10💟

574 61 2
                                    

Semua orang yang berada di kantin saling memandangi dua anak adam dan hawa yang sedang bertengkar hebat.

"Menurut gue ini jauh lebih impas" ucap renjun langsung pergi meninggalkan kantin diikuti oleh sang sahabat dari belakang

Siyeon yang melihat jeno diperlakukan seperti itu diam-diam dia mengepalkan tangannya dan berjalan mendekati sang kekasih.

"Jeno, loe gak papa kan?" Sambil membantu membersihkan bajunya yang basah

"Lepas, gak usah pegang gue"

"Liat aja gue gak akan diem aja dengan perlakuan loe ke gue, park renjun" batin jeno

Setelah peristiwa yang terjadi di kantin beberapa waktu yang lalu semua orang tau perseteruan seorang primadona di sekolah antara lee jeno & park renjun. Saat mereka bertemu mereka akan selalu membuat masalah. Entah masalah kecil atau besar mereka selalu akan dihukum bersama. Hingga beberapa kali renjun ditegur oleh beberapa guru mengingat dia merupakan salah satu murid yang berprestasi dan sering ikut lomba olimpiade sehingga dia dilarang membuat catatan buruknya selama disekolah.

Hingga puncaknya beredar sebuah berita di mading sekolah yang mengatakan bahwa park renjun adalah seorang pembunuh, bahkan yang dia bunuh adalah kekasihnya sendiri. Berita itu tersebar luas hingga ke telinga sang adik kesayangannya choi jisung.
Setelah mendengar hal tersebut jisung langsung dilarikan ke rumah sakit, hal itu membuat renjun menjadi gelisah seperti apa yang dulu dia takutkan akhirnya terjadi.

Renjun tak tahu siapa orang yang membocorkan berita hal tersebut. Sebenarnya dia sama sekali tak peduli tentang hal itu, yang ia takutkan adalah bagaimana jika jisung tak ingin bertemu dengannya lagi. Bahkan haechan saja yang notabennya sering berantem dengan jisung, dia juga tak berani berkata apapun.

"Jisungie, apa noona boleh masuk?" Tanya renjun pelan. Dan jisung hanya diam saja tak menjawab bahkan tak mengalihkan pandangannya

"Apa kau ingin makan buah apel ini? Biar noona bantu kupaskan ne"
Selesai renjun mengupas buah apelnya jisung dengan sengaja membuangnya.

Dengan perlakuan jisung yang seperti itu padanya membuat hatinya sakit. Dia menahan air matanya agar tak jatuh di depan jisung.

"Pergi dari sini, aku tak ingin melihatmu". Ucap dingin jisung kepada renjun

"Jisung dengarkan noona dulu, noona ingin bicara denganmu"

"Apa kau tak dengar? Aku bilang pergi dari sini dan jangan kembali lagi" dengan nada yang agak tinggi

Mendengar jisung berteriak, haechan yang berada diluar kamar jisung langsung masuk dan mengajak renjun keluar.

"Haechannie, bagaimana ini? Hiks Hiks Hiks jisung tak mau melihatku lagi, aku harus bagaimana channie" lirih renjun dengan tangis yang dia pendam sejak tadi

"Sudahlah kita biarkan dia sendiri dulu, dia mungkin masih syok dengan berita itu. Kita kasih dia waktu sebentar dulu, ne. Nanti aku akan coba berbicara dengan jisung pelan-pelan" hibur haechan dengan memeluk sang sahabat

Karena lelah menangis akhirnya renjun tertidur pulas dipangkuan sang sahabat. Karena merasa lelah juga akhirnya haechan menelfon winwin, kakak renjun.

"Hallo, unnie kami ada dirumah sakit sekarang, renjun sedang tertidur karena kelelahan menangisi jisung. Bisa unnie datang kesini? Tempat jisung biasa dirawat"

Tak berselang lama sang kakak datang beserta ibu-ibu yang mengkhawatirkan anak mereka. Haechan menceritakan semua hal yang terjadi akhir-akhir ini dengan renjun dan hubungannya dengan jisung. Mereka semua memaklumi karena tau bahwa hal ini pasti akan terjadi mengingat jisung adalah adik kesayangan dari mereka berdua.

Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang