Malam ini adalah ulang tahun doyoung. Kediaman keluarga byun sedang membuat pesta kecil-kecilan untuk merayakan kelahiran putri sulung mereka yang dihadiri oleh keluarga dan sahabat dekat. Pesta itu diadakan di taman kecil milik keluarga byun.
"Happy birthday to you"
"Happy birthday to you"
"Happy birthday Happy birthday...."
"Happy birthday Doyoungie...."
"Saengiel Chuckae unnie"
"Saengiel chuckae unnie"
Ucap haechan - winter bergantian memeluk dan mengecup kedua pipi doyoung.
"Selamat ulang tahun sayang, semoga tahun ini kau segera mendapatkan pria yang tepat untukmu." Ucap baekhyun memberikan doa yang tulus kepada putri sulungnya
"Terima kasih pipi."
"Selamat bertambah tua sayangku, mimi berharap kau selalu sehat dan semua keinginanmu segera tercapai". Ucap taeyeon dengan tulus mencium kedua pipi sang anak.
"Gumawo mimi. Doyoung sayang kalian semua".
Satu persatu sahabat doyoung hadir memberikan ucapan selamat kepadanya. Bahkan taeyong hadir bersama keluarga kecilnya dengan membawa sungchan bersamanya. Tentu saja jaehyun ikut mereka juga. Mana boleh jaehyun membiarkan taeyong pergi sendirian bersama sang buah hatinya.
"Selamat ulang tahun noona, mark harap noona segera menikah. Agar aku bisa segera melamar haechan". Goda mark sambil memberikan sebuah hadiah yang lumayan besar.
"Yakk!!! Dasar kamu! Tapi terima kasih sudah meluangkan waktumu kemari." Balas doyoung mode baik hati karena sedang ulang tahun
"Unnie, selamat ulang tahun".
"Doyoung~ie, selamat ulang tahun ya"
"Selamat ulang tahun".
Ucap renjun, winwin dan yuta yang juga datang ikut merayakan ulang tahun putri sulung keluarga byun itu. Renjun tak datang bersama dengan jaemin karena sedang ada acara keluarga sendiri.
"Kau itu sudah tua, kenapa ulang tahun di rayakan dengan meriah seperti ini". Bisik ten kepada doyoung
"Kau pikir aku tak malu? Ini semua keinginan mimi tae. Kau kan tahu jika aku menolak, ia akan marah".
Ten yang membayangkan bagaimana seorang byun taeyeon marah, takut sendiri. Meski terlihat imut, tapi jika mimi taeyeon marah ia akan sangat menakutkan.
"Kau benar, lebih baik turuti saja agar singa itu tak marah. Ngomong-ngomong selamat ulang tahu ya. Semoga lo gak jomblo lagi tahun ini".
"Berisik amat, lu. Tapi terima kasih sudah mau mendoakan gue".
Mereka semua menikmati pesta kecil yang diadakan oleh keluarga byun. Mereka bahkan asyik bermain, bernyanyi bahkan melempar canda satu sama lain.
"Maaf, kami terlambat ya?". Ucap seorang pria tampan bersama seorang gadis cantik yang baru saja datang.
"Tidak kok, kemarilah."
"Unnie, selamat ulang tahun. Maaf yangyang terlambat datang karena bingung mau memberikan kado apa yang terbaik untuk unnie".
"Yaaa! kenapa repot-repot, kau bisa datang kesini saja unnie sudah bersyukur."
"Kemarilah duduk bersama renjun dan haechan". Ajak doyoung menggandeng tangan yangyang untuk membantunya berjalan.
"Selamat ulang tahun". Ucap pria tampan itu dengan memberikan kado yang kecil untuk doyoung.
"Terima kasih dokter taeil. Anda sudah repot-repot datang kemari padahal anda sangat sibuk akhir-akhir ini".
"Tidak apa-apa, aku tak sibuk kok. Oh iya kau tak perlu bersikap formal padaku. Kau bisa memanggil ku taeil saat kita sedang tak bekerja, seperti ini".
