✓ Nona Sejati adalah Wanita Keren yang Dikenal di Seluruh Dunia [18+]

C4 - Peretasan

Mengingat Liu Feng telah berada di pesawat untuk waktu yang lama, Jiang Luan membantunya membongkar barang bawaannya dan pergi. Kemudian, dia memberi isyarat agar Liu Feng beristirahat lebih awal.

Tampaknya Jiang Luan adalah satu-satunya di keluarga Jiang yang menyambutnya kembali.

Memikirkan adegan intim antara Qin Xi dan Jiang Yue, mata Liu Feng menjadi dingin, merasa sedikit ironis.

Telepon di atas meja tiba-tiba bergetar hebat, dan nama saudara angkatnya, Liu Chao, muncul di layar.

Rasa dingin di hatinya secara bertahap ditutupi oleh kehangatan. Liu Feng mengangkat telepon dan mendengar suara latar yang bising..

"Kalian sekelompok sampah bahkan tidak bisa menangani masalah sekecil itu!"

Liu Chao tampaknya marah pada seseorang, dan nada suaranya sangat keras dan mudah tersinggung. Melihat bahwa panggilan itu terhubung, itu dengan cepat berubah menjadi perhatian yang lembut dan alami. "Lil Feng, sudahkah kamu tiba di Kota Jing?"

"Aku baru saja tiba tadi siang."

Liu Feng mengangkat alisnya. Dia merasakan ada sesuatu yang salah dengan Liu Chao. "Saudaraku, ada apa?"

Liu Chao tersenyum pahit. “Perusahaan telah diserang oleh peretas yang tidak dikenal. Tidak ada yang bisa menemukannya! Jika ini terus berlanjut, aku khawatir semua informasi inti perusahaan akan bocor!”

Liu Feng sedikit mengernyit. Dia segera mengambil komputernya dan dengan cepat masuk ke jaringan internal Liu Chao. Benar saja, itu menjadi berantakan.

"Saudaraku, tunggu aku selama beberapa menit."

Jari-jari putih ramping Liu Feng mengetik dengan cepat di keyboard. Segera, dia dapat menyelamatkan jaringan internal perusahaan, yang berada di ambang kehancuran. Dia dengan cepat menggunakan serangan pihak lain sebagai batu loncatan dan melacaknya kembali. Tanpa disadari pihak lain, dia segera menemukan sesuatu pada dirinya.

Dia mengirim serangkaian kode IP ke Liu Chao.

Liu Feng menyipitkan matanya dan memerintahkan, "Laporkan alamat ini ke polisi dan tangkap orang itu."

Hanya dalam waktu setengah jam, krisis peretas yang telah membuat seluruh elit IT perusahaan bingung dengan cepat diselesaikan. Liu Chao menghela nafas lega, dan bahkan nada suaranya menjadi sedikit lebih santai.

“Seperti yang diharapkan, hanya Lil Feng kita yang bisa menangani hal semacam ini! Sebagai imbalannya, Kakak berencana memberimu hadiah merah muda sebagai tanda penghargaanku.”

Mendengar ini, Liu Feng tidak bisa membantu tetapi melengkungkan bibirnya.

Hadiah merah muda kecil?

Apakah itu jepit rambut atau boneka?

Liu Feng tidak menolak dan langsung melaporkan alamat keluarga Jiang. Setelah itu, Liu Chao memintanya untuk memperhatikan hadiah itu dalam beberapa hari ke depan, dan kemudian menyebutkan vila di Teluk Barat.

“Ibu kita selalu di Prancis, dan uang sewanya sering ditelan nilai tukar. Dia selalu datang kepadaku untuk mengeluh.”

Liu Feng terkekeh seolah memikirkan keluhan ibu angkatnya, Ji Yi.

Liu Chao tersenyum juga dan melanjutkan, "Ibu berkata bahwa karena kamu kembali ke negara ini, aku akan membiarkanmu melakukan perjalanan dan mengumpulkan uang sewa atas namaku."

