jangan di batalin,Abang Lo gila ya Lo itu harus profesional dong jangan Lo main batalin aja kasian Marco"ucap Kirana kepada farel.

"Gue lakuin ini demi Lo Kirana,,gue enggak mau Lo tersakiti karena Marco"ucap farel menjelaskan.

"Kalau Lo mau gue enggak tersakiti Lo jangan batalin ini Lo harus profesional"ucap Kirana meyakinkan farel.

"Oke gue nyerah gue bakal nurut tapi Lo harus janji jangan nangis lagi dan Lo harus buka lembaran baru"ucap farel dengan memohon.

"Bakal di usahain dan gue janji"ucap Kirana.

Pagi sudah kembali dan sekarang waktunya untuk kembali ke rutinitas seperti biasa.

"Mah Kirana pergi dulu nanti sarapan di kampus aja"pamit Kirana lalu pergi ke kampus dengan membawa motor.

"Gue bakal lupain Lo dari hidup gue"batin Kirana.

"Hai bestiee"sapa Rena menyambut bestienya ini.

"Hai Rena"balas Kirana memarkirkan motornya.

"Ra ayo ikut gue ke kantin gue laper nih tadi enggak sarapan"ajak Rena.

"Yuk tadi gue juga belum sarapan"ucap Kirana lalu pergi ke kantin.

Makanan sudah habis seperti biasa dua orang ini tidak langsung ke kelas tapi malah ghibah bersama.

"Gue yakin Lo bisa Ra"ucap Rena.

"pastilah,eh ngomong ngomong tiga hari lagi kak Sinta nikah Lo harus Dateng na di sana banyak cogan berduit juga hahaha"ucap Kirana.

"Pasti lah gue mau gebet aja semua nanti biar gue enggak susah susah ngepet lagi capek gue nanti kan kalau pacar gue berduit kan tinggal minta"ucap Rena dengan penuh semangat.

"Murka Lo masa ya semua?"tanya Kirana.

"Biarin hahahahaha"ucap Rena dengan tertawa puas Kirana pun juga ikut tertawa riang gembira.

~~~

"SLEMET SORE WAHAI PENGHUNI RUMAH"teriak Kirana memasuki rumah sinta membuat semua orang terkejut.

"Slemet slemet ngomong aja typo Lo"ucap Natan.

"Hehehe budhe kak Sinta di mana?"tanya Kirana ke mama sinta.

"Di kamarnya kamu masuk aja"ucap mama Sinta.

"Yoi budhe"ucap Kirana lalu pergi ke kamar Sinta.

"Hai kak lagi apa?"tanya Kirana
masuk ke kamar Sinta.

"Gue lagi teleponan sama calon suami gue"songgong Sinta.

"Dih songgong Lo"ucap Kirana lalu merebahkan tubuhnya di kasur Sinta.

Kirana mengamati Sinta yang asik telponan sama calon suaminya itu dia teringat Marco yang selalu menelfon Kirana.

"Biasanya gue juga telponan sama kak Marco kayak gitu tapi sekarang gue denger suara Lo aja enggak pernah tapi dari lubuk hati gue kangen sama Lo kak Marco"batin Kirana.

"Jangan ngelamun nanti Lo Kesambet"sindir Sinta menyadarkan lamunan Kirana.

"Gue laper,gue makan dulu"ucap Kirana mengalihkan pembicaraan lalu dia turun ke bawah.

"Maafin gue Ra,gue tahu Lo sedih biasanya gue seneng Lo juga harus seneng tapi sekarang rasanya beda bentar lagi gue udah menyandang sebagai istri orang dan gue enggak bisa buat lo bahagia di hari gue nikah maafin gue dik"ucap sinta tidak sadar meneteskan air mata.

Makan malam di rumah Sinta sangatlah ramai karena semua keluarga berkumpul.
Makan malam sudah selesai Kirana memutuskan untuk pergi ke taman rumah Sinta untuk menenangkan pikirannya.

"Bentar lagi kak Sinta nikah dulu waktu lamarannya kak Sinta Lo Dateng kejutan buat gue dan gue enggak nyangka di hari itu terakhir gue peluk Lo kak Marco dan untuk hari pernikahan kak Sinta gue harus bahagia dan gue harus bisa lupain Lo dari hidup gue palingan Lo juga enggak mikirin gue mungkin Lo udah nikah dan bahagia udahlah kenapa gue mikirin lo"monolog Kirana.

Disisi lain Sinta mendengar semua yang di ucapkan sama Kirana dia sedikit terkejut bahwa adiknya ini pura pura bahagia ada rasa sedih yang dia tidak mau tunjukkin ke orang lain dan memendamnya sendiri.

Pagi sudah tiba Kirana dan farel sudah izin ke pada dosen untuk tidak masuk karena ada acara keluarga.

Sekarang di rumah Sinta sangatlah ramai semua orang sibuk karena besok adalah hari pernikahan Sinta dan ello.

"Ra Lo kemana sih dari tadi"tanya farel yang tadi mencari Kirana tidak ketemu.

"Gue sibuk nih gue dari depan ke belakang terus"ucap Kirana.

"Apaan dari tadi kamu aja ke belakang cuma liat kue nya udah Mateng belum terus kamu ke depan buat makan kue yang udah jadi"ucap sari yang mendengar ucapan Kirana tadi.

"Hahahahaha Lo mah sok sibuk"ucap farel.

"Biarin"ucap Kirana yang terus memakan kue.

Terimakasih ya yang udah baca dukung cerita ini terus ya.

NK.

Markir[SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang