Part 15

7.6K 512 61
                                    

Win langsung saja pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih, badannya terasa lengket setelah acara resepsinya. Sedangkan Bright sedang memainkan ponselnya seraya menunggu Win mandi, setelah itu dia yang akan mandi.

Pintu terbuka dan terlihatlah Win yang masih menggunakan bathrobenya. "Kak mandi dulu, baru istirahat." Bright meletakkan ponselnya di nakas kemudian tersenyum manis setelah melewati Win. Win mukanya memerah karena itu, gak tau kenapa jantungnya berdetak kencang.

Win baru teringat ini malam pertama mereka. "Oh iya apasih yang dikasih sama mereka tadi." Ucap Win dalam hati.

Sebelum masuk ke dalam kamar tadi, Gun memberikan dia sebuah kado berukuran sedang sebagai hadiah pernikahan dia dan Bright, kata Gun itu hadiah dari keempat sahabat Win. Win menerima saja setelah itu pergi.

Win membuka kado tersebut, matanya membelalak, dia kaget melihat isi kado tersebut.

What The Flower, buat apa ini.

Disamping baju tersebut ada sebuah note yang menempel disana.
'Win dipakai, semoga malam pertama kalian berkesan yah hehehehe'

 'Win dipakai, semoga malam pertama kalian berkesan yah hehehehe'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Win merutuki keempat sahabatnya itu. Win memegang pakaian tersebut kemudian memakainya. "Bodo amat, semoga kak Bri suka." Batin Win.

Pintu kamar terbuka melihat Bright sedang mengelap rambutnya yang basah. BTW nih ya Bright masih memakai Bathrobenya juga. "Win kakak udah sele-." Ucap Bright berhenti seketika, dia sangat sulit menelan ludahnya karena penampilan dari Win sekarang ini.

Bright menghampiri Win yang masih berdiri anteng di tepi kasur. "Kau menggodaku baby?" Tanya Bright. Win hanya bisa tersenyum simpul.

"come on Daddy, let's play a game that makes us sweat." Bright tersenyum diselingi seringai disana.

Bright menarik tengkuk Win dan mulai mencium bibir manisnya itu dengan tempo sedang kemudian berubah menjadi ganas, Bright mendudukkan dirinya di tepi kasur dan Win berada di pangkuannya.

Bunyi kecipak kecipuk akibat dari sentuhan bibir mereka, mulai memenuhi seluruh kamar. Sementara itu, tangan Win tentunya tidak berdiam diri, secara perlahan jemari lentik itu membuka tali yang melilit di pinggang bathrobe yang dikenakan Bright sekarang.

Lalu, menyibaknya hingga menuruni setengah lengan Bright, dan membuat hampir seluruh dada dan perut atletis milik sang suami terekspos dengan jelas. Win memegang perut dan dada Bright dengan seksual, membuat sang empu bisa mengeram di sela ciuman mereka.

Nggak mau kalah dengan Win, tangan Bright yang tadi berada di tengkuk Win pun mulai turun dan masuk ke dalam lingerie yang dipakai Win sebelumnya.

"Ahh." Desah Win spontan dan membuat tautan bibir mereka terputus saat jari-jari Bright bermain di nipple-nya.

"Kamu kenapa sensitif banget, hmm?" Tanya Bright yang semakin memainkan jari-jarinya di dalam Lingerie Win. Win sesekali ngelentikin badannya dan menahan desahannya dengan cara menggigit bibir bawahnya.

My Idol Is My Husband {BrightWin} (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang