HAPPY READINGDi lain sisi Nara tengah menikmati waktunya di taman, saat ini ia duduk sendiri di taman sekolah yang telah di hias dengan lampu-lampu dan dekorasi yang cantik, acara telah dimulai beberapa saat lalu, Nara datang bersama Azka sebagai pasanganya, saat ini Azka harus masuk terlebih dahulu, tadi Azka juga bersikeras tidak akan masuk, tapi Nara tentu lebih keras kepala membuat Azka masuk dan membiarkan dirinya sendirian di taman. Bisa dikatakan tidak sendirian juga sih, karna banyak juga beberapa orang yang tampak sibuk lalu lalang dan juga ada yang sama-sama menikmati udara malam bersamanya.
"Ngapain lo disini?" Suara seseorang yang entah datang dari mana menarik perhatian Nara.
Gaun kebaya merah tua menyala tampak sangat kontras di gunakan orang tersebut, rambut di cepol rapi dengan beberapa helai yang tertinggal sangat cocok di wajah orng tersebut. Nara menatap orang itu heran, karna merasa orang ini salah orang deh.
"Hey Zoya, lo ngomong sama siapa?" Tanya Nara beralih memperhatikan keadaan sekitar, dan tidak melihat ada orang yang ada di sekitar dirinya.
"Jangan sok bodoh deh lo! Ngapain lo dateng kesini? Acara ini khusus untuk kelas 12, you know!" Tekan Zoya tampak tidak senang sama sekali.
"What? Trus kalau buat kelas 12 emang kenapa? Gak ada larangan tuh, yang masuk hanya untuk kelas 12 aja!" Ujar Nara berusaha santai, karna merasa jika Zoya terlalu berlebihan.
"Gak tau malu yah ternyata! Udah di putusin masih aja ngejar! Sok cantik banget idup lo." Sangat jelas sekali jika Zoya meremehkan Nara.
Nara tentu saja tidak paham dengan arah pembicaraan Zoya, bukanya tadi bukan ini yang di permasalahkan?.
"Maksudnya? Apa hubungannya sama gue sok kecantikan dan putusin? Maksud lo apa ngomong begitu?"
Malam ini Nara tampak cantik dengan kebaya soft pinknya, serta rambut yang di Cepol dan beberapa pita di bagian sisinya, terlihat elegan dan berkelas tentunya.
"Ngapain lo disini! Mau gatel sama cowok orang! Mau rebut Beno dari gue! What apa nih! Pita pemberian Beno kan?" Ujarnya histeris di akhir kalimat.
"Hah? Lo bilang apa?"
"Ngerebut siapa? Beno!"
Nara tertawa mendengar ucapan Zoya barusan, ia merasa jika Zoya sangat berlebihan dan posesif sekali tentunya. Nara tadinya duduk, cuman karena merasa lebih seru jika ia sama sama berdiri, akhirnya Nara ikutan berdiri dan berhadapan langsung dengan Zoya.
"Siapa yang ngerebut siapa sih sebenarnya? Gue yang ngerebut Beno! Atau malah elu yang nyuri dia dari gue."
Zoya mengengam tangannya marah, ia berusaha menahan amarahnya yang hampir meledak, ia sangat marah mendengar jika Nara menuduhnya merebut Beno, karna nyatanya Zoya lebih dahulu menyukai Beno, bukan Nara ataupun siapapun juga.
"Beno itu milik gue! Lo denger milik gue! Gue pemenangnya Nara, dalam persaingan ini, gue yang menang!" Zoya menekan setiap kalimat yang ia ucapkan, tak lupa dengan jari telunjuk yang menunjuk Nara tepat di depan matanya.
Nara semakin terpancing, ia merasa jika Zoya sangat aneh dan berlebihan dalam hal ini,apa Zoya pikir Beno adalah barang?*
Baru saja Nara akan menjawab, suara Azka terdengar memangil dirinya dan di saat bersamaan Azka dan Beno datang bersamaan mengampiri mereka, Beno dapat melihat jika Nara tengah emosi, namun yang lebih parah adalah emosi Zoya yang sangat kentara sekali.
"Ada apa Ra?" Tanya Azka telebih dahulu, ia yang baru datang saja dapat merasakan aura tegang yang menyelimuti kedua gadis tersebut.
"Ngga papa ko, cuman lagi ngobrol aja kan Zoya." Ujar Nara berusaha menutupi keadaan, Beno menatap Nara kemudian beralih menatap Zoya yang masih sama emosinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Tepat Waktu
Teen FictionNara Salsabila mencintai Beno Alby Asher dengan segenap hatinya. snamun yang dicintai belum tentu merasakan hal yang sama. manusia memiliki prioritasnya masing-masing, itulahyang selalu diyakini Nara dalam mencintai Beno, Nara tidak sadar jika keya...