"Baiklah, taeil~sii. Silahkan duduk dan nikmati pesta kecil yang kami buat".
"Terima kasih, doyoungie. Sekali lagi selamat ulang tahun".
Doyoung cepat-cepat pergi dari hadapan taeil. Ia merasa jantungnya berdebar sangat cepat, seperti rasanya ingin keluar. Ia mencoba menetralkan detak jantungnya dengan bernyanyi bersama para sahabat yang hadir.
Diam-diam baekhyun dan taeyeon melihat bagaimana lucunya interaksi antara sang anak dengan dokter taeil. Mereka melihat wajah doyoung yang sangat merah seperti tomat yang siap di panen.
"Apakah sebentar lagi kita akan punya menantu?". Bisik baekhyun kepada sang istri.
"Aku rasa sih yes". Balas sang istri
"Aku juga setuju dengan dia. Taeil sangat tampan, dia bahkan salah satu dokter yang banyak digemari pasien. Aku rasa dia sangat cocok untuk uri doyoungie". Imbuhnya
"Ya terlebih juga, dia masih keponakan kai. Dia pasti memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi."
Mereka berdua tak henti-hentinya memperhatikan dua sejoli yang sedang diam-diam mencuri pandang satu sama lain. Sesekali baekhyun dan taeyeon juga tertawa saking lucunya.
"Ren, jaemin mana? Tumben gak ikut?" Tanya haechan yang penasaran
"Oh dia lagi pergi bersama keluarganya. Mungkin lusa baru pulang."
"Kemana?"
"Jaemin bilangnya sih ke villa yang dekat rumah neneknya".
"Oh ya Mark, lo masih ada kenalan temen yang ada di amerika gak?" Lanjutnya
Mark sedikit heran, tumben sekali renjun menanyakan hal seperti itu. "Masih kok, kenapa ren?"
"Bisa bantuin gue gak? Gue yakin haechan sudah cerita banyak tentang jaemin ke lo. Gue cuma minta tolong buat cari seseorang."
"Siapa?"
"Orang yang bantuin jaemin selama di amerika. Haechan bilang lo bisa bantuin gue".
Yangyang terkejut mendengar permintaan renjun kepada mark. Ia sedikit panik, bagaimana jika rahasia yang selama ini yangyang sembunyikan akan terbongkar.
"Tumben gak minta tolong yangyang?"
"Hei kan lo yang lebih lama tinggal di sana, mark. Lagian juga gue disana untuk berobat saja". Sela yangyang mencoba untuk tak gelisah.
"Hmmm okay, gue bakal bantu. Siapa namanya?"
"Namanya jenny, seusia dengan kita. Nih alamat rumahnya yang ada disana." Balas renjun menyodorkan sebuah kertas berisikan sebuah alamat rumah. Yangyang semakin terlihat gelisah. Apa yang ia takutkan benar terjadi.
Mark langsung mengambil kertas tersebut. "Okay, tunggu aja kabar dari gue".
"Thanks ya mark".
Haechan yang melihat ada perubahan ekspresi pada yangyang pun mencoba bertanya. "Yangie, are you okay?"
"Ne? I'am okkay".
"Kajja kita bernyanyi saja. Aku sudah lama tak mendengar suara indah mu". Suruh yangyang kepada haechan agar suasana tak terlihat ada yang berbeda.
"Baiklah, aku akan bernyanyi lagu kesukaanmu"
Yangyang sangat bersyukur haechan dengan mudah untuk dibujuk. Haechan pun tak menolak dengan permintaan sang sahabat. Ia langsung mengambil mic untuk bernyanyi beberapa lagu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You
FanfictionPark Renjun adalah gadis cantik yang ceria, pintar dan sangat disukai banyak orang di sekolahnya selama berada di Neo Junior High School. Namun selama di Neo Senior High School ia berubah menjadi 180° kebalikannya, kasar, pendiam, cuek, tidak peduli...