Part 1

17.4K 990 69
                                    

Matahari terbit dari timur sana, Win Metawin namanya, bangun dari tempat tidurnya, dia merenggangkan ototnya kemudian pergi untuk mandi.

Win sudah rapi dan bersih, dia tampak fresh sekarang, dia melihat poster yang dipajang di kamarnya kemudian memberi fly kissnya. "Pagi mas Brightku, makin ganteng aja kamu mas." Ucap Win seraya tertawa kecil.

Dia keluar dari kamarnya kemudian turun dan melihat mamanya sedang memasak dan papanya sedang membaca koran dengan kopinya. "Pagi papa, pagi Mama." Sapa Win.

Baekhyun melihat anak bungsunya kemudian tersenyum. "Pagi sayang." Win mendekati papanya yang terlalu fokus dengan korannya, sampai sapaan dari Win tidak dibalasnya. "Papa fokus banget sih, aku manggil aja gak disaut." Ucap Win, sambil mengerucutkan mulutnya ke depan.

Chanyeol tersenyum seraya mengelus Surai rambut anaknya. "Maafin papa, udah dong jangan cemberut gitu, nanti papa cubit nih mulutnya." Win yang mendengar itu tertawa geli kemudian memeluk papanya dengan erat.

"Udah-udah, yuk kita sarapan, mas juga suka banget jahil sama anaknya." Omel Baekhyun, Chanyeol yang di omel cuman cengengesan.

"Kakak mana ma?" Tanya Win.

"Biasalah, kakakmu ada kelas siang, jadi masih molor." Ucap Baekhyun.

Mereka makan dengan hikmat tanpa ada obrolan dan hanya dentingan piring yang menyuarakan suasananya. Setelah selesai Win bersiap untuk pergi ke kampusnya, Win diantar papanya. "Mama, Win pergi dulu, Pai." Ucap Win, setelah itu dia masuk ke dalam mobil papanya.

"Sayang aku pergi dulu, hati-hati di rumah." Chanyeol mencium kening istrinya kemudian menyusul anaknya.

Baekhyun tertawa geli. "Ada-ada saja, kan aku di rumah kok di suruh hati-hati, tapi omongan suami ada benarnya sih, ya udah deh mending nonton India." Baekhyun menutup rapat-rapat rumahnya kemudian pergi menonton acaranya.

Di dalam mobil, Win dan Chanyeol asik berbicara panjang lebar. "Papa, Bright Vachirawit ganteng banget yah pa." Ucap Win semangat. Win sedang membicarakan seorang aktor drama kesukaan dia, dia selalu menonton film yang di mainkan oleh Bright tersebut. Papanya hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah anaknya. "Ingin rasanya Awin nikah sama Bright pa." Lanjut Win. Chanyeol memukul kepala anaknya cukup keras.

"Kamu ini halunya kok tinggi banget." Win mengadu kesakitan gara-gara dipukul papanya. "Ish papa mah, kita kan gak tau masa depan gimana, siapa tau Bright benar-benar jadi suami Win gimana?"

"Kalau terjadi papa tentunya senang dong, yah semoga aja yah, kita gak ada yang tau kedepannya." Win mengangguk setuju.

Win telah sampai kampusnya, dan memberi kecupan di pipi papanya sebelum pergi. "Pai papa, hati-hati dijalan." Chanyeol mengangguk kemudian pergi dari tempat tersebut.

Win berjalan santai di lorong kampusnya, sampai dimana teriakan yang memanggilnya." WINNIE." Win menoleh ke arah sumber suara dan melihat ketiga sahabatnya berlari menghampirinya.

"Winnie, gimana kabar kamu?" Tanya New.

"Baik kok, kalian gimana? Pasti seru deh liburannya." Ucap Win.

"Ahh biasa aja, aku cuman jalan ke Dufan, dan sisanya rebahan dirumah mulu." Ucap Krist.

"Gabut benar kamu Krist, sama sih, aku cuman rebahan dan menonton drama." Ucap Gun.

"Ya udah yuk masuk, eh jangan lupa kebiasaan kita." Ucap Win, ketiganya mengangguk.

"WELCOME SEMESTER BARU." Teriak mereka dengan kompak seraya tertawa.

Pelajaran pertama Win dan sahabatnya dilalui dengan lancar, mungkin hari pertama semester baru yah, jadi masih membebaskan mahasiswanya.

Waktunya istirahat Win, Krist, Gun, dan New pergi ke kantin fakultasnya untuk makan siang, New sudah memberontak ingin makan sesuatu, karena dosennya tadi hanya masuk sebentar dan yah mereka di suruh menunggu sampai bel istirahat.

My Idol Is My Husband {BrightWin} (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang