Tentang pertemuan dua insan yang kehidupannya seperti benang kusut. Akan kah persamaan membuat mereka memiliki kekuatan baru? Atau hanya akan menambah kerumitan baru?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jehan Adilaksono baru saja meniup lilin ulang tahunnya ke 25 disertai suara sorakan teman-teman dan sahabatnya yang seolah menjadi penanda pesta gila itu dimulai. Musik- Minum-Dance-Sorot lampu yang tak biasa menjadikan Club Eksklusif itu semakin semarak. Sebuah pesta yang wajib di instastastory kan mengingat hanya circle tertentu saja yang diundang. Seolah derajat mu sebagai anak muda kota metropolitan J akan naik jika menghadiri pesta ulangtahun seperempat abad anak dari pemilik firma hukum paling tersohor di negri ini.
Semua menikmati pesta ini, kecuali satu gadis cantik, bahkan tercantik dari puluhan tamu VVIP yang datang ke tempat ini.
Gendis hanya duduk terdiam memperhatikan kekasihnya yang sedang melantai entah dengan siapa, dia merasa kehadirannya sia-sia di sini, bahkan dia menyesal mengapa harus datang.
Seharusnya hari ini Gendis adalah Sang Ratu Pesta dan Jehan adalah rajanya. Tapi sejak 30 menit sebelum Jehan meniup lilin ulang tahunnya seolah hal itu menjadi hal yang sangat konyol.
"Bapak sama Ibu nggak pengen aku kelihatan sama kamu di pesta, takutnya ada wartawan ambil foto" Kata Jehan tanpa basa basi
"Maafin aku sayang, kamu tahu kan orang tuaku nggak setuju aku pacaran sama kamu" Kata Jehan merajuk sambil menggenggam bahu mungil gendhis
"Pacaran? Seolah-olah orang tua kamu baru tahu kita pacaran, For God sake! Kita udah 6 tahun lebih pacaran Je!" Kini Gendhis tambah bingung
"A... aku tahu, aku juga bingung kenapa mendadak begini, nanti aku jelaskan oke! Sementara you can enjoy the party with others, please sayang, demi aku sekali aja!" Kata Jehan santai seolah yang diucapkannya bukan apa-apa
"Oke, anggap itu hadiah dariku, sialan!" Gendhis mengumpat tapi hanya dalam bibirnya, dia tidak pernah mampu melawan Jehan.
Dia rasa dia tahu mengapa orang tua Jehan memutuskan untuk bersikap begitu. Pasti karena vonis pengadilan tadi siang.
Dia dan Jehan sudah berhubungan sejak SMA. Jehan adalah kakak kelas Gendis waktu dia masih tinggal di kota Y dulu. Jehan sempat tinggal tiga tahun di sana untuk menghindari berita mengenai kakaknya yang meninggal akibat OD. Selama bertahun-tahun orang tua Jehan mendukung hubungan mereka, hingga 3 tahun yang lalu. Semua hal menjadi mulai berantakan waktu ayah Gendhis yang seorang kepala pemerintahan tersandung kasus korupsi. Kehidupannya menjadi berantakan dan semakin berantakan ketika orang tuanya memutuskan untuk bercerai. Ibunya yang ambisius masih menginginkan karirnya sebagai anggota dewan .