“Kamu tidak perlu menelepon ibu. Kamu dapat menyimpannya sebagai uang saku untuk menghemat nilai tukar.”

Dia terdengar santai, tetapi Liu Feng tahu bahwa Ji Yi dan Liu Chao khawatir dia akan sendirian di Kota Jing, sementara situasi internal keluarga Jiang tidak diketahui. Mereka takut dia akan dianiaya dan menjalani kehidupan yang buruk, jadi mereka diam-diam memberinya dukungan.

Hati Liu Feng sedikit menghangat, dan wajahnya berkedip dengan lembut. Dia tidak mengeksposnya dan dengan patuh mematuhi instruksi Liu Chao.

Keesokan harinya, ketika Liu Feng turun, dia menemukan bahwa keluarga Jiang sudah berada di ruang makan.

"Lil Feng, kamu sudah bangun?"

Jiang Luan menarik kursi untuknya dan memberi isyarat agar dia duduk di sampingnya.

Qin Xi meliriknya dan berkata dengan prihatin, “Apakah kamu lelah terbang kemarin? Mengapa kamu tidak beristirahat sedikit lebih lama? Ini baru jam delapan. Nyonya Liu bisa membawakanmu sarapan.”

Apakah Qin Xi menuduh Liu Feng bangun terlambat?

Liu Feng menurunkan matanya dan dengan tenang duduk di samping Jiang Luan. “Tidak perlu. Tentu saja, kita harus tetap bersama sebagai sebuah keluarga.”

Qin Xi mengalihkan pandangannya. Di sampingnya, Jiang Yue menyela, “Ayah, Ibu, izinkan aku memberi tahu kabar baik. Aku telah resmi diterima sebagai murid Instruktur Qiao Meng dari Lembaga Penelitian Medis Pertama!”

"Betulkah?"

Wajah Qin Xi bersinar. Bahkan Jiang He yang tanpa ekspresi tidak bisa membantu tetapi melembutkan fitur wajahnya. "Sudah selesai dilakukan dengan baik."

Diterima sebagai murid Qiao Meng akan membuat reputasi Perusahaan Jiang lebih menonjol dan akan sangat membantu laboratorium Jiang Luan.

Tidak hanya Jiang He, tetapi bahkan Jiang Luan memuji Jiang Yue beberapa kali.

Jiang Yue tidak bisa menyembunyikan kebanggaan di wajahnya. Dari sudut matanya, dia melihat sekilas Liu Feng yang tidak bereaksi. Dia dan Qin Xi saling memandang.

"Ngomong-ngomong, apakah pekerjaan Lil Feng sudah diselesaikan?"

Nada lembut Qin Xo menarik perhatian orang-orang di meja ke Liu Feng. “Kamu lulusan universitas mana? Biarkan aku melihat apakah ada pekerjaan yang cocok untukmu.”

Liu Feng dengan tenang bermain dengan telur di mangkuk. Tidak ada fluktuasi dalam nada suaranya. “Aku tidak kuliah. Aku hanya pergi ke sekolah teknik selama beberapa tahun.”

Begitu dia mengatakan ini, seluruh meja makan menjadi sangat sunyi.

Qin Xi dengan cepat melirik Jiang He dan melihat kilatan ketidakbahagiaan di matanya. Sudut mulutnya melengkung.

“Aku kenal kepala sekolah perawat. Ada lowongan baru-baru ini. Persyaratan untuk ijazah sekolah perawat juga tidak tinggi. Kebetulan kamu bisa menjadi perawat setelah kamu menyelesaikan studimu. Kamu juga bisa menjadi asisten Jiang Yue.”

“Ini juga baik bagi kedua saudara perempuan untuk memupuk hubungan. Aku akan membawamu untuk melapor hari ini.”

“Tidak perlu.”

Liu Feng langsung menolak. Matanya yang jernih menatap Qin Xi. Kilau yang tidak diketahui melintas di matanya. "Aku masih punya sesuatu untuk dilakukan hari ini, jadi aku tidak akan bebas."