19💟

439 48 7
                                    

Kringg...Kringg...Kringg....
Suara telfon genggam seseorang berbunyi mengganggu tidurnya di pagi hari.

"Yeoboseo"

"Yakkk Ooh Taeyong, apa kau tidak bekerja hari ini? Kau tak lihat sekarang jam berapa?" Teriak doyoung disebrang telfon

Setelah mendengar suara terikan doyoung, taeyong langsung membuka mata cantiknya. Dia kaget melihat sekeliling yang terasa begitu asing. Lebih kaget lagi disebelah tempat tidurnya ada seorang laki-laki yang tampan.

"Taeyong~ahh, Ooh Taeyong. Apa kau dengar aku?"

"Ah ne, doyoung~ie mianhe. Aku sedang tidak enak badan, bisakah kau ijin kan pada appa ku bahwa hari ini aku tidak masuk?" Bohongnya

"Kau sakit apa? Kenapa tak kau katakan sendiri kepada appamu?" Curiga doyoung

"Aku sekarang ada di apart jadi belum sempat memberi tahu appa ku. Mianhe bisakah kau membatuku?" Ucapnya memohon

"Baiklah, akan aku sampaikan. Cepatlah sembuh nanti setelah selesai bekerja aku akan mampir ke apart menjengukmu"

"Ne arraseo. Mianhe" tutup taeyong

Taeyong mencoba bangun untuk melihat seseorang yang berada disampingnya, namun dia merasa sedikit kesakitan terutama dibagian bawah. Dia membuka selimut, begitu terkejutnya taeyong tanpa menggunakan kain sehelai pun.

Dengan sekuat tenaga, akhirnya dia bangkit dari ranjang tersebut mendekati pria disampingnya.

"Dokter jaehyun? Bagaimana bisa? Apa yang kami lakukan semalam?" Batin taeyong

Saat taeyong berbalik ingin membersihkan diri, jaehyun membuka kedua matanya.

"Kau sudah bangun"

"Ya, mianhe. Bagaimana kita bisa disini? Apa aku membuat suatu kesalahan?" Tanya taeyong yang tidak menyadarinya

"Kau bersihkan diri dulu, setelahnya mari kita bicara" jawab jaehyun

Setelah mereka berdua membersihkan diri masing-masing, jaehyun menceritakan semua hal kepada taeyong tentang kejadian malam ini. Taeyong sangat terkejut, disatu sisi dia merasa bersalah kepada kedua orang tuanya karena perbuatan buruknya disisi lain dia sedikit bahagia karena pria yang mengambil mahkotanya adalah jaehyun sang pujaan hatinya.

"Mianhe suster taeyong, aku benar-benar merasa bersalah padamu tentang kejadian ini" ucap jaehyun merasa bersalah

"Aku akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu hal padamu. Tapi bisakah kita merahasiakan ini semua?"

"Wae? Kenapa kita harus merahasiakan ini? Bukankah ini kesalahan kita berdua?" Tanya taeyong penasaran

"Ya aku tau ini semua kesalahan kita berdua. Tapi aku tak ingin jika winwin tau, dia akan sangat kecewa padaku" mohon jaehyun

Setelah mendengar ucapan jaehyun, taeyong merasa sedih. Mereka baru saja menyelesaikan kegiatan panas semalam, namun masih saja jaehyun memikirkan winwin.

Taeyong tahu betul bagaimana perasaan jaehyun terhadap winwin. Dia merasa iri dengan winwin karena dengan mudahnya mendapatkan perhatian dan kasih sayang jaehyun. Meskipun begitu taeyong tak pernah membenci winwin. Hubungan taeyong dan winwin juga baik layaknya sahabat sama seperti hubungan jaehyun dan winwin.

"Baiklah jika itu keinginanmu"pasrah taeyong

"Kalau begitu saya pamit pergi dulu"

"Akan aku antar kau pulang" ajak jaehyun

"Tidak perlu, aku bisa pulang sendiri. Lebih baik kau segera pergi ke rumah sakit. Aku tau kau ada jadwal operasi siang ini" tolak taeyong

Taeyong menangisi nasibnya selama perjalanan pulangnya ke apart. Sampai di apartemen dia terkejut melihat jhonny dan ten berada disitu. Jaehyun mengatakan bahwa mereka sama-sama menginap di bar semalam. Lalu bagaimana bisa mereka berdua sedang berada di apartemen, tepatnya berada dikamar sang adik kembarnya.

Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang