#Masalah Sendok Bekas***
Sinar matahari mulai muncul dari arah timur. Untuk sekarang dan mi mungkin Raffika harus membiasakan diri bangun pagi. Karena gadis itu sekarang sudah memiliki tanggung jawab sendiri.
Pagi ini pukul 05.15, selepas solat subuh dan membereskan kasurnya, Raffika bergegas ke dapur untuk membuat sarapan untuknya dan Raffa, suaminya. Raffika masih belum terbiasa bangun pagi, tapi ia harus membiasakannya mulai sekarang.
Hidup dengan Raffa membuatnya harus ekstra sabar. Hari demi hari yang telah Raffika lewati. Ada banyak yang perlu ia ketahui dari sosok Raffa, pria yang ia pikir menyukai segala makanan nyatanya banyak rintangan yang harus Raffika hindarkan dari pria itu.
Raffa tidak suka brokoli, udang, timun dan tidak suka bawang putih. Aish! Padahal bawang putih itu adalah bahan pokok untuk membuat makanan semakin lezat bukan? Hish! Raffa itu banyak maunya.
Raffika menggelung rambutnya, menyiapkan wajan dan manaruhnya dengan minyak. Gadis itu menyalakan kompor. Pagi ini Raffika akan membuat nasi goreng. Raffika tidak bisa memasak, ia hanya bisa membuat telur mata sapi, telur dadar, nasi goreng, mie instan dan mendidihkan air, itu saja.
Raffika belum belajar masak, niatnya sudah ada namun belum terlaksana. Selama tiga hari kemarin, Raffa yang selalu membuatkan makan siang atau pun malam, sesekali Raffika membantu membuat nasi goreng, karena tidak mau kalau Raffa terus yang membuatkan makanan.
Setelah membuat nasi goreng kini Raffika akan mendidihkan air untuk membuat susu.
Butuh 30 menit untuk Raffika bergelut dengan dunia perdapuran. Gadis itu membawa nasi goreng buatannya dan dua gelas susu coklat hangat.
Raffika menatap jam dinding, matanya membulat, sekarang sudah jam 06.05. Raffika bergegas masuk ke kamar, mengambil handuk dan baju sekolahnya. Ia harus mandi sebelum Raffa keluar kamar.
Tak lama Raffika keluar dari kamar mandi dengan baju sekolah yang dikenakannya. Gadis itu masuk ke kamar untuk mengeringkan rambut, setelahnya memoleskan sedikit lipbam pada bibirnya.
Raffika kembali keluar untuk membangunkan Raffa. Gadis itu menatap pintu yang masih tertutup rapat. Raffika mulai mengetuk pintu, belum ada sautan dari dalam. Dengan sabar Raffika memanggil Raffa.
"Pak?"
"Sebentar, " sahut Raffa dari dalam.
Tak lama Raffa keluar dengan setelan ala guru. Hari ini hari senin, dimana semua guru harus memakai seragam dinas yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raffika
Teen Fiction[[Follow dulu sebelum membaca]] Raffika Della Antonio, gadis berumur 17 tahun ini harus siap dinikahi oleh pria tampan yang umurnya jauh lebih tua darinya. Menikah karena sebuah perjanjian dari mendiang sang kakek membuat Raffika mau tak mau harus...