Kalimat mu memang membuatku terluka, tapi karena mu aku bisa merasakan bahagia.
~Stajzh
***
"Lo jadi pergi sama Alfa?"
Nieva menatap Raffika yang sedang fokus menatap layar ponsel ditangannya. Raffila mendonggak tak lama mengangguk pelan.
"Seperti yang lo tau."
"Gue tuh agak heran sih ya, " ucap Tari.
Nieva mengerutkan dahinya. "Heran kenapa?"
"Ya heran aja tiba-tiba si Fika mau diajak jalan sama si Alfa, biasanya kan tuh cewe nolak mulu. "
"Apa jangan-jangan lo udah mau buka hati buat Alfa, Fik?" tuding Vina.
Berdecak sebal. "Ck apa sih ngga usah mikir yang aneh-aneh deh. Gue cuman kasian aja."
"Iya in deh."
"FIK."
Raffika menoleh manatap seorang pria tampan yang sedang tersenyum lebar, tak lama pria itu mendekati Raffika.
"Ayo!" ajaknya dan langsung diangguki oleh Raffika.
Melihat wajah antusias Alfa membuat ketiga sahabat Raffika menggelengkan kepalanya. Seseneng itu kah dia ketika tawarannya tak di tolak?
Wajar saja jika Alfa tampak senang. Mungkin ini pertama kalinya Raffika mau menerima ajakan Alfa. Maklum Alfa memang sangat menyukai Raffika.
"Lo mau ajak Raffika kemana, Al?" tanya Nieva kepo.
Menoleh ke samping menatap Nieva. "Kepo lo."
"Ye ni bocah, ditanya baik-baik jawabnya begitu, " cibir Nieva.
"Canda Niev, serius amat si lo. "
"Jadi lo mau ajak dia kemana?"
"Kemana aja yang penting bisa bikin dia bahagia."
Ketiga sahabat Raffika yang mendengar jawaban Alfa yang bucin, membuat mereka ingin muntah sendiri. Ketiganya menggerakan rasa ingin muntah saat mendengar jawaban Alfa.
'"Iuh, pengen muntah gue dengernya, " sambar Tari sembari memutar bola matanya malas.
"Udah Al ga usah dengerin mereka. Mending kita pergi aja. " Raffika mengenggam lengan Alfa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raffika
Teen Fiction[[Follow dulu sebelum membaca]] Raffika Della Antonio, gadis berumur 17 tahun ini harus siap dinikahi oleh pria tampan yang umurnya jauh lebih tua darinya. Menikah karena sebuah perjanjian dari mendiang sang kakek membuat Raffika mau tak mau harus...