7💟

559 63 3
                                    

"Channie, apa persiapannya sudah selesai semuanya?" Tanya jaemin yang sedang melihat hal apa saja yang ia rasa kurang

"Aku rasa semua sudah selesai. Kau jadi membeli bunga mawar merahnya?" Tanya haechan kembali

"Tentu saja, semua berkatmu bukan. Kau tau renjun sangat iri saat kau menerima 100 bunga mawar merah dari kekasihmu, kemarin dia merengek menginginkan hal yang sama. Aku akan membuat kejutan untuknya" semirk jaemin memandangi haechan

"Dia bukan kekasihku jaemin. Kau tau itu kan? Dan sekarang waktunya kau untuk mengambil bunga mawarnya. Pergi sana" suruh haechan sambil mendorong pelan jaemin

"Baiklah, Kau sembunyi saja di sebelah sana. Aku akan pergi kesebrang jalan. Sebentar lagi renjun pasti datang" pamit jaemin

Di sebrang jalan taman jaemin mengambil pesanan 100 tangkai mawar merahnya. Saat ingin kembali ke taman dia melihat sang pujaan hati disebrang jalan sedang melambaikan tangan sambil tersenyum lebar.

"Jaemin~a...." teriak renjun disebrang sana

Jaemin hanya membalasnya dengan senyum lebarnya hingga gigi rapi pemuda tampan itu terlihat. Sambil menunggu rambu jalan kaki berwarna hijau jaemin mengambil telephone genggamnya.

"Berhenti disitu dan tunggu sang pangeran ini membawakan 100 tangkai bunga mawar merah yang cantik untuk diberikan kepada tuan putri yang cantik juga"

"Baiklah. Tuan putrimu akan menunggu pangeran datang" balas kekeh renjun disebrang jalan

"Renjunie, kau sangat cantik sekali"
Goda jaemin sambil melihat sang kekasih dan melangkahkan kakinya saat rambu jalan berwarna hijau

Tanpa mereka sadari sebuah mobil mewah berwarna putih melaju dengan kencang kehilangan kendali.

Braaaakkkkkkkkkk.......

Seorang gadis cantik melihat hal tersebut langsung menjatuhkan telephone genggamnya dan berlari kencang mengahampiri kekasihnya.

"Jaemin~a.....tidak...tidak...jaemin~a...."

Terlihat seorang pemuda tampan terpental jauh saat kecelakaan terjadi. Saat renjun tiba didekat jaemin gadis itu langsung menangis kencang berusaha membuat jaemin tak menutup kedua matanya.

"Jaemin hiks...hiks...buka hiks...matamu. jebal hiks...buka...hiks...matamu...hiks."

"Injunnie, se..la..mat..ha..ri 100 ja..di.. ki..ta.." ucap jaemin dengan lemah

"Andwae, jangan bicara apapun dan tetap buka matamu"

"Kau..sa..ngat..can..tik..in..junnie...
Sa..rang...hae.." ucap jaemin dengan senyum lebarnya sebelum menutup kedua matanya

"Tidak jaemin~a buka matamu jaemin. Choi jaemin buka matamu, ku bilang buka matamu, jaemin~a" ucap renjun dengan tangis yang sudah tak dapat dia tahan lagi

"Seseorang tolong, tolong panggilkan ambulance secepatnya. Tolong kekasihku" teriak renjun panik kepada seseorang

Disatu sisi lain, seorang pria tampan turun dari mobil mewah tersebut membantu putra kesayanganya keluar. Pria tampan itu membawa putranya ke neo hospital terlebih dahulu. Sedangkan disebrang sana pemuda tampan berlumuran darah disekujur wajahnya sekarang berada diambulance menjuru rumah sakit yang sama.

"Hyuk, tolong cepat kau datang ke neo hospital sekarang. Aku butuh bantuanmu" putus telfon pria tampan itu

Tak berselang lama tibalah jaemin di unit gawat darurat didampingi sang kekasihnya, park renjun. Tak hentinya renjun merapalkan beberapa kalimat untuk mendoakan kekasihnya agar tidak terjadi hal yang lebih buruk.

Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang