✓ Nona Sejati adalah Wanita Keren yang Dikenal di Seluruh Dunia [18+]

C111 - Jangan Salahkan Aku Karena Kejam

"Apa yang sedang kamu lakukan?" Suara tidak sabar Jiang He terdengar di telinga Qin Xi.

Sosok itu langsung menghilang dari benak Qin XI. Dia tiba-tiba membuka matanya dan menatap Jiang He dengan ngeri.

Jiang He tercengang oleh tatapannya. Setelah dia bereaksi, dia memelototi Qin Xi dan berkata dengan nada kejam, “Sebaiknya kamu jujur. Jika aku mengetahui bahwa kamu telah melakukan terhadap keluarga Jiang, aku pasti tidak akan membiarkanmu pergi. Aku tidak peduli apa motif mu untuk masalah ini. Bersihkan pantatmu sampai bersih.”

"Enyahlah," kata Jiang He dengan nada penuh kebencian.

Selama bertahun-tahun, Qin Xi selalu berhati-hati untuk menjilatnya. Meskipun dia memuaskan chauvinisme laki-lakinya, dia juga agak bosan dengan itu.

Qin Xi gemetar sejenak, lalu berbalik dan meninggalkan ruang belajar Jiang He.

Setiap langkah yang dia ambil dari ruang kerja menghabiskan semua kekuatan Qin Xi. Seolah-olah semua kekuatannya telah terkuras. Dia berjongkok dengan sedih di koridor di pintu ruang kerja.

Setelah waktu yang lama, Qin Xi perlahan berdiri. Ketika dia mengangkat kepalanya lagi, dia telah kembali ke postur anggun dan elegan sebelumnya. Tatapannya mendarat di pintu ruang kerja di belakangnya, dan pupil matanya yang gelap diliputi rasa dingin.

“Jiang He, jika kamu tidak baik, maka aku juga tidak benar. Jangan salahkan aku karena kejam.”

Di kamar Liu Feng di lantai dua…

Liu Feng perlahan membuka matanya. Sepasang matanya yang berkilauan awalnya sedikit bingung. Dia perlahan berkedip, seolah-olah dia sedang memikirkan waktu dan tempat di depannya.

“Kamu sudah tidur selama dua hari dua malam. Lil Feng, bukankah seharusnya kamu melatih kekuatan fisikmu?”

Suara malas datang dari atas. Liu Feng mengalihkan pandangannya dan melihat Gu Duo bersandar di tempat tidur.

Pada saat ini, kancing kemejanya tidak terkancing dengan benar, memperlihatkan sebagian besar kulitnya. Sepasang mata bunga persiknya yang berkilau dipenuhi dengan ejekan.

Sebuah kata keluar dari seluruh tubuhnya, 'genit'.

"Aku tidur selama dua hari dua malam?" Liu Feng mengangkat alisnya tak percaya. Dia mengulurkan tangan untuk mengeluarkan ponselnya di samping tempat tidur dan melihat waktu. Dia sebenarnya sudah tidur begitu lama.

"Betul sekali. Tidak peduli bagaimana aku memanggilmu atau bagaimana aku mengacaukanmu, kamu masih tidak bangun, ”Gu Duo mencondongkan tubuh ke telinga Liu Feng dan berkata dengan genit. Napasnya yang hangat dengan lembut disemprotkan ke telinga Liu Feng, dan itu sedikit panas dan gatal.

Liu Feng menjilat sudut bibirnya dan memiringkan kepalanya untuk menatap mata Gu Duo. Sepasang matanya yang cerah sangat terang di bawah cahaya.

Gu Duo merasakan perut bagian bawahnya menegang. Liu Feng tepat di depannya. Akan sia-sia untuk tidak memakannya …

Ketika Gu Duo mengulurkan tangannya, Liu Feng bangkit dari tempat tidur dan duduk. “Aku belum bangun selama dua hari. Badanku bau. Aku harus mandi.”

Setelah mengambil dua langkah, Liu Feng berbalik dan menatap Gu Duo, yang membeku di tempat tidur.

"Jangan bilang kamu pikir aku akan melakukan sesuatu yang menarik denganmu ketika aku bangun."

“Bagaimana jika kekuatan fisikku tidak bagus?” Liu Feng menggigit sudut bibirnya dan menatap Gu Duo dengan polos. Matanya yang berbentuk almond itu nakal.

“Tunggu sampai aku mengisi kembali kekuatan fisikku. Ketika kekuatan fisik saya sebanding dengan Tuan Muda Ketiga Gu, kami akan melakukan sesuatu yang menarik.”

Liu Feng memasuki kamar mandi dengan santai. Dia mengeluarkan ponselnya dan menggesek layar beberapa kali. Layar asli langsung berubah menjadi antarmuka yang berbeda. Ada banyak panggilan telepon dan pesan teks di sana.

Liu Feng mengetuk layar untuk memeriksanya satu per satu. Tidak ada masalah besar. Sebagian besar dari mereka khawatir tentang bagaimana dia menghilang dalam dua hari terakhir.

Liu Feng membalas pesan itu. Suara langkah kaki Gu Duo bisa terdengar dari luar.. Liu Feng kemudian menyalakan keran bak mandi.