58💟

1.2K 68 2
                                    

10 Tahun kemudian........




























"Reno~yaa...Rena~yaa, hati-hati. Jangan bertengkar dengan yang lain".

Teriak seorang wanita yang memiliki paras yang sangat cantik. Wajahnya tak pernah berubah sedikitpun sejak masih muda. Sejujurnya dia juga belum begitu tua, hanya saja, sekarang dia telah menjadi seorang ibu dan setiap hari disibukkan mengurus kedua buah hatinya yang terlahir kembar.

Renjun, ibu dengan dua anak yang terlahir kembar sedang menikmati wauktu santai nya bersama sahabat serta para anak-anak mereka.

Anak mereka sudah berusia 5 tahun, entah kebetulan atau di sengaja, renjun, yangyang dan haechan melahirkan di waktu bersamaan.

Padahal usia kehamilan renjun lebih dulu dibanding kedua sahabatnya. Tapi mereka lahir di waktu yang hampir sama, hanya berbeda satu hari saja. Anak yangyang terlahir yang paling muda diantara mereka.

Selain kedua orang tua yang saling dekat, anak-anak mereka juga menjalin hubungan yang tak kalah dekat. Hanya saja, anak haechan yang paling usil diantaranya. Sering membuat keributan, terutama sering menggoda anak gadis renjun.

"Bunda, rena tak mau main dengan changmin, dia membuatku jatuh". Salah satu anak nya merengek dengan wajah cemberut.

"Aku tidak melakukannya bunda, dia saja yang lemah!"

"Changming! Kau tak boleh seperti itu kepada anak perempuan."

"Ihh mommy kenapa membela dia sih"

"Mommy tahu, kau pasti yang sengaja menggoda rena, kan?"

"Tidak, rena saja yang lemah. Baru di pegang dikit aja jatuh."

"Apa kau bilang? Lemah? Sini aku pukul kau! Dan rasakan pukulan anak lemah ini!"

Belum sempat memarahi sang anak, haechan dibuat pusing oleh anak nya yang berlarian diikuti anak renjun yang merengek tadi. Renjun tak ambil pusing jika mereka sedang bermain bersama. Itu bukan sekali dua kali mereka akan bersikap begitu. Hanya saja, haechan lelah terus menerus minta maaf kepada renjun karena sifat usil anaknya.

"Hahahaha mereka lucu sekali"

"Yak! Kenapa kau justru tertawa sih".

"Lalu gue harus ngapain? Nangis?"

Haechan kesal dengan yangyang, setiap anak-anak mereka bertengkar. Hanya haechan yang merasa pusing dan pening. Kedua sahabatnya kadang tak peduli. Yangyang selalu sibuk menertawakan tingkah lucu changmin, sedangkan renjun hanya diam menyaksikan mereka bertingkah.

"Sudahlah, biarkan saja. Mereka kan hanya anak-anak".

"Tapi changmin selalu bersikap begitu saat bertemu rena. Kau tahu, jeno selalu memarahi ku jika anak gadisnya lecet sedikit saja. Huh menyebalkan!"

"Bilang saja, mereka kan anak-anak, sudah biasa seperti itu saat bermain. Kau tak lihat renjun? Dia saja santai anaknya begitu".

"Aku mengerti, tapi kau kan juga tahu, bagaimana jeno sangat menjaga rena. Coba saja changmin sering menggoda yangmin, aku pasti tidak sepusing ini".

"Aku rasa, changmin menyukai rena. Bagaimana kalau kita jodohkan anak kita?". Celetuk renjun yang sejak tadi diam menyaksikan percakapan yangyang dengan haechan.

"Tidak!"

Renjun menoleh ke sumber suara, disana sang suami datang beserta sahabatnya. "Sayang, kau tak lihat anak mark hyung seperti apa? Mau dijodohin sama rena? Yang benar saja"

Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang