11. Guru Baru

123 20 0
                                    

#Guru Baru

#Guru Baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Sepertinya hari ini adalah hari yang menyenangkan ya? Seperti ada kabar baik yang akan menanti Raffika disekolah. Raffika, gadis itu tengah bahagia karena sudah diijinkan sekolah. Sudah 5 hari ia terus berdiam diri di rumah. Dan itu sangat membosankan.

Bukannya mendapat ketenangan selama tidak sekolah, Raffika justru tidak tenang saat dirumah. Rumahnya seakan menjadi neraka dadakan. Ragil, pria itu setiap hari membuatnya kesal. Tingkah absurdnya membuat Raffika ingin menendang Ragil ke Afrika.

Bagaimana tidak, selama 5 hari itu, Ragil terus menyuruhnya kesana kemari memberikan hukuman atas kejadian kemarin, meski kakinya sedang sakit tapi pria itu tak memperdulikannya. Ragil semakin gencar menjailinya, membuat Raffika kesal setengah mati.

Tinggal 2 hari lagi ia harus jadi pembantu Ragil. Setelahnya ia akan bebas seperti awal.

Kakinya sudah sembuh total, tidak ada rasa sakit lagi pada kakinya. Jadi, jika Ragil menyuruhnya ini itu, kakinya akan siap menendang hingga afrika selatan!

Raffika mengambil Ransel yang ada di pengaitan, memasukan beberapa buku disana. Pagi ini gadis itu akan pergi sekolah lebih awal. Hari ini adalah hari senin, dimana sekolahnya akan ditutup tepat pada jam 06.45 dan sekarang baru pukul 06.20. Masih ada waktu untuk Raffika sarapan.

Raffika berjalan keluar kamar, melangkah kakinya menuju ruang makan. Disana sudah ada Dila, Antonio dan Ragil. Menyebut nama Ragil membuat Raffika kesal.

"Pagi, " sapa Raffika dengan senyum yang tak pernah luntur.

Dila tersenyum. "Pagi juga sayang."

"Kayaknya ada yang lagi bahagia nih, pagi-pagi udah nyebar senyum aja, " sindir Ragil saat melihat senyum manis Raffika yang tak luntur.

Senyuman itu luntur seketika saat mendengar ucapan Ragil. Sudah cukup! Ini masih pagi! Moodnya sedang bagus pagi ini. Raffika memalingkan wajahnya tak mau menatap Ragil.

"Kaki kamu udah sembuh?" tanya Antonio.

Raffika mengangguk. "Udah kok, Yah. "

Raffika mengambil selembar roti tawar, tangannya mulai mengolesi roti dengan selai coklat, selai kesukaannya.

"Hari ini kamu diantar Ragil ya. Bunda khawatir kaki kamu sakit lagi kalo bawa motor sendiri, " ucap Dila.

Raffika menghentikan kunyahannya menelan Roti itu susah payah. Matanya menatap Dila kemudian menggelengkan kepalanya.

"Enggak mau! Kaki aku udah enggak sakit lagi kok. " Raffika menggerakan kaki kirinya menunjukan pada Dila bahwa kakinya sudah sembuh total agar wanita itu tak khawatir lagi.

"Tuh, liat kan? Udah ah aku mau berangkat sekarang aja, " pamit Raffika.

Gadis itu menghampiri Dila dan Antonio, mencium punggu tangan keduanya. "Aku berangkat. Assalamualaikum."

RaffikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang