51💟

527 50 3
                                    

Suasana gembira sedang terjadi di sebuah taman kecil milik keluarga byun. Sang pelaku moodboster tentu saja seorang byun haechan. Dengan tingkah laku konyolnya bisa membuat semua orang tertawa berbahak-bahak.

"Yakk!! Gendut, hentikan! Kau membuat perutku sakit". Keluh renjun yang tak berhenti tertawa sejak tadi.

"Mwo? Apa kau bilang? Gendut?"

"Apa mulutmu lupa tak dicuci?"

"Kau memang lebih gemuk dari sebelumnya, bahkan kau juga yang paling hitam diantara kita". Cela jeno yang ikut menggoda haechan.

"Yakk!!! Kemari!!! Akan ku pukul pantat kalian!!!". Teriak haechan yang berlari mengejar renjun dan jeno yang tertatih.

"Hahahaha haechan noona sangat lucu sekali". Ucap jisung yang ikut tertawa

"Aduh perutku sakit sekali karena terlalu banyak tertawa". Keluh winter yang melihat kelakuan ajaib sang kakak

"Mark oppa pasti orang yang sangat sabar bisa menghadapi orang seperti haechan eonni". Celetuk chenle yang menghibur mark.

"Ini belum seberapa, jika ada doyoung eonni akan menjadi lebih gila". Ungkap winter

"Meski seperti itu, dia masih saja terlihat cantik dan menggemaskan."

"Aku semakin menyukainya". Balas mark sambil tersenyum lebar melihat tingkah lucu haechan.

"Dasar Buciinnnn!!!" Teriak chenle, winter dan jisung bersamaan.

Kembali ke kamar cukup besar milik haechan. Yangyang baru saja mendengar pernyataan jaemin kepadanya. Ia benar-benar terkejut dan tak tahu harus berkata apa lagi. Sudah jelas jaemin adalah tunangan renjun, kenapa sekarang dia berani mengatakan perasaannya pada yangyang.

"Aku anggap kau tak pernah mengatakan hal itu".

"Aku serius, aku menyukaimu."

"Apa kau gila?" Jawab yangyang yang langsung duduk menghadap ke jaemin.

"Ya mungkin aku gila karena mu. Aku baru sadar selama ini aku nyaman berada di dekatmu. Dan itu bukan karena sebagai sahabat atau sepupu renjun saja.

Aku benar-benar mencintaimu, yangie.

Sejak pertama kali kita bertemu, aku sudah jatuh cinta padamu. Maaf aku baru mengatakannya sekarang".

"Kau salah jaem, kau hanya mencintai renjun. Dan selamanya akan mencintainya".

"Apa kau pikir aku sedang bercanda?"

"Ya kau hanya salah menilai perasaanmu padaku, jaem".

"Tidak, Aku benar-benar menyukaimu kim yangyang.

Aku tak pernah bercanda tentang perasaanku. Aku akan segera memberitahu renjun tentang hal ini."

"Apa kau sudah gila?

Tidak jaem, aku mohon jangan beritahu renjun tentang hal ini. Aku tak mau menyakiti hatinya." Ucap yangyang memohon kepada jaemin sambil menangis.

"Lalu bagaimana dengan perasaanku?

Bagaimana dengan perasaanmu? Perasaan jeno? Apa kau hanya memikirkan perasaan renjun saja?"

Yangyang diam, dia sangat tahu soal hubungan percintaan yang rumit antara mereka. Tapi ia tak ingin melihat renjun terluka sedikitpun. Yangyang sangat menyayangi renjun sepenuh hatinya.

"Aku tahu, haechan sudah memberitahumu tentang hubungan jeno dan renjun, benarkan? Apa kau pikir aku tak tahu jika renjun juga mencintai jeno?"

"Tapi renjun sudah memutuskan hubungannya dengan jeno dan lebih memilihmu sekarang. Kau juga harus melakukan hal yang sama, jaem".

"Apa kau yakin renjun bahagia dengan pilihan itu? Hati renjun sekarang sudah bukan milikku lagi, yangie. Begitu juga dengan hatiku, dia bukan lagi yang memenuhi hati dan pikiranku saat ini".

"Hati dan pikiranku sekarang hanya penuh dengan dirimu. Percayalah"

Jaemin memeluk yangyang. Dan baru kali ini yangyang tak menolak pelukan hangat choi jaemin.

"Aku tak mau membuat renjun kecewa dan sedih jaemin~ah hiks. Aku juga sangat menyayanginya hiks". Balas yangyang yang sudah menangis dipundak lebar jaemin.

"Ssttttt jangan menangis yangie. Hatiku sakit setiap kali melihatmu menangis seperti ini. Aku juga sangat menyayanginya seperti aku menyayangi haechan. Aku akan mencari waktu yang pas untuk memberi tahu renjun semua ini."

"Aku juga akan segera berbicara pada baba dan juga appa mu".

Yangyang yang mendengar ucapan jaemin pun akhirnya luluh juga. Ia sudah tak tahan harus berpura-pura lagi dihadapan jaemin. Sejujurnya ia sangat mencintai jaemin dan merindukannya disisinya.

Haechan dan mark sengaja mendengar pembicaraan antara yangyang dan jaemin. Haechan juga ikut menangis mendengar perasaan yangyang selama ini. Mark yang melihat sang kekasih seperti itu pun juga memeluk erat haechan.

"Pudu, jangan menangis. Kau sudah melakukan hal yang terbaik untuk kisah cinta mereka."

"Aku tak tahu jika yangyang sangat menderita selama ini. Dia terlalu menyayangi kami melebihi dirinya sendiri hiks. Aku sangat bangga padanya hiks".

"Ssttttt jangan menangis mereka akan mendengar kita. Lebih baik kita turun sekarang sebelum anak-anak mengetahuinya." Ajak mark kembali ke bawah menyusul renjun, jeno, jisung, winter dan chenle ditaman.

"Masalah yangyang dan jaemin sudah hampir selesai, sekarang tinggal masalah jeno dan renjun. Aku akan membuat kalian kembali bersama" batin haechan sebelum menuruni tangga di rumahnya

Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang