Bab 32(Reckless)

184 33 11
                                        


Hujan masih deras di luar sana, ditambah sambaran petir yang mencekam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hujan masih deras di luar sana, ditambah sambaran petir yang mencekam.Mereka hanya terdiam di ujung jalan itu, tidak ada suara lain selain suara whiper yang menyibak air jatuh di kaca depan mobil.

Gendhis belum memberi jawaban, detik-detik terlama dalam kehidupan seorang Terry Sumanjaya.

"Kamu egois banget" satu kalimat akhirnya muncul dari bibir Gendhis, Terry tidak berniat membalasnya, dia mencoba mendengarkan Gendhis.

"Kamu ngelamar aku karena takut aku lari sama Jehan kan? Kamu pikir aku nggak tahu" Kini perkataan Gendhis semakin menusuk sasarannyadengan tepat.

Gadis itu jarang sekali berkonfrontasi dengan Terry, tapi kata-katanya seolah terlatih untuk melukai hari pemuda itu.

"Antar aku pulang, aku lelah sekali, aku mau tidur" Putusnya , ingin mengakhiri pembicaraan.

Terry terus mematung, apakah ini artinya dia ditolak?

Tanpa berkata apapun Terry mengikuti kemauan Gendhis. Hujan masih deras, Gendhis bahkan tidak meminta Terry masuk , tapi pria itu tidak menyerah, dia mengekori kekasihnya itu bahkan sampai ke dalam kamar.

"Terry tolong keluar, aku mau ganti baju" Kata Gendhis dengan nada marahnya , sementara Terry sudah duduk di ranjang bernuansa pink lembut itu. Dari tadi dia sudah banyak istigfar dan sabar supaya lamarannya diterima dan yang paling penting Gendhis tidak mengacuhkannya.

"Kamu kan bisa ganti di kamar mandi, atau ganti di sini , toh aku pernah lihat semuanya" Kata Terry terkekeh , tapi Gendhis belum bisa sebercanda itu.

"Kurang ajar kamu!"

"Ndhis, kenapa sih? Kamu masih kesel diserang pacarnya jehan"

"Dia mantanya Jehan bukan pacarnya!"

"Wah jadi Jehan sudah bisa menjelaskan sampai sejauh itu"

"Iya, kenapa emangnya?!" Gendhis marah sambil berkacak pinggang di depan Terry , bukannya tersulut emosi pemuda itu justru gemas, menarik kekasihnya hingga jatuh ke pangkuannya dan memberikan ciuman bertubi-tubi.

Gendhis sudah tidak bisa berkutik, mana mungkin dia bisa semarah itu kepada Terry.

"Aku tidur di sini ya" Kata Terry di sela-sela cumbuannya

"Boleh, tapi jangan macam-macam" Kata Gendhis sambil mengangguk lucu, membuat Terry tersenyum lebar karena ii berarti dia sudah dimaafkannya. Dilepaskannya Gendhis , agar gadis itu bisa mandi dan bersih-bersih , pasti dia sudah sangat lelah.

 Dilepaskannya Gendhis , agar gadis itu bisa mandi dan bersih-bersih , pasti dia sudah sangat lelah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Boo (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang