Saat ini diruangan taeil, hanya ada dia dan winwin saja. Jaehyun pergi karena ada jadwal operasi. Taeil menceritakan kondisi yangyang saat ini dan memintanya tak memberitahu renjun dan keluarganya. Tidak semua, taeil tidak menceritakan hubungan yangyang dan jaemin.
"Jadi selama ini kau belajar mati-matian karena ingin menyembuhkan penyakit yangyang? Kenapa tak memberitahu kami? Setidaknya beritahu aku saja. Aku pasti akan membantumu"
"Yangyang yang tak ingin membuat kalian khawatir, itu sebabnya selama ini dia berbohong mengenai kehidupannya di amerika"
"Saat ini yang dia khawatirkan adalah bagaimana jika renjun dan haechan tahu bahwa dia tak bisa melihat mereka lagi. Pasti hal itu akan membuat mereka sedih"
"Tentu saja mereka akan sangat sedih. Kau tahu sendiri bagaimana hubungan persahabatan mereka. Bolehkan aku menemui yangyang? Aku sangat merindukannya dan aku akan mencoba berbicara padanya."
"Aku tak bisa memberitahumu dimana kami tinggal tapi aku akan memberitahu toko tempat yangyang membuka usaha kecilnya"
"Baiklah itu tak masalah, aku akan kesana setelah selesai bekerja"
****
Jaemin benar-benar menepati janji nya bahwa dia akan selalu berada di sisi renjun. Beberapa hari ini setelah pulang sekolah renjun selalu menghabiskan waktunya dengan jaemin. Hingga kadang membuat jeno menjadi curiga dan berburuk sangka.Renjun tak mengatakan bahwa jaemin, kekasihnya dahulu sudah kembali. Haechan juga belum mengetahui hal tersebut. Bukan renjun tak ingin memberi tahu haechan, namun akhir-akhir ini dia sedang ada sedikit masalah dengan hatinya. Renjun akan memberi tahu jeno dan haechan disaat waktu yang tepat.
"Jaemin~ah bagaimana kau bisa tahu taman ini?"
Jaemin membawa renjun ke taman tempat terakhir mereka bertemu. Jaemin sudah tahu dari jisung dan keluarganya bahwa sejak kecelakaan jaemin, renjun memiliki trauma yang besar. Itu sebabnya dia perlahan mencoba membantu renjun untuk melawan traumanya.
"Hmmm, jisung yang memberi tahu tempat ini. Renjunie jangan takut, aku membawa mu kesini karena ingin menunjukkan bahwa aku sekarang baik-baik saja. Dan ini semua bukan salahmu" ucap jaemin memegang kedua tangan renjun yang gemetar
"Mulai sekarang kau tak perlu takut dan merasa bersalah padaku. Aku baik-baik saja dan tak akan pernah meninggalkanmu lagi. Aku berjanji."
Tak terasa air mata renjun mulai membasahi pipi cabinya. Renjun tentu masih sangat ingat dengan jelas bagaimana senyum manis jaemin terakhir kali, seratus mawar merah, bagaimana jaemin terluka, semua masih renjun ingat sampai sekarang.
"Hiks jaemin~ah mianhe hiks mianhe"
"Ssttttt sudah jangan menangis, ini bukan salahmu injunie. Kau bahkan sudah menyelamatkan ku saat itu. Jika bukan karena mu yang membawaku ke rumah sakit mungkin aku benar-benar meninggalkanmu saat itu juga" ucap jaemin memeluk renjun hangat.
"Hiks jaemin~ah hiks. Terima kasih kau masih mau berada disini"
Setelah berhenti menangis renjun merengek pada jaemin untuk membelikannya ice cream. Jaemin yang masih sedikit ingat bahwa renjun menyukai rasa vanila pun menuruti permintaannya. Mereka menghabiskan waktu hingga malam hari.
Keesokan harinya disekolah, jeno yang merasa renjun akhir-akhir ini tak memiliki waktu untuknya mendatangi kelas renjun dengan penuh rasa curiga. "Bisa kita bicara sebentar di luar?"
"Kenapa tak disini saja, sebentar lagi kelas akan mulai jen"
"Hanya lima menit saja". Ucap jeno menarik salah satu tangan renjun. Dalam hati renjun tahu betul apa yang akan jeno katakan. Dia mengikuti langkah kaki jeno yang sangat cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You
FanfictionPark Renjun adalah gadis cantik yang ceria, pintar dan sangat disukai banyak orang di sekolahnya selama berada di Neo Junior High School. Namun selama di Neo Senior High School ia berubah menjadi 180° kebalikannya, kasar, pendiam, cuek, tidak peduli...