8. Sirter Complex?

120 22 0
                                    

#Sister Complex?

#Sister Complex?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

"Dia enggak Sister Complex kan?"

Tio terdiam. Matanya masih melihat interaksi kakak beradik itu. Detik berikutnya matanya menatap Nieva yang juga menatapnya. Kalau Ragil Sister Complex mana mungkin pria itu berpacaran dengan cewek lain bukan? Tapi, bisa saja Ragil mendekati wanita lain untuk melihat reaksi Raffika. Tapi, ia yakin Ragil bukan seperti itu.

Tio menggelengkan kepalany. "Enggak mungkin Ragil Sister Complex. Kalaupun bener, enggak mungkin'kan dia pacarin anak orang?"

"Dia punya pacar?" Nieva terkejut, gadis itu tidak tau kalau Ragil memiliki kekasih.

Tio mengangguk. "Satu bulan yang lalu baru putus."

"Kenapa?" tanta Nieva kepo.

"Selingkuh."

Mata Nieva membulat. "Ragil?"

"Ceweknya."

Nieva menghela napas lega, ia pikir Ragil yang selingkuh. Ia tau Ragil bukan type orang yang suka selingkuh, pria itu akan setia jika sudah menemukan wanita yang pas dihatinya.

"Itu mereka ngobrolin apa sih? Lama banget sumpah!" gerutu Vina, gadis itu sudah lelah menunggu di luar. "Mana ngantuk banget nih mata, " sambungnya.

"Terobos aja lah." karena sudah kesal Vina berjalan ke depan, ingin membuka pintu ruangan Raffika. Namun, sebelum gadis itu membuka pintu, tangannya lebih dulu di cekal oleh Reno.

"Jangan! Kita tunggu Ragil keluar dulu, baru masuk, " tegur Reno.

Vina memutar bola matanya malas, lalu menghela napas pelan. Matanya sudah sangat lengket dan ingin cepat-cepat tidur. Ia masuk bukan ingin menganggu mereka, Vina hanya ingin tiduran di sofa yang ada di dalam. Kan lumayan buat tiduran bentar. Itulah pikirnya.

Vina menguap, melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Pukul 01:30 malam, ini sudat larut malam. Besok juga ia harus sekolah. Lagi-lagi Vina hanya bisa menghela napas pelan, mata gadis itu sudah memerah karena menahan kantuk.

Reno tak tega melihatnya, pria itu menggiring tangan Vina membuat sang empu terkejut bukan main. Reno mendudukan Vina dilantai yang dingin itu, menggiring kepala gadis itu untuk bersandar di bahunya. Vina tak menolak, gadis itu justru langsung memejamkan matanya, karena kantuk itu sudah sampai ujung mata.

RaffikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang