Sehari sebelum keberangkatan jeno, renjun memaksa jeno untuk tetap berada disampingnya. Setelah selesai melakukan adegan panas di resto milik ayah mark, jeno mengajak renjun ke apartemen miliknya. Jeno juga sudah memberitahu irene tentang hal itu. Sedangkan renjun berbohong kepada kedua orang tuanya bahwa dia sedang menginap di rumah haechan.
Mereka berdua sampai di apartemen milik jeno.
Tidak berhenti disana, mereka berdua melanjutkan penyatuan mereka hingga dini hari. Jeno sangat senang bisa menghabiskan waktu bersama renjun, wanita yang sangat dia cintai. Jeno juga memeluk erat tubuh ramping renjun.
"Jeno, berhenti. Aku sudah lelah"
Meski mereka sudah melakukan beberapa ronde, jeno tak berhenti disitu. Dirinya sibuk membuat mahakarya di tubuh mulus renjun. Renjun sangat kelelahan, dirinya bahkan tak mampu untuk berdiri saat ini.
"Jen....."
"Arraseo.
Injuniee, apa kau bahagia bersama ku?"
Kedua mata cantik renjun masih tertutup rapat. Jeno tak henti-hentinya memandang wajah cantik kekasihnya. Renjun juga membiarkan jeno melakukan apapun yang dia inginkan. Asal tak membuat dirinya marah.
"Berhenti bertanya omong kosong seperti itu. Lebih baik kita tidur, besok kau akan pergi pagi sekali."
"Apa kau akan ikut mengantarku?"
"Tidak, aku akan menemani yangie".
Jeno sedikit kecewa dengan jawaban renjun. Meski saat ini mereka sudah melakukan hal itu, tak membuat renjun menjadi miliknya seutuhnya. Renjun mengintip ekspresi wajah jeno, dia tahu bahwa jeno sangat kecewa. Tapi dirinya juga tak bisa mengatakan apapun. Renjun tak ingin memberi harapan palsu padanya.
"Jangan cemberut seperti itu, aku akan membiarkanmu melakukan apapun sampai besok pagi. Jadi lakukan saja".
"Baiklah, bagaimana kalau kita mulai lagi? Aku rasa kau sudah cukup beristirahatnya".
Renjun terkekeh, hormon jeno memang sangat berlebihan. Mereka bahkan sudah melakukan beberapa ronde, tapi jeno masih saja menginginkannya. Karena sudah berjanji, renjun pun pasrah dengan apa yang dilakukan jeno padanya.
Keesokan harinya, jeno dan renjun sudah kembali ke rumah masing-masing. Sebelum jeno pergi, renjun memberikan sebuah jam tangan yang sengaja dia beli untuk jeno. Sedangkan jeno, dia memberikan sebuah cincin yang memang sempat ingin dia berikan kepada renjun.
"Hati-hati dijalan, kau harus sembuh. Dan kau juga harus bahagia jeno lee."
Jeno mengangguk lucu, dimata renjun terlihat sangat menggemaskan. Dirinya ingin sekali mengarungi jeno di kantongnya.
"Injunie, aku ingin kau menungguku. Dan ingatlah satu hal, meski di dunia ini tidak ada yang menyukaimu. Pikirkan lah aku, aku akan selalu bersama mu, mencintaimu hingga akhir waktuku.
Park renjun, saranghae".
Jeno memeluk serta mencium bibir renjun yang membuatnya candu. Renjun tak menanggapi apapun ucapan jeno. Dia hanya tersenyum lebar tanpa sepatah kata pun. Renjun pun pergi meninggalkan jeno terlebih dahulu.
*
*
****Semua orang menanti yangyang dengan penasaran. Setelah menjalani operasi selama 3 jam, yangyang sedari tadi masih terlelap karena efek samping anastesinya.
Satu jam berlalu, yangyang sudah bangun. Dikamarnya hanya tinggal taeil dan juga mark saja. ChenJi pamit pulang karena mereka ada jadwal les bersama.
Dokter datang berkunjung, mata yangyang masih di perban dengan rapi. Dokter mengatakn operasinya berjalan lancar. Besok sore, jadwal yangyang membuka kedua matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You
FanfictionPark Renjun adalah gadis cantik yang ceria, pintar dan sangat disukai banyak orang di sekolahnya selama berada di Neo Junior High School. Namun selama di Neo Senior High School ia berubah menjadi 180° kebalikannya, kasar, pendiam, cuek, tidak peduli...