14💟

507 61 2
                                    

Hari minggu yang cerah sangat asyik kita gunakan untuk jalan-jalan pagi. Hal itu tak berlaku untuk seorang byun haechan, baginya hari minggu waktunya dia sepanjang hari untuk tidur diranjang kesayangannya. Namun sepertinya tak berlaku untuk minggu ini, dia lupa bahwa kamar yang dia gunakan saat ini bukan miliknya.

"Channie, ayo bangun" teriak renjun menarik selimut haechan

"Ya lima menit lagi"

"Ayo bangun sekarang"

"Hmmmm"

"Baiklah, kalau loe gak bangun sekarang gue bakal kirim foto aib loe ke kyungsoo samchon biar anaknya nanti ilfiel sama loe" ancam renjun.

Mendengar itu tanpa berfikir haechan langsung bangun dari tidurnya. Semalam haechan sudah memutuskan bahwa dia akan menerima perjodohannya, dia akan merelakan perasaannya pada mark. Haechan mengatakan yang sejujurnya pada renjun bahwa kemungkinan mark lah yang memberitahu jeno tentang berita itu, yang membuat haechan jadi kehilangan respect padanya.

Sebenarnya renjun sudah meyakinkan haechan untuk tak memikirkan masalahnya, renjun juga tau betapa sahabatnya ini sangat menyukai mark sejak pertama kali bertemu. Bukan haechan namanya kalau dia tak keras kepala, jadi mulai sekarang dia akan menerima perjodohan itu siapapun orangnya. Saat mereka membuka pintu rumah, mereka dikejutkan dengan seorang wanita yang sangat cantik berdiri di depan pintu rumahnya. Saking cantiknya menatap kagum, mereka berdua diam saja tak mampu berucap.

"Hallo, apa benar ini rumah park renjun?" Tanya wanita cantik itu dan hanya menerima anggukan kepala dari sang pemilik rumah

"Maaf sebelumnya. Perkenalkan saya irene lee, eomma lee jeno"

Setelah irene memperkenalkan dirinya, dua gadis yang sebelumnya memandang kagum kecantikannya langsung mencoba bersikap biasa dan mempersilahkan wanita tersebut untuk masuk kedalam rumah.

"Tolong maafkanlah anakku" irene meminta maaf tulus dengan membungkkukan badannya

"Saya tau, kesalahan anak saya sangat fatal bagi nak renjun dan keluarga. Semua ini adalah kesalahan saya dalam mendidik jeno menjadi seperti ini. Dengan kelapangan dada nak renjun sekali lagi tolong maafkan jeno" ucap irene dengan isak tangisnya

"Saya tau betul nak renjun pasti sangat menderita tentang berita tersebut bukan hanya nak renjun saja tetapi jeno juga sangat menderita. Dia sama sekali tak makan dengan benar, selalu dipanggil kepala sekolah karena sering melakukan kesalahan bahkan dia tak pernah tidur nyenyak memikirkan bagaimana caranya agar nak renjun memaafkannya. Sebagai seorang eomma tentu saja melihat anakku satu-satunya mengalami hal seperti itu membuatku juga sama menderitanya"

"Saya memang tak tau malu mengatakannya, tapi tolong kali ini maafkan jeno"

Setelah mendengar semua cerita dari orang yang lebih tua darinya, tentu saja membuat renjun tak enak hati. Renjun membayangkan jika dia diposisi jeno apakah bunda kesayangannya akan menjatuhkan harga dirinya didepan seorang gadis belia seperti ini. Renjun sangat terharu atas perlakuan irene padanya.

"Anda tak perlu seperti ini, nyonya. Anda tak perlu mempermalukan diri seperti ini, saya tau anda adalah orang yang terhormat. Jika anda bersikap seperti ini akan menjatuhkan harga diri anda, nyonya"

"Harga diri saya tak jauh lebih penting dari kebahagiaan anak saya renjun. Saya akan melakukan apa saja untuk anak saya, bahkan jika harus bersujud padamu akan aku lakukan"

Renjun seketika langsung memeluk irene, dalam hatinya dia tak rela melihat seorang ibu melakukan hal yang tak patut untuk dilihat.

"Nyonya, saya sudah memaafkan jeno. Anda jangan pernah melakukan hal seperti ini lagi, dan juga aku tidak akan memberikan jeno hukuman apapun" ucap renjun dengan tulus

Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang