[[Follow dulu sebelum membaca]]
Raffika Della Antonio, gadis berumur 17 tahun ini harus siap dinikahi oleh pria tampan yang umurnya jauh lebih tua darinya. Menikah karena sebuah perjanjian dari mendiang sang kakek membuat Raffika mau tak mau harus...
Dilain tempat. Raffika tengah duduk di salah satu bangku di taman depan Mesjid At-taqwa seorang diri. Wajah cantiknya ia sembunyikan dibalik kedua tangannya yang bertumpu.
Sejak pulang sekolah, Raffika langsung pergi ke taman ini. Ia pulang dari sekolah sekitar jam 12:15 siang, karena Guru tengah mengadakan rapat dadakan.
Sudah hampir tiga jam lebih Raffika duduk seorang diri. Bahkan ibu-ibu penjual disana sudah beberapa kali menawarkan dagangannya pada Raffika, namun gadis itu menolak untuk membeli makanannya.
Ya, taman depan Masjid At-Taqwa itu bisa di sebut juga dengan Rest Area, biasanya orang-orang yang sedang berlibur atau berpergian jauh, selalu menghentikan perjalannya di sini, sebagai tempat istirahat.
Raffika menghela napas pelan, gadis itu mengintip sedikit dibalik kedua tangannya. Ramai, Fika berdecak kesal, ia benci keramaian. Saat ia pergi kesini hanya ada dirinya seorang diri, tidak ada orang selain dirinya disini. Mungkin efek siang hari membuat taman ini sangat sepi.
Lagi pula, untuk apa orang-orang datang ke taman di siang bolong? Matahari yang menyorot dengan teriknya membuat siapa saja malas untuk keluar rumah